Hipotesis merupakan sebuah dugaan yang berdasarkan fakta dan realita. Cara membuat hipotesis tidak bisa dilakukan sembarangan, terutama saat menyusun karya ilmiah.
Hipotetis diciptakan dari dugaan yang terukur berdasarkan topik yang akan kita bahas. Jika kamu akan menyusun karya ilmiah, hipotesis adalah bagian penting yang harus kamu perhatikan.
Hipotesis berasal dari bahasa yunani yaitu dari 2 suku kata hypo dan thesis. Hypo yang berarti di bawah dan thesis yang berarti dugaan, pendapat atau kepastian.
Jadi dapat kita simpul kan bahwa hipotesis adalah dugaan yang harus di buktikan kebenarannya.
Biasanya hipotesis ini berupa pertanyaan yang melandasi bahasan yang
Dalam penelitian ada banyak jenis hipotesis yang digunakan. Setiap penelitiannya pasti menggunakan salah satu jenis dari hipotesis tersebut.
Nah beberapa jenis hipotesis yang sering di gunakan dalam penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
Setiap orang bisa membuat hipotesis, baik itu untuk hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari maupun yang berkaitan dengan penelitian karya ilmiah.
Nah dalam proses pembuatan nya ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar menghasilkan hipotesis yang bagus. Nah beberapa ciri hipotesis yang bagus diantaranya adalah:
Untuk anda yang ingin tahu bagaimana cara membuat hipotesis yang baik dan benar, berikut ini saya uraikan untuk anda silahkan anda perhatikan dengan baik:
Pertama yang harus anda persiapkan adalah merumuskan teori perumusan hipotesis nya terlebih dahulu. Hal ini akan membantu mempermudah anda dalam proses pembuatan hipotesis nantinya.
Biasanya dalam proses pembuatan hipotesis sang peneliti mengeluarkan berbagai teori menjadi beberapa asumsi. Hal ini dapat menjadi landasan dalam membuat hipotesis.
Selain menggunakan teori dalam membuat hipotesis kita juga membutuhkan fakta-fakta ilmiah untuk memperkuat hipotesis kita.
Hal ini dikarenakan hipotesis bukan hanya sekedar dugaan semata melainkan dugaan yang perlu di buktikan kebenarannya artinya dugaan yang berdasarkan fakta yang ada.
Disamping teori dan fakta, hipotesis juga di rumuskan berdasarkan sumber –sumber yang lainnya. Nah beberapa sumber tersebut diantaranya adalah:
Berikut ini adalah contoh hipotesis deskriptif:
Seberapa besar rata-rata penurunan Hemoglobin pada penderita Demam Berdarah Dengue?
Rumusan: H0: rata-rata penurunan hemoglobin pada penderita Demam Berdarah Dengue adalah 200.000.
Seberapa besar angka pengangguran di Provinsi A Tahun 2020?
Rumusan: H1: Angka Pengangguran di Provinsi A Tahun 2020 adalah 10%.
Berikut adalah contoh hipotesis Asosiatif:
Rumusan:
H0: Tidak terdapat hubungan antara merokok dengan penyakit kanker.
H1: Terdapat hubungan antara merokok dengan penyakit kanker.
H0: Tidak ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.
H1: Ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.
H0: Tidak terdapat pengaruh jumlah komisaris independen terhadap return saham.
H1: Terdapat pengaruh jumlah komisaris independen terhadap return saham.
Cara membuat hipotesis yang baik dan benar harus dibuat berdasarkan fakta-fakta yang anda yang bisa ditemukan. Sehingga akan menggiring pembahasan pada kesimpulan yang pasti dan benar.
Dengan demikian, KTI yang dibuat akan menghasilkan tulisan yang bagus, relevan dan pastinya bisa dipercaya keabsahan nya.
Jangan lupa share artikel ini ke media sosial kamu agar makin banyak orang yang tahu.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.