Kumpulan Puisi Pendek Tentang Alam & Cinta Karya Sendiri

kumpulan puisi pendek

Ini adalah kumpulan puisi pendek berbagai tema mulai dari tema tentang alam, cinta, perjuangan, kesedihan dan beragam genre lainnya. Isi puisinya sangat menarik.

Bagi kamu yang butuh referensi puisi pendek, ini adalah artikel yang paling cocok kamu baca.

Apa Itu Puisi Pendek?

Puisi adalah karya sastra dalam bentuk gaya bahasa yang di dalamnya berisi kata-kata indah dan penuh makna. Puisi dapat membuat pembaca terkesan dan juga tertarik apabila mereka mendengarnya.

Dan kali ini kita akan membahas puisi pendek, puisi pendek adalah merupakan jenis puisi yang didalamnya memiliki kata-kata yang tidak terlalu panjang.

Puisi tersebut memiliki jumlah kata yang sedikit namun memberikan makna yang sangat mendalam.

30 Kumpulan Puisi Pendek Karya Sendiri

Nah, ini dia kumpulan puisi pendek karya saya sendiri. meski hasilnya tidak bagus-bagus amat. tapi ini adalah curahan hati saya yang paling dalam:

1. Puisi Pendek Tentang Alam

1.1. Pelangi

Karya: Santi Sumyati Amalia

Warna warnimu sangat indah untuk dinikmati pandangan
Kau muncul kala dunia ini terang
Menghipnotis mata siapa saja yang memandang
Pelangi sang penghias alam.

1.2. Malam Yang Indah

Karya: Santi Sumyati Amalia

Memandang langit malam
Pesonanya begitu indah
Pantas saja, bulan dan bintang setia menemani di sana

1.3. Pagi Yang Sejuk

Karya: Santi Sumyati Amalia

Terimakasih Tuhan atas nikmat udara pagi yang sejuk
Terasa masuk kerongga jiwa
Memulihkan semangat untuk membangun asa
Yang dulu lunglai kini kembali menyala

1.4. Sungai Yang Jernih

Karya: Santi Sumyati Amalia

Kerikil dalam air terlihat nyata
Hewan kecil dan ikan jelas adanya
Membuat aku ingin merasakan sejuk kejernihannya
Sungai alami sungai yang jernih

1.5. Awan Hitam

Karya: Santi Sumyati Amalia

Awan hitam mengelilingi
Pertanda ia akan mengeluarkan bebannya
Jangan takut akan datangnya
Karena hujan adalah rahmat

2. Puisi Pendek Tentang Pendidikan

2.1. Apa Kabar Pendidikan di Negeriku

Karya: Santi Sumyati Amalia

Sudah 16 tahun ku habiskan pendidikan dari TK sampai kuliah
Namun tak ada satupun pelajaran yang bisa mendatangkan rupiah
Lumbung ayah ibuku habis di meja pendidikan
Namun hasil belajarku tak ada yang bisa menyambung lambung keluarga

2.2. Belajar Dari Pengalaman

Karya : Santi Sumyati Amalia

Aku merasa rendah diri karena kata
Seorang guru yang membuat hati retak
Di bilang aku tak ada otak
Itu masih teringat dan melekat

2.3. Pendidikan Pertama Dari Kehidupannya

Karya: Santi Sumyati Amalia

Jika di ajarkan dengan pujian
Ia akan jadi orang yang selalu menghargai
Jika diajarkan dengan motivasi
Ia akan jadi orang yang percaya diri

Baca juga: Buku yang Memuat Kumpulan Puisi

2.4. BOS

Karya: Santi Sumyati Amalia

BOS diharapkan oleh semua pihak sekolah
Namun beberapa malah semringah
Menggeruk uang sekolah
Dengan dalih serba salah
Sedangkan Siswa tak mendapat jatah

2.5. Penjaga Sekolah

Karya: Santi Sumyati Sekolah

Kerjamu tiap hari sangat giat
Tapi gajimu sangat melarat
Minta naik gaji malah dikata tak bersyukur
Guru yang sering bolos tak pernah di tegur
Giliran kamu tak hadir semua ketar ketir

3. Puisi Pendek Tentang Guru

3.1. Guru Eksis

Karya: Santi Sumyati Amalia

Kerjaan tukang posting
Ngajar kalau di rasa penting
Yang penting tetap eksis
Meski dompet terkikis

3.2. Guru Mulia

Karya: Santi Sumyati Amalia

Niatnya dari hati
Ngajarnya pake materi yang teliti
Meski gaji bikin sedit hati
Tetap jadi guru sejati

3.3. Guru Idola

Karya: Santi Sumyati Amalia

Jiwa muda masih fresh graduate
Belajar penuh semangat tanpa bertele-tele
Banyak materi yang nyampai ke otak
Karena guru idola punya segudang cara agar murid nggak stak di tempat

3.4. Bu Guru Aisyah

Karya: Santi Sumyati Amalia

Guru kelas satu SD ku yang dulu cantik
kini telah menua
masih setia mengajar penuh cinta
meski dengan tenaga yang tersisa

3.5. Pak Guru

Karya: Santi Sumyati Amalia

Masih senyum yang sama
Masih suara yang sama
Masih guru yang sama
Guru IPA di SMA
Kini menjadi patner kerja

Baca juga: Puisi Tentang Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945

4. Puisi Pendek Tentang Ibu

4.1. Keringat Ibu

Karya Santi Sumyati Amalia

Ibu satu nama yang telah membuatku lahir kedunia
Keringatmu saat berjuang masih sama
Sampai saat ini telah menjadi saksi
Bau keringatmu melekat indra penciuman hingga ke hati
Maafkan ibu aku masih membuatmu terus berpeluh

4.2. Kasih Ibu

Karya: Santi Sumyati Amali

Orang yang khawatir ketika kau belum makan
Orang yang sangat khawatir saat kau sakit
Orang yang sangat khawatir saat kau sedih
Orang itu adalah ibu
Kasihnya terus ada meski kita telah menua

4.3. Ibu Sambung

Karya: Santi Sumyati Amalia

Ada ibu yang sama tugasnya namun tak sedarah
Menyayangi kami korban perceraian
Ibu sambung ibuku jua

4.4. Ibuku ABG

Karya: Santi Sumyati Amalia

Dia masih sangat muda
Tak berbeda jauh denganku
Kadang aku heran kenapa ibu semuda itu
Kata orang karena salah pergaulan

4.5. Ibuku Sayang

Karya: Santi Sumyati Amalia

Ia rela berpeluh dan saki saat melahirkan
Ia rela begadang agar aku bisa menghisap sari makanan
Ia rela merawat dengan penuh sayang
Kaulah, ibuku tersayang
Kini aku juga merasakan

5. Puisi Pendek Tentang Kehidupan

5.1. Selembar Kertas

Karya: Santi Sumyati Amalia

Ini hanya selembar kertas
Jika terbakar mungkin akan hangus
Tapi tidak dengan kenangannya
Tidak dengan perjuangannya
Selembar kertas ini aku tempuh dengan air mata, peluh dan kerja keras

5.2. Pasangan Halalku

Karya: Santi Sumyati Amalia

Wahai pasangan halalku
Ingatkan diriku jika mulai berbelok arah
Ingatkan aku bahwa kita sama-sama cinta
Ingatkan aku bahwa kita telah menjadi orang tua
Karena terkadang lupa benci dan cinta tak jauh beda
Saat amarah melanda

5.3. Sebotol Akua

Karya: Santi Sumyati Amalia

Sebotol akua yang terlempar
Mengingatkanku akan pahitnya hidup
Sebelum aku terdampar
Di sebuah keluarga milyader grup

5.4. Maaf

Karya: Santi Sumyati Amalia

Aku berhenti
Aku menyerah
Aku tak bisa lanjutkan
Maaf aku sudah tak menetap
Di hati yang sama

Baca juga: Membaca Puisi Harus Memperhatikan 6 Hal Ini Nih!

5.5. Rindu

Karya: Santi Sumyati Amalia

Genggaman tanganmu masih terasa
Pelukanmu masih terasa hangat
Gelak tawamu masih terngiang
Namun ragamu telah melayang
Aku hanya mengingat untuk mengobati rindu yang kian menyerang

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: