Resensi Novel Terusir Buya Hamka ini akan menjelaskan seluk beluk novel ini. Kamu akan lihat kelebihan dan kekurangan hingga unsur intrinsik dan ekstrinsik dari novel ini.
Kamu juga akan tahu alur novel ini secara lengkap sehingga jika kamu yang ingin membaca novel ini bisa mengambil sikap apakah akan membeli buku ini atau tidak. Untuk itu simak terus artikel ini hingga selesai.
Berikut merupakan resensi novel Terusir Buya Hamka secara lengkap diantaranya adalah:
Judul Novel | Terusir |
Penulis | Buya Hamka |
Jumlah halaman | 124 halaman |
Ukuran buku | 13 x 19 cm |
Penerbit | Gema Insani |
Kategori | Novel |
Tahun Terbit | 2016 |
Novel Terusir ini merupakan salah satu karya dari Buya Hamka sang sastrawan pujangga baru. Yang nama aslinya Hj. Abdul Malik bin Karim bin Arullah. Beliau adalah seorang tokoh pendakwah yang disegani dan dihormati.
Dan buku ini menjadi salah satu buku best seller karyanya. Buku ini sudah di kenal jutaan orang di Indonesia bahkan ribuan copy buku ini didistribusikan di berbagai kota di Indonesia loh.
Novel Terusir ini menceritakan tentang sosok perempuan yang bernama Mariah. Yang terpaksa dan tanpa daya harus terusir dari rumahnya lantaran sang suami, Azhar.
Suaminya termakan hasutan saudaranya sendiri. Sehingga tega gelap mata mengusir sang istri tanpa belas kasihan.
Lika-liku kehidupan perempuan malang itupun bermulai sejak diusirnya ia dari rumahnya dan ia dipisahkan dengan anak tercintanya bernama Sofyan.
Mariah terombang-ambing dalam ketidakpastian, hingga akhirnya terdampar di Medan. Lalu terjerembab di dunia gelap nan remang di Jakarta.
Berikut merupakan kelebihan dari novel Terusir Buya Hamka, diantaranya adalah:
Berikut merupakan unsur intrinsik dari novel Terusir karya Bya Hamka, diantaranya adalah:
Tema yang di angkat dalam novel ini adalah mengenai seorang perempuan yang terusir dari rumahnya lantaran suami termakan hasutan fitnah saudarinya. Sehingga ia mengalami kemalangan.
Alur yang digunakan dalam novel Terusir Buya Hamka ini menggunakan alur campuran. Yang di dalamnya terdapat alur maju dan alur mundur. Terlihat ketika Flashback Mariah saat belum terusir.
Waktu yang terdapat dalam novel Terusir ini yaitu sekitar tahu 1900 an. Dimana pada saat itu lagi masa-masanya penjajahan kolonial Belanda.
Latar tempat yang terjadi dalam novel Terusir Buya Hamka ini yaitu di Rumah Mariah, Rumah Nyonya, Jakarta, Hotel, Penjara, dan pengadilan.
Sudut pandang yang digunakan penulis dalam novel Terusir ini yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu. Penulis benar-benar menempatkan dirinya sebagai seorang penulis. Dan itu disebutkannya dalam novel tersebut.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Terusir ini menggunakan gaya bahasa sastra yang lembut dan khas sastra lama. Seperti sama halnya seperti gaya bahasa novel-novel Buya Hamka sebelumnya.
Banyak amanat yang terkandung dalam novel Terusir Buya Hamka ini, diantaranya adalah:
Berikut merupakan unsur ekstrinsik dari novel Terusir karya Buya Hamka, diantaranya adalah:
Nilai sosial yang terkandung dalam novel Terusir mengajarkan tentang kesopanan dimana apabila bertemu dengan orang yang lebih tua hendaknya bersikap ramah dan mencium tangannya.
Nilai agama yang terkandung dalam novel Terusir ini adalah mengajarkan kita agar tetap bersyukur dan berserah diri kepada sang pencipta terlepas musibah dan cobaan yang kita hadapi.
Janganlah memfitnah orang lain karena seperti yang dikatakan dalam al-qur’an bahwa fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan.
Bagian akhir dari resensi novel Terusir Buya Hamka ini adalah pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut.
Dan pesan moralnya adalah tetap berserah diri kepada-Nya dalam setiap kondisi. Karena yang terpenting dalam kehidupan bukan bagaimana kita memulai kehidupan tapi bagaimana kita mengakhirinya.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.