Ini adalah kumpulan puisi pendek berbagai tema mulai dari tema tentang alam, cinta, perjuangan, kesedihan dan beragam genre lainnya. Isi puisinya sangat menarik.
Bagi kamu yang butuh referensi puisi pendek, ini adalah artikel yang paling cocok kamu baca.
Puisi adalah karya sastra dalam bentuk gaya bahasa yang di dalamnya berisi kata-kata indah dan penuh makna. Puisi dapat membuat pembaca terkesan dan juga tertarik apabila mereka mendengarnya.
Dan kali ini kita akan membahas puisi pendek, puisi pendek adalah merupakan jenis puisi yang didalamnya memiliki kata-kata yang tidak terlalu panjang.
Puisi tersebut memiliki jumlah kata yang sedikit namun memberikan makna yang sangat mendalam.
Nah, ini dia kumpulan puisi pendek karya saya sendiri. meski hasilnya tidak bagus-bagus amat. tapi ini adalah curahan hati saya yang paling dalam:
Karya: Santi Sumyati Amalia
Warna warnimu sangat indah untuk dinikmati pandangan
Kau muncul kala dunia ini terang
Menghipnotis mata siapa saja yang memandang
Pelangi sang penghias alam.
Karya: Santi Sumyati Amalia
Memandang langit malam
Pesonanya begitu indah
Pantas saja, bulan dan bintang setia menemani di sana
Karya: Santi Sumyati Amalia
Terimakasih Tuhan atas nikmat udara pagi yang sejuk
Terasa masuk kerongga jiwa
Memulihkan semangat untuk membangun asa
Yang dulu lunglai kini kembali menyala
Karya: Santi Sumyati Amalia
Kerikil dalam air terlihat nyata
Hewan kecil dan ikan jelas adanya
Membuat aku ingin merasakan sejuk kejernihannya
Sungai alami sungai yang jernih
Karya: Santi Sumyati Amalia
Awan hitam mengelilingi
Pertanda ia akan mengeluarkan bebannya
Jangan takut akan datangnya
Karena hujan adalah rahmat
Karya: Santi Sumyati Amalia
Sudah 16 tahun ku habiskan pendidikan dari TK sampai kuliah
Namun tak ada satupun pelajaran yang bisa mendatangkan rupiah
Lumbung ayah ibuku habis di meja pendidikan
Namun hasil belajarku tak ada yang bisa menyambung lambung keluarga
Karya : Santi Sumyati Amalia
Aku merasa rendah diri karena kata
Seorang guru yang membuat hati retak
Di bilang aku tak ada otak
Itu masih teringat dan melekat
Karya: Santi Sumyati Amalia
Jika di ajarkan dengan pujian
Ia akan jadi orang yang selalu menghargai
Jika diajarkan dengan motivasi
Ia akan jadi orang yang percaya diri
Baca juga: Buku yang Memuat Kumpulan Puisi
Karya: Santi Sumyati Amalia
BOS diharapkan oleh semua pihak sekolah
Namun beberapa malah semringah
Menggeruk uang sekolah
Dengan dalih serba salah
Sedangkan Siswa tak mendapat jatah
Karya: Santi Sumyati Sekolah
Kerjamu tiap hari sangat giat
Tapi gajimu sangat melarat
Minta naik gaji malah dikata tak bersyukur
Guru yang sering bolos tak pernah di tegur
Giliran kamu tak hadir semua ketar ketir
Karya: Santi Sumyati Amalia
Kerjaan tukang posting
Ngajar kalau di rasa penting
Yang penting tetap eksis
Meski dompet terkikis
Karya: Santi Sumyati Amalia
Niatnya dari hati
Ngajarnya pake materi yang teliti
Meski gaji bikin sedit hati
Tetap jadi guru sejati
Karya: Santi Sumyati Amalia
Jiwa muda masih fresh graduate
Belajar penuh semangat tanpa bertele-tele
Banyak materi yang nyampai ke otak
Karena guru idola punya segudang cara agar murid nggak stak di tempat
Karya: Santi Sumyati Amalia
Guru kelas satu SD ku yang dulu cantik
kini telah menua
masih setia mengajar penuh cinta
meski dengan tenaga yang tersisa
Karya: Santi Sumyati Amalia
Masih senyum yang sama
Masih suara yang sama
Masih guru yang sama
Guru IPA di SMA
Kini menjadi patner kerja
Baca juga: Puisi Tentang Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Karya Santi Sumyati Amalia
Ibu satu nama yang telah membuatku lahir kedunia
Keringatmu saat berjuang masih sama
Sampai saat ini telah menjadi saksi
Bau keringatmu melekat indra penciuman hingga ke hati
Maafkan ibu aku masih membuatmu terus berpeluh
Karya: Santi Sumyati Amali
Orang yang khawatir ketika kau belum makan
Orang yang sangat khawatir saat kau sakit
Orang yang sangat khawatir saat kau sedih
Orang itu adalah ibu
Kasihnya terus ada meski kita telah menua
Karya: Santi Sumyati Amalia
Ada ibu yang sama tugasnya namun tak sedarah
Menyayangi kami korban perceraian
Ibu sambung ibuku jua
Karya: Santi Sumyati Amalia
Dia masih sangat muda
Tak berbeda jauh denganku
Kadang aku heran kenapa ibu semuda itu
Kata orang karena salah pergaulan
Karya: Santi Sumyati Amalia
Ia rela berpeluh dan saki saat melahirkan
Ia rela begadang agar aku bisa menghisap sari makanan
Ia rela merawat dengan penuh sayang
Kaulah, ibuku tersayang
Kini aku juga merasakan
Karya: Santi Sumyati Amalia
Ini hanya selembar kertas
Jika terbakar mungkin akan hangus
Tapi tidak dengan kenangannya
Tidak dengan perjuangannya
Selembar kertas ini aku tempuh dengan air mata, peluh dan kerja keras
Karya: Santi Sumyati Amalia
Wahai pasangan halalku
Ingatkan diriku jika mulai berbelok arah
Ingatkan aku bahwa kita sama-sama cinta
Ingatkan aku bahwa kita telah menjadi orang tua
Karena terkadang lupa benci dan cinta tak jauh beda
Saat amarah melanda
Karya: Santi Sumyati Amalia
Sebotol akua yang terlempar
Mengingatkanku akan pahitnya hidup
Sebelum aku terdampar
Di sebuah keluarga milyader grup
Karya: Santi Sumyati Amalia
Aku berhenti
Aku menyerah
Aku tak bisa lanjutkan
Maaf aku sudah tak menetap
Di hati yang sama
Baca juga: Membaca Puisi Harus Memperhatikan 6 Hal Ini Nih!
Karya: Santi Sumyati Amalia
Genggaman tanganmu masih terasa
Pelukanmu masih terasa hangat
Gelak tawamu masih terngiang
Namun ragamu telah melayang
Aku hanya mengingat untuk mengobati rindu yang kian menyerang
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.