Sinopsis novel Cantik Itu Luka menceritakan kehidupan seorang tokoh utama bernama Dewi Ayu yang mengalami kutukan. Saat membaca novel ini, pembaca akan dibuat penasaran untuk menelusuri ceritanya sampai akhir.
Setelah membaca sinopsisnya, kamu juga pasti penasaran mengetahui resensi novel Cantik Itu Lengkap. Baca artikel ini sampai selesai ya.
Berikut ini identitas novel Cantik Itu Luka By Eka Kurniawan secara lengkap:
Judul Novel | Cantik Itu Luka |
Penulis | Eka Kurniawan |
Jumlah halaman | 479 halaman |
Ukuran buku | 15 X 21 CM |
Penerbit | PT Gramdeia Utama |
Kategori | Roman |
Tahun Terbit | 2015 |
Sinopsis novel Cantik Itu Luka mengisahkan kehidupan seorang perempuan di Kota Halimunda, ia bernama Dewi Ayu.
Perempuan ini bangkit dari kuburannya setelah dua puluh satu tahun dikabarkan meninggal dunia. Kuburannya bergoyang, tanahnya retak hingga berhamburan seperti tertiup dari bawah.
Muncul gempa kecil dan badai, nisan dan rumput melayang di udara. Di balik tanah itu muncul hujan berjatuhan dan munculah sosok perempuan tua yang sedang bersikap jengkel.
Sosok perempuan bangkit dari kain kafan yang membalutnya, seperti baru meninggal kemarin. Kebangkitan sosok perempuan itu tentu saja menimbulkan kegundahan hati masyarakat yang tinggal di sekitar kuburan. Banyak orang berteriak, lari, dan terjatuh.
Dewi Ayu yang melihat sosok perempuan itu terkejut dan batuk-batuk saat melihat dirinya berada di tengah kuburan itu. Perempuan ini mengomel sendiri, entah dia sedang mengungkapkan rasa kesalnya kepada siapa.
Dewi Ayu merasa ada sekelompok orang yang tidak suka dengannya, berbuat jahat dengannya hingga menguburnya hidup-hidup.
Sosok perempuan ini meninggal di usia 51 tahun. Dahulunya, ia adalah seorang pelacur dengan wajah yang sangat cantik. Di masa itu, pelacur sangat dicari oleh tentara Belanda dan Jepang di kala masa peperangan.
Dewi Ayu meninggal setelah ia melahirkan anak keempatnya sudah berusia 12 hari. Tentu saja, anak keempat tersebut juga hasil dari pekerjaan yang ia lakukan.
Memori terakhir yang diingatnya itu sehingga ia segera langsung mencari anaknya yang ia beri nama Cantik. Tetapi, ternyata fisiknya tidak sesuai namanya, Cantik tumbuh dewasa dengan kulit hitam dan hidung besar.
Padahal, tiga anak Dewi Ayu sebelumnya memiliki paras yang sangat cantik. Perempuan ini tidak pernah menginginkan keempat anaknya untuk hidup, hingga ia mencoba beberapa cara untuk membunuh janin dalam kandungannya.
Kecantikan paras Dewi Ayu dianggap sebagai malapetaka yang menimbulkan banyak kutukan untuk anaknya dan dirinya.
Tidak hanya menjadikannya sebagai seorang pelacur, tetapi kecantikannya juga membuat semua anak perempuan yang dilahirkan Dewi Ayu mengalami patah hati.
Tiga anak perempuan Dewi Ayu mempunyai rupa yang cantik rupawan, tetapi menjadikan mereka juga mengalami kutukan tersebut.
Anak pertama Dewi Ayu yang bernama Alamanda dipaksa untuk menikah dengan seorang Jendral yang tidak pernah ia cintai.
Sebenarnya, Alamanda sudah mempunyai kekasih hatinya sendiri yaitu Kamerad Kliwon yang merupakan komunis sejati.
Alamanda tentu tidak menginginkan pernikahan tersebut. Sebagai bentuk penolakan, Alamanda memasangkan gembok di daerah kemaluannya agar tidak disetubuhi oleh Sang Jendral. Tetapi, ia tetap diperkosa oleh pria yang sebenarnya berstatus sebagai suaminya.
Berikutnya, anak kedua Dewi Ayu yang bernama Adinda ia menikah dengan pria bernama Kliwon Kamerad Sang Kominas. Jadi, Alamanda dan Adinda memang mencintai pria yang sama.
Meskipun, Adinda tahu bahwa Kliwon mencintai kakanya. Tetapi, ia tetap menikah dengan Kliwon. Kisah pernikahan Adinda menjadi sangat menyakitkan karena pasangannya mencintai kakanya sendiri.
Kemudian, anak ketiga Dewi Ayu yaitu bernama Maya Dewi. Ia menikah dengan preman yang dianggap paling kuat di kota Halimunda. Preman itu pernah bersetubuh dengan ibunya. Hal tersebut merupakan fakta yang paling menyakitkan hati Maya Dewi selama hidupnya.
Berikutnya, anak keempat Dewi Ayu yaitu Cantik. Ia dianggap sebagai wanita yang mempunyai fisik paling buruk di Kota Halimunda. Ia mendapatkan kutukan paling jelek dan tidak dapat dibayangkan oleh ibunya.
Cantik tidak pernah dicintai oleh pria siapapun hingga ia tidak pernah menikah.
Jawaban dari penyebab kutukan tersebut akhirnya diketahui oleh Dewi Ayu. Ternyata kutukan ia berasal dari tangisan seorang pria, tangisan ini berupa penderitaan karena kekasih yang dicintainya dipaksa menikah dengan pria lain.
Kekasih yang dicintainya adalah ibunya Dewi Ayu yaitu Ma Iyang. Ibu Dewi Ayu menikah dengan orang Belanda yang bernama Henri Stammler hingga lahirlah Dewi Ayu.
Pria yang mencintai Ma Iyang menyimpan dendam yang sangat besar kepada Ma Iyang dan Henri Stammler, serta semua keturunannya.
Dendam itu membuat kutukan untuk menjadikan semua keturunan Ma Iyang dan Henri Stammler merasakan penderitaan yang ia rasakan selama hidupnya.
Kelebihan novel Cantik Itu Luka yaitu terlihat dari gaya penulisannya yang sangat menarik dari penggunaan diksinya. Selain itu, tata bahasa yang digunakan juga sangat rapi.
Penulis Cantik Itu Luka menggunakan perpaduan alur maju dan alur mundur yang tertata sangat rapi. Dengan begitu, pembaca tidak kebingungan saat mengikuti jalannya cerita.
Transisi di bagian pergantian adegan cerita sangar rapi sehingga tidak membuat pembaca bingung dengan adegan ceritanya.
Penulis cerita menggambarkan isi cerita dengan sangat kompleks mulai dari perpaduan cerita kisah sejarah keluarga, sejarah kolonialisme, sejarah perjuangan, komunisme, kisah cinta, dan horror.
Meskipun ceritanya begitu kompleks, tetapi penulis benar-benar berhasil menciptakan setiap karakter tokoh dengan sangat kuat, unik, dan menarik.
Setiap tokoh dalam novel benar-benar digambarkan mempunyai peran yang sangat penting sehingga tidak hanya berfokus dengan satu tokoh saja.
Terdapat banyak pesan moral yang dapat pembaca ambil dari isi cerita novel Cantik Itu Luka.
Kekurang di dalam novel Cantik Itu Luka yaitu penulis menggunakan kata-kata yang sangat vulgar.
Bahasa yang digunakan dalam novel juga terdapat bahasa sastra yang kurang mudah untuk dimengerti.
Novel Cantik itu Luka mengkisahkan tentang seks, penyiksaan, dan perundungan yang tidak cocok untuk dibaca anak-anak.
Berikut ini unsur intrinsik Novel Cantik Itu Luka By Eka Kurniawan yang membangun ceritanya semakin menarik.
Tema novel Cantik Itu Luka yaitu tentang problematika kehidupan.
Alur dalam novel Cantik Itu Luka menggunakan alur campuran.
Di kuburan, di Kota Halimunda, dan di rumah Dewi Ayu.
Latar waktu di tahun 1945.
Sudut pandang dalam novel menggunakan sudut pandang orang ketiga.
Penulis menggunakan gaya bahasa sehari-hari sehingga mudah dipahami.
Pesan yang terdapat di dalam novel yaitu untuk mengingat adakah bentuk kesalahan yang kita lakukan kepada orang lain kemudian meminta maaf lah apabila kamu mengingat kesalahanmu itu.
Adapun unsur ekstrinsik novel Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan, berikut ulasannya.
Di lihat dari hasil karya Eka Kurniawan, ia memang suka menghasilkan tulisan yang menceritakan kehidupan penuh dengan penderitaan sehingga para tokoh dalam novel harus melakukan perjuangan hidup.
Sebaiknya, kita tidak menyimpan dendam dalam hati kepada orang lain agar hidup menjadi tenang dan damai.
Janganlah kita melihat orang dari sisi fisiknya. Pada dasarnya, semua manusia mempunyai kelebihannya masing-masing.
Pesan moral dalam novel Cantik Itu Luka yaitu kecantikan bukan segalanya. Bahkan, kecantikan itu dapat mendatangkan hal yang bersifat negatif, bahkan mendatangkan luka dan malapetaka.
Karma adalah sesuatu hal yang nyata sehingga saat kamu berbuat buruk kepada orang lain maka akan datang hal buruk kepada dirimu. Maka lakukanlah hal baik kepada orang lain.
Tidam sebaiknya kamu menilai orang dari seburuk apapun pekerjaannya. Meski, Dewi Ayu dianggap hina dan berdosa karena pekerjaannya. Tetapi, ia tetaplah sosok ibu yang baik mengajarkan nilai religius dan edukasi untuk anak-anaknya.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.