Artikel tentang kebakaran hutan di berbagai wilayah Indonesia seperti Kalimantan, Riau dan bagian Indonesia lainnya. Kebakaran hutan adalah sebuah tragedi yang sangat merugikan bangsa Indonesia.
Adapun di bawah ini merupakan contoh artikel tentang kebakaran hutan di berbagai wilayah Indonesia, diantaranya adalah:
Kalimantan Barat tengah mewaspadai potensi kebakaran hutan karena kurangnya intensitas hujan di wilayah tersebut. Selama 18 hari di Sambas wilayah pesisir Barat Kalbar lainnya terhitung sudah sekitar 6 hingga 9 hari tidak terjadi hujan.
Sehingga kondisi tersebut memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Di himbau kepada seluruh masyarakat khususnya di wilayah yang di sebutkan mudah terjadi kebakaran hutan dan lahan. Untuk tidak melakukan aktifitas membakar hutan dan lahan.
Masyarakat juga di himbau untuk menghemat penggunaan air untuk kegiatan sehari-hari. perlu juga mitigasi atau tanaman pertanian dari potensi ancaman peningkatan suhu udara dan curah hujan selama 1 minggu ke depan.
Mentri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut ada 173 peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pertahun 2021.
Karhutla tersebut terjadi di berbagai wilayah di Indonesia diantaranya Aceh, Sumatra Selatan, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara hingga Papua.
Setidaknya da 17.000 peristiwa karhutla sepanjang lima tahun terakhir ini. Dengan informasi tersebut sangat di sayangkan aksi manusia yang membakar hutan hanya ingin membuka lahan.
Padahal aksi tersebut sudah menghancurkan plora dan fauna yang ada di hutan tersebut. Seharusnya manusia menjaga dan melestarikan hutan bukan malah menghancurkannya.
Kini sebagai masyarakat harus semakin menunjukan peran kita sebagai garda terdepan dalam penyelamatan hutan Indonesia. Karena kita akan masih menikmati hasil alam yang dihasilkan hutan.
Baca juga: Kumpulan Contoh Artikel Tentang Pengangguran
Faktor pendorong yang menjadi kebakaran hutan dan lahan di Riau memiliki beberapa faktor dan salah satunya adalah faktor biosfik lingkungan Provinsi Riau itu sendiri.
Karakteristik biosfik lingkungan yang mempengaruhi kebakaran hutan dan lahan, curah hujan, ketinggian, kemiringan lahan, jaringan sungai, dan aksebilitas jalan. Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem esensial yang memiliki tingkat kerawanan kebakaran cukup tinggi.
Dan lahan gambut di Provinsi Riau merupakan lahan gambut dengan luas 4.827.972 Ha. Dan lahan tersebut berkaitan dengan peningkatan luas areal perkebunan dan hutan tanaman. Dan hal tersebut menjadi pemicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.
Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu peristiwa terbakarnya hutan dan lahan secara alami atau perbuatan manusia. Dan hal tersebut mengakibatkan kerusakan lingkungan yang menimbulkan kerugian ekologi, ekonomi, sosial budaya dan politik.
Joko Widodo melalui intruksi Presiden RI Nomor 3 tahun 2020 tanggal 28 Pebruari 2020 tentang penanggulangan kebakaran hutan dan lahan telah mengintruksikan kebakaran hutan dan lahan kepada seluruh stakeholder terkait untuk:
• Melakukan upaya berupa pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca kebakaran hutan dan lahan.
• Mengefektifkan upaya penegakan hukum terhadap tindak pidana kebakaran hutan dan lahan.
Sehingga dalam rangka mendukung upaya pemerintah kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Mari, kita jaga lingkungan kita dari kebakaran agar tetap nyaman dan sehat.
Indonesia adalah salah satu negara yang di dalamnya memiliki iklim tropis. Negara ini terdiri dari banyak pulau di setiap wilayahnya.
Meskipun harus diakui di Indonesia sendiri dataran yang ada tentu tidak seluas lautan yang membentang luas.
Namun, Indonesia memiliki kawasan hutan yang cukup banyak. Dan bebrapa tahun terakhir Indonesia mengalami kebakaran hutan yang cukup sering. Hal tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor.
Seperti faktor buatan tangan manusia yang tak bertanggung jawab hingga faktor alam yang ekstrim. Faktor alam yang menyebabkan kebakaran hutan memang tidak bisa dihindarkan dan tak ada yang bisa di salahkan dalam hal ini.
Berikut di bawah ini merupakan struktur artikel tentang kebakaran hutan, diantaranya adalah:
Struktur teks artikel pertama yaitu pengenalan isu yang berisi permasalahan kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia dengan beberapa faktor yang menjadikan kebakaran terjadi.
Rangkaian argumentasi berupa pendapat atau opini penulis terkait dengan isi atau pun topik yang di bahas. Bagian ini di lengkapi sejumlah teori, pendukung, dan fakta.
Dan struktur artikel tentang kebakaran hutan yang terakhir adalah adanya penegasan kembali yang berarti memberikan kesimpulan atas pembahasan sebelumnya. Bagian ini dapat di sertai dengan solusi, harapan, atau pun saran-saran.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.