Cerita Horor Seram Saat Pulang Kampung yang Bikin Kapok

Cerita Horor Seram Saat Pulang Kampung

Cerita horor seram saat pulang kampung akan memberikan pengalaman tersendiri bahkan ada yang membuatmu kapok. Tapi namanya juga pulang kampung pasti hal yang akan kamu tunggu-tunggu.

Karena ingin bertemu orang terkasih disana. dan meluapkan rasa rindu dengan orang tua juga sanak saudara di sana.

Cerita Horor Seram Saat Pulang Kampung Paling Serem

Berikut cerita horor seram saat pulang kampung versi saya.

1. Warung Misterius

Saat aku dan keluargaku berkunjung ke rumah nenek yang ada si ciamis jawa barat kebetulan hari itu kami berangkat dari Jakarta pukul 12.00 siang dan sampai di kabupaten Ciamis menjelang magrib karena sering berhendti di perjalanan.

30 menit lagi kami akan sampai di rumah nenek. Namun ayah ingin pergi ke wc dan di kampung itu kami berhenti di sebuah warung remang-remag di pinggir jalan.

Sang punya warung memiliki tatapan yang dingin. Kami ingin menumpang di wcnya dan ia hanya mengangguk.Setelah ayah membuang hajatnya aku dan ibuku membeli beberapa cemilan di warung itu seperti kue dan roti serta dua botol minuman.

Setelah selesai lalu kami membayar dan mengambil uang kembalian. Dan sampailah di rumah nenek. Karena sampai rumah nenek sudah larut malam jadi kami langsung tidur saja.

Dan keesokan harinya aku bercerita kepada nenek yang ayah numpang ke wc di warung perempatan jalan menuju nenek.

Dengan terkejutnya nenek bahwa di sana tidak ada warung karena sudah terjadi kebakaran sebulan yang lalu dan penghuninya semua meninggal warung itu di rampok dan di bakar oleh malingnya.

Kami yang merasa tidak percaya membawa keresek kue dan roti yang kami beli dari sana. Dan ternyata semua makanan itu telah gosong uang kembalian pun sudah berubah.

Dan kami mulai percaya dengan cerita nenek bahwa makhluk yang kami temui kemarin adalah mahluk halus.

2. Berpapasan Dengan Orang Mati

Ini cerita dari ayahku. Waktu itu tahun 2000 an dan saat itu di kampungku masih jarang yang memiliki lampu listrik penerang kebanyakan lampu turbin yang hanya menyala pada saat musim penghujan datang.

Dan Ayahku bekerja di sana dan pulang seminggu sekali ke kampung mamahku. Suatu ketika ayahku pulang dari mengirim barang dari Pangalengan.

Pada waktu itu jika ingin ke Pangalengan akan melewati jembatan dan juga tanah kosong namanya palatar disana hanya ada rumput dan pohon-pohon tidak terlalu tinggi.

Di palatar biasanya digunakan untuk mengambil kayu bakar. Dan saat pulang Ayah melewati jalan itu tepat setelah adzan magrib. Dan tidak sengaja Ayah berpapasan dengan Mang Kahri yang membawa tongkat.

Lalu ditanyalah Mang Kahri itu. “Bade kamana amang tos wengi kieu, kade titajong poek” (mau kemana amang udah malem gini, awas tersandung udah gelap) kata ayahku.

“Bade Katonggoh Jang milari mobil” (mau ke atas mau mencari mobil) kata Mang Kahri. Ayah tak begitu menghiraukan iya hati-hati aja sebagai penutup akhirnya ayah menuju jalan pulang Mang Kahri Menuju ke atas jalan raya tadi.

Sesampainya di rumah Mamah dan kakekku lagi ngobrol membahas bahwa tadi jam lima sore Mang Kahri meninggal dunia.

Dan itu membuat Ayah lemas karena tak menyangka dia akan bertemu Mang Kahri untuk terakhir kalinya dengan sosok lain.

3. Penumpang Misterius

Kakakku sedang merantau di Jakarta dan hari ini mengabarkan akan pulang. Kakakku bekerja di pabrik motor. Dia bisa pulang sebulan sekali jika bisa ambil cuti dan di berikan izin bosnya.

Saat aku berada di ruang TV aku melihat suara motor di depan rumah dan aku yakin itu kakakku. Namun, sangat aneh ternyata saat di tengok tak ada motor siapa pun.

Tepat jam 24.20 kakaku benar-benar sampai. Dan dia sangat antusias bahwa di jalan ia menolong gadis cantik namanya Wina di sasak geulis. Dia sangat senang karena sudah ngobrol banyak.

Dia mengantarkan Wina di jalan simpang 3 menuju desa ini. Karena katanya takut jalan sama lelaki. Hingga larut malam akhirnya ia minta berhenti di sana aja. Dan tanpa pikir panjang kakaku menurunkannya.

Aku dan ibu saling tatap menatap seakan tidak percaya.
“Kalian kok diam”. Tanya kakakku

Maksudmu Wina yang ini bukan sambil aku tunjukin gambar di Hpku.

Kakakku mengangguk “Iya, itu ceweknya cantik kan?” serunya.
“Kakak kayanya belum tahu deh, Kak Wina sudah meninggal kemarin sore kecelakaan di simpang 3 jalan itu.”

“Apa? Yang bener kamu?” kakakku mulai gelisah. Jadi dari tadi aku bicara sama hantu. Ih ngeri. Ia langsung pergi ke kamar dan menarik selimut hingga menutupi kepalanya.

4. Jari Yang Tersangkut

Aku bernama Arif aku bekerja di Bekasi dan hari ini aku ingin pulang kampung kebetulan bertepatan dengan libur natal jadi ada libur 2 hari. Aku sangat semangat sekali karena akau akan bertemu orang tuaku.

Setelah sampai aku bercerita banyak dengan Ayah Ibuku tentang pengalaman aku kerja di sana. Dan ketika sudah menunjukan pukul 23.00 aku mulai pamitan ke orang tua untuk tidur duluan.

Setengah sadar dan tidak ada seseorang yang meminta tolong. Tapi aku tak tahu arahnya dari mana. Karena aku sangat ngantuk jadi aku hiraukan. Tak lama pagi mulai datang sinar matahari mulai menyilaukan.

Rencanaku hari ini ingin mencuci motor. Dan betapa terkejutnya aku di motorku ada sepotong jari yang terselip di bagian mesin motor dan itu membuat aku mual. Aku mulai teringat dengan bayangan semalam tentang orang yang minta tolong.

Lalu aku menguburkan jari itu. Setelah aku pulang lagi ke Bekasi ternyata ada sebuah tempat kecelakaan waktu itu.

Namun, saking semangatnya aku ingin pulang aku tidak menghiraukan kejadian itu padahal ada yang tersangkut di motorku.

5. Klinik Kosong

Suatu hari aku dan suamiku ingin pulang kampung. Dan saat itu aku sedang hamil tujuh bulan. Namun di tengah perjalanan tiba-tiba perutku sakit dan tak sengaja kami menemukan sebuah klinik.

Dan kami memutuskan untuk berhenti dan minta di periksa di sana. Sang bidan melayani sangat ramah. Dan ia bilang kandunganku tidak apa-apa di sarankan untuk istirahat beberapa menit sampai rada enakan.

Setelah perutku merasa enakan aku dan suamiku memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Dan alhamdulillah akhirnya kami sampai di rumah mertuaku tepat pukul 21.00.

Dan kami menceritakan perjalanan kami. Bahwa pernah berhenti di klinik Bina Sehat yang ada di perempatan jalan. Namun, mertuaku sangat terkejut. Beneran berhenti di sana? Tanyanya.

Klinik itu sudah bubar satu bulan yang lalu karena ada konsleting listrik dan kebakaran sehingga klinik itu di pindahkan dan belum di renovasi. Kami sangat tidak percaya karena kami sangat ditangani dengan baik.

Untuk membuktikan ucapan mertua kami siang hari kami mengunjungi klinik tersebut. Dan ternyata benar klinik itu benar-benar hangus terbakar.

Dan anehnya bekas kami berbaring dan duduk hanya di sebuah arang kayu yang menghitam di bakar api.

Dan itu membuat kami bergidik ngeri. Akhirnya kami kapok jika pulang kampung malam-malam. Takut ada kejadian aneh-aneh lagi.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: