Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Novel Sejarah Kemelut Di Majapahit

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Sejarah Kemelut di Majapahit

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Sejarah Kemelut di Majapahit

Unsur intrinsik dan ekstrinsik novel sejarah kemelut di majapahit membahas mengenai unsur pertama yang membangun cerita tersebut. Bukan hanya intrinsik dan ekstrinsik yang akan kamu ketahui. Pengertiannya juga akan kamu pahami.

Novel sejarah akan bermanfaat untuk salah satu media pengembangan literasi dan dapat menjelaskan secara imajinatif. Selain itu untuk mengetahui perjuangan pahlawan dan memaknai kembali semangat nasionalisme.

Pengertian Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Sejarah

Agar lebih paham yuk kita maknai kembali apa itu unsur intrinsik novel sejarah dan unsur ekstrinsik sejarah, diantaranya adalah:

1. Pengertian Unsur Intrinsik Novel Sejarah

Unsur intrinsik novel sejarah merupakan susunan sebuah karya yang bersumber dari kaya tersebut, seperti tema, alur, tokoh, latar, penokohan, sudut pandang, gaya bahasa dan amanat yang terkandung dalam sebuah novel.

2. Pengertian Unsur Ekstrinsik Novel Sejarah

Sedangkan unsur ekstrinsik novel sejarah adalah unsur luar yang ikut membangun dan mendukung sebuah novel seperti latar kondisi keagamaan, kebudayaan, sosial ekonomi, dan nilai-nilai yang dianut masyarakat.

Nah, setelah memahami apa itu unsur intrinsik dan ekstrinsik dari novel sejarah. Mari kita bahas apa saja unsur intrinsik dan ekstrinsik dari novel sejarah kemelut di Majapahit, berikut penjelasannya di bawah ini!

Unsur Intrinsik Novel Sejarah Kemelut di Majapahit

Adapun ini merupakan unsur intrinsik dari novel sejarah kemelut di Majapahit, yaitu:

1. Tema

Tema yang diangkat dalam novel ini adalah pemberontakan.

2. Tokoh dan Penokohan

Tokoh dan penokohan dalan novel kemelut di Majapahit ini adalah:

  • Tokoh utama dan protagonis: yaitu Ronggo Lawe dan Raden Wijaya
  • Tokoh tambahan dan antagonis: Dara Petak
  • Tokoh tambahan lainnya: Dewi Mertorogo, Dewi Tirtowati, Dyah Tribunan, Dyah Nara Indraduhita, Dyah Gayatri, Kebo Anabrang, Senopati Nambi, Lembu Sora, Gagak Sarkoro, dan Mayang Mekar.

3. Alur

Alur yang digunakan dalam novel sejarah kemelut di Majapahit ini adalah menggunakan alur maju dimana cerita awal hingga akhir terstruktur dengan baik.

4. Latar Tempat

Latar tempat yang digunakan dalam novel sejarah kemelut di Majapahit ini adalah latar tempat di kerajaan Majapahit dahulu kala.

5. Latar Waktu

Latar waktu yang digunakan dalam novel sejarah kemelut di Majapahit ini adalah pagi hari, siang hari dan malam hari.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam novel sejarah Kemelut di Majapahit ini adalah sudut pandang orang ketiga yang serba tahu. Ini dapat dilihat ketika penulis menyebutkan nama-nama mereka dan kata ganti orang ketiga yaitu dia.

7. Gaya Bahasa

Berikut unsur kebahasaan dari novel sejarah kemelut di Majapahit, diantaranya adalah:

  • Banyak kalimat bermakna lampau seperti kutipan berikut “akan tetapi, datanglah pasukan yang beberapa tahun lalu diutus oleh mendiang Sang Prabu Kertanegara ke Negeri Melayu”.
  • Konjungsi menyatakan urutan waktu seperti dalam kutipan “tak lama kemudian, hanya suara derap kaki Megalamat yang berlari congkah yang memecah kesunyian gedung kadipaten itu”.
  • Kalimat tak langsung seperti pada kutipan “Tirtowati juga memperingatkan karena melempar nasi ke atas lantai seperti itu penghinaan terhadap Dewi Sri dan dapat menjadi kualat”.
  • Kata kerja dialog seperti pada kutipan “Sang Prabu sangat mencintai istri termuda ini yang telah diperistri Sang Baginda, lalu bernama Sri Indraswari”.
  • Penggunaan dialog “Kangmas Adipati….. harap paduka tentang….” “ingatlah, kangmas adipati… sungguh merupakan hal yang kurang baik mengembalikan berkah ibu pertiwi secara itu”.

8. Amanat

Amanat yang terkandung dalam novel sejarah kemelut di Majapahit ini diantaranya adalah:

  1. Kita harus sopan, setia dan percaya kepada pemimpin.
  2. Harus dapat meminpin dengan sifat yang berwibawa, tegas, dan berjiwa kepemimpinan.
  3. Sebagai pemimpin harus lebih mengutamakan kepentingan bersama di banding kepentingan pribadi atau golongan.

Unsur Ekstrinsik Novel Sejarah Kemelut di Majapahit

Unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel sejarah kemelut di Majapahit, yaitu adalah:

1. Nilai Moral

Unsur ekstrinsik pertama yang terdapat dalam novel sejarah kemelut di Majapahit yaitu mengenai nilai moral yang terkandung dalam novel tersebut. Nilai moral yang terlihat dalam novel ini adalah bagaimana persaingan istri-istri sang prabu Kertarajasa Jayawardhana mereka bersaing sehat.

2. Nilai Sosial

Unsur ekstrinsik selanjutnya dalam novel sejarah kemelut di Majapahit ini mengenai nilai sosial yang terkandung dalam novel sejarah tersebut. Dimana dalam kerajaan tersebut menghargai orang yang berkedudukan lebih tinggi harus benar-benar di hargai dan dihormati.

3. Nilai Budaya

Selanjutnya unsur ekstrinsik yang terkandung dalam novel sejarah kemelut di Majapahit ini mengenai nilai budaya yang terkandung dalam novel sejarah tersebut. Dimana pada saat itu kebiasaan mempercayai melempar nasi sebagai bentuk penghinaan.

Akhir kata

Nah, itu dia unsur intrinsik dan ekstrinsik novel sejarah kemelut di Majapahit. Apakah ini dapat membantu kamu? Jika di rasa artikel ini bermanfaat kamu bisa share artikel ini dengan menekan tombol bagikan ke media sosial kamu.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: