56 Judul Novel 20-30 an Paling Populer Beserta Penulisnya

50 Judul Novel 20-30 an Paling Populer Beserta Penulisnya

Judul Novel 20-30 an akan kamu ketahui sebentar lagi di artikel ini. Di sini akan di bahas mengenai penulis beserta karya-karyanya yang pernah terbit di sekitar tahun 1920-1930.

Karya-karya tersebut pernah menjadi best seller pada masanya. Berikut juga penulisnya merupakan penulis jaman sebelum kemerdekaan terjadi.

Penasaran siapa saja? Yuk, simak artikel ini sampai selesai agar kamu mengetahui informasi ini secara lengkap.

1. Marah Roesli

Penulis pada era 20-30 an pertama adalah Marah Roesli atau bisa di eja dengan Marah Rusli. Ia merupakan sastrawan Indonesia angkatan Balai Pustaka.

Awal ketenarannya karena sebuah karyanya yang berjudul Siti Nurbaya yang di terbitkan pada tahun 1920 dan karya tersebut sangat populer pada masanya. Bukan hanya saat itu karya yang satu ini masih populer sampai sekarang.

Bukan hanya itu novel ini juga mendapatkan penghargaan dari pemerintah RI tahun 1969. Berikut judul novel karya Marah Rusli tahun angkatan 20-30an lainnya diantaranya adalah:

  1. La Hami. Jakarta : Balai Pustaka 1924
  2. Gadis yang malang: Nove Charles Dickens, 1922
  3. Indonesia, Tumpah Darahk 1928
  4. Tanah Air: Jakarta Balai Pustaka tahun 1922
  5. Ken Arok dan Ken Dedes: tahun 1934
  6. Siti Nurbaya 1920

2. Tulis Sutan Sati

Selanjutnya Tulis Sutan Sati merupakan penulis angkatan Balai Pustaka yang lahir di Bukit Tinngi tahun 1898. Hal yang istimewa dari beliau adalah para tokoh, sifat tokoh, latar budaya dan gambaran Minangkabau secara detail.

Di tambah dengan ia penganut agama islam yang kental sehingga banyak pesan moral, nasihat, dan cinta tanah air dalam setiap ceritanya.

Berikut beberapa contoh judul novel 20-30an karya dari Tulis Sutan Sati, diantaranya adalah:

  1. Tak Di sangka (1923)
  2. Tak Membalas Guna (1932)
  3. Sengsara Membawa Nikmat (1928)
  4. Tjerita Si Umbut Muda (1935)
  5. Syair Rosina (1933)

3. Suman Hasibuan

Penulis angkatan tahun 20-30 an lainnya adalah Suman Hasibuan. Beliau merupakan seorang sastrawan melayu yang berasal dari Tapanuli Riau dan merupakan sastrawan angkatan Balai Pustaka.

Terinspirasi oleh ayahnya, yang berhenti dari klan Hasiban di Bengkalis yang dominan Melayu ia memakai nama pena Soeman Hs. Dan ia menyerahkan novel pertamanya jang berjudul Kasih Tak Terlerai ke Balai Pustaka.

Soeman pada tahun 1961 ia mulai mendirikan sekolah-sekolah mulai dari TK, SD, SMP dan SMA. Gubernur Riau juga mengajaknya untuk mendirikan Universitas Islam Riau.

Meski pensiun menjadi Guru namun ia bergabung di Badan Pemerintahan Harian dan terlibat beberapa yayasan pendidikan.
Dan berikut merupakan karya-karya kerennya pada masa angkatan 20-30 an, diantaranya adalah:

  1. Kasih Tak Terlerai (1929)
  2. Percobaan Setia (1931)
  3. Mencari Pencuri Anak Perawan (1932)
  4. Kasih Tersesat (1932)
  5. Tebusan Darah (1939)

4. Haji Abdul Malik Karim (Buya hamka)

Penulis angkatan 20-30an lainnya ada Haji Abdul Malik Karim atau di kenal dengan nama Populernya yaitu Buya Hamka. Beliau merupakan sastrawan, jurnalis, ulama dan bahkan pendidik.

Novel yang terkenal adalah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang diangkat menjadi sebuah film ini banyak menuai pujian. Judul novel 20-30an lainnya karya Buya Hamka diantaranya adalah:

  1. Si Sabariah (1928)
  2. Adat Minangkabau dan Agama Islam (1929)
  3. Laila Majnun (1932)
  4. Kepentingan melakukan Tabligh (1929)
  5. Tan Direktur (1939)
  6. Di Bawah Lindungan Ka’bah (1938)
  7. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (1939)
  8. Di Dalam Lembah Kehidoepan (1939)
  9. Di Jemput Mamaknya (1939)
  10. Mati Mengandung Malu (1934)

5. Nur Sutan Iskandar

Selanjutnya penulis angkatan 20-30an yang populer lainnya adalah Nur Sutan Iskandar. Beliau merupakan sastrawan paling produktif di generasi Balai Pustaka. Dia sudah menulis sejak tahun 1920an.

Nur Sutan Iskandar amat tertarik pada permasalahan adat dan kaum muda khususnya menyangkut perkawinan. Berikut merupakan judul novel 20-30an karya dari Nur Sutan iskandar adalah:

  1. Apa Dayaku Karena Aku Perempuan (1923)
  2. Cinta Yang Membawa Maut (1926)
  3. Salah Pilih (1928)
  4. Abu Nawas (1929)
  5. Dewi Rimba (1935)
  6. Hulubalang Raja (1934)
  7. Neraka Dunia (1937)
  8. Katak Hendak jadi Lembu (1935)
  9. Karena Mentua (1932)
  10. Tuba Di Balas Dengan Susu (1933)

6. Sanusi Pane

Penulis selanjutnya ada Sanusi Pane. Beliau merupakan penulis atau sastrawan Indonesia yang digolongkan pada angkatan pujangga baru. Ia banyak menulis puisi, naskah drama, dan kajian sejarah.

Ia lahir Mandailing Natal tahun 1905. Sanusi Pane mencari inspirasinya pada kebudayaan Budaya Hidu Budha di Indonesia pada masa lampau. Persatuan jasmani, rohani, dunia, akhirat, idealisme, dan matrelialisme yang tercermin dalam karya-karyanya.

Sanusi juga pernah mendapatkan penghargaan atas karya-karyanya pada tahun 1969 dari pemerintah RI. Berikut beberapa judul novel angkatan 20-30a karya dari Sanusi Pane, diantaranya adalah:

  1. Pancaran Cinta (1926)
  2. Puspa Mega (1927)
  3. Madah Kelana (1931)
  4. Sandhykala Ning Majapahit (1933)
  5. Nyanyi Sunyi (1937)
  6. Begawat Gita (1933)
  7. Setanggi Timur (1939)
  8. Kertajaya (1932)
  9. Tengku Amir Hamzah (1934)

7. Abdul Muis

Penulis selanjutnya pada era 20-30an adalah Abdul Muis. Beliau merupakan sastrawan, politikus, dan juga wartawan Indonesia. Dan beliau juga merupakan pengurus besar Serikat Islam.

Dan ia di kukuhkan sebagai pahlawan Nasional yang pertama oleh presiden RI Soekarno pada 30 agustus 1959. Novel yang paling terkenal miliknya adalah Salah Asuhan.

Novel tersebut pernah difilmkan dengan sutradara Asrul Sani. Bukan hanya itu novel Salah Asuhan ini juga pernah di terbitkan oleh Robin Susanto dan di terbitkan dengan Judul Never the Twain oleh Foundation Library of Indonesia.

Berikut merupakan judul novel angkatan 20-30an karya dari Abdul Muis, diantaranya adalah:

  1. Salah Asuhan (1928)
  2. Pertemuan Djodoh (1933)

8. Sutan Takdir Alisjahbana

Penulis selanjutnya ada Sutan Takadir Alisjahbana beliau lahir pada tanggal 11 februari tahun 1908 di Mandailing Natal Sumatra Utara. Beliau meruapak seorang budayawan, sastrawan, dan juga ahli tata bahasa Indonesia.

Beliau juga merupakan salah seorang pendiri Universitas Nasional Jakarta. Novel yang terkenal karyanya adalah Layar terkembang, Dian Tak Kunjung Padam novel ini prnah mendapatkan penghargaan Satyalencana kebudayaan tahun1970 oleh pemerintahan RI.

Pemikirannya mengenai bahwa Indonesia haruslah belajar mengejar ketertinggalannya dengan mencari materi, modernisasi pemikiran, dan belajar ilmu-ilmu Barat. Dan hal tersebut menjadi polemik dengan cendikiawan Indonesia.

Terlepas pemikiran Sutan Takdir Alisjahbana tentang Modernisasi Barat. Berikut merupakan Judul Novel 20-30an karya belau yang populer, diantaranya adalah:

  1. Dian Tak Kunjung Padamu (1932)
  2. Tak Putus Dirundung Malang (1929)
  3. Tebaran Mega (1935)
  4. Layar Terkembang (1936)

Akhir Kata

Nah, itulah beberapa judul novel angkatan 20-30an dari berbagai penulis keren pada zamannya. Sebetulnya masih banyak judul novel lainnya. Namun, kali ini hanya 50 judul saja yang saya bahas di artikel ini.

Bagaimana apakah kamu pernah coba membaca salah satu dari judul-judul novel di atas? Jika pernah coba tulis di kolom komentar ya? Judul yang mana yang pernah kamu baca? Tulis pengalamanmu di bawah dan klik share ke media sosial kamu jika di rasa artikel ini bermanfaat.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: