Contoh Cerpen Tentang Pengalaman Diri Sendiri Paling Seru

Gambar dibuat dengan Canva Pro

Kamu sedang membutuhkan rekomendasi cerpen tentang pengalaman diri sendiri? tenang, kamu bisa simak artikel ini sampai selesai karena kami telah menyediakan beberapa cerita singkat mengenai cerpen tentang pengalaman diri sendiri.

Tentunya pengalaman diri sendiri ini akan berbeda dari cerita satu dan yang lainnya. Dan dari pengalaman tersebut kita akan menemukan sebuah arti kehidupan dan membuat kamu merasa bersyukur berada dalam kondisi sekarang.

Contoh Cerpen Tentang Pengalaman Diri Sendiri

Berikut beberapa contoh cerpen pengalaman sendiri yang pernah saya alami dan mungkin barangkali pembaca juga pernah alami. Simak sampai akhir ya!

1. Tertipu

Suatu hari aku kedatangan tetanggaku yang sudah tua renta bernama Mak Onah ia datang dengan wajah sendu dan meminjam uang sebesar Rp.10.000,- dia bilang bingung harus pinjam pada siapa lagi.

Dia terus menceritakan anaknya yang sulung yang memiliki hutang kepadanya dan tidak kunjung membayar. Aku pun merasa iba terhadapnya dan dengan suka rela aku kasih uang tersebut.

Sebelum beranjak pulang Mak Onah melihat di meja aku ada keripik dan ia meminta izin untuk memintanya sedikit dan aku memberikannya dan memindahkan sebagian keripik ke kresek.

Dan ia bergegas pulang ke rumahnya yang hanya berjarak 20 meter dari rumahku. Dan kebetulan aku akan keluar dan pergi ke warung untuk membeli garam dan melewati rumah Mak Onah tersebut.

Dan tak sengaja aku mendengar keluarga sedang mengobrol ria dan cucunya berteriak keras kepada ibunya Bi Ayi yaitu anak Mak Onah yang urutan kedua ia meminta ibunya untuk membeli rokok dan juga kopi.

Jadi, uang yang aku berikan bukan untuk membeli minyak seperti yang Mak Onah katakan tapi untuk membeli kopi dan rokok untuk cucunya yang pemalas dan pengangguran. Aku tertipu dan sekaligus merasa miris melihat sikap cucunya yang tidak tahu malu.

2. Salah Paham

Suatu ketika aku membeli setengah kilo buah jeruk manis dan membawanya untuk menunggu bus di halte. Dan kebetulan halte tersebut kosong, kemudian aku menyimpan kresek jeruk aku di samping tempat aku duduk.

Lalu datang seorang pemuda duduk di sampingku dan sambil menunggu aku yang bosan mulai membaca buku. Dan pemuda di sampingku membuka kresek dan juga mengupas buah jeruk dan memakannya tanpa tahu malu.

Aku yang masih bersikap biasa saja juga tidak mau kalah aku pun mengambil jeruk tersebut dan menghabiskannya. Kemudian pria disampingku kembali mengambil buah jeruk mengupas lalu memakannya kembali aku menatapnya lama dan ia hanya tersenyum dan mengangguk kepadaku.

Dan tidak terasa jeruk setengah kilo itu tinggal sisa satu. Dan dengan tidak tahu malu sang pria tersebut juga memakannya dan menawarkannya kepadaku. Aku yang geram menatap pria itu dengan tajam.

Lalu bus yang ia maksud juga telah datang dan ia berpamitan kepada ku untuk pergi lebih dulu. Aku yang dongkol tak menggubrisnya.

Dan saat hendak pergi karena bus yang aku tunggu datang aku kaget keresek jeruk miliku itu terjatuh dan ternyata dari tadi aku memakan jeruk miliki pria itu.

Aku merasa bersalah karena aku telah berprasangka buruk dan sekaligus malu aku sudah judes mengahadapi pria tadi padahal jeruknya habis telah kita makan.

3. Kapok

Yanti bisakah pinjamkan dulu uang 100.000,- minggu depan aku bayar janji setelah aku gajian. Ini adalah kesekian kalinya aku mendapat WA dari sahabatku Dian. Dia merupakan seorang janda beranak satu yang ditinggal suaminya menikah lagi.

Dia juga merupakan salah satu guru honorer yang ada dikampungku. Hanya saja tidak memiliki ijazah karena masih ditahan dengan alasan belum bayar uang semesteran.

Aku sebetulnya sudah bosan untuk meminjamkan karena hutang yang 3 bulan lalu juga masih belum ia lunasi. Entah apa yang membuat ia harus meminjam uang lagi.

Dan tidak sengaja aku buka aplikasi biru untuk menghilangkan jenuhku dan aku tidak menggubris WA sahabatku itu.

Di halaman beranda FB aku melihat postingannya yang sedang mengunjungi mesjid viral yang ada di Bandung. Dimana ia terlihat begitu bahagia bersama dengan anaknya. Kenapa ia terus meminjam uang padahal ia terus jalan-jalan pikirku.

Padahal uang yang ia pinjam dariku merupakan hasil kerja suamiku yang seorang tukang ojek dan pekerjaan serabutan lainnya. Belum lagi kami memiliki dua anak yang perlu dibiayai. Dan saat ini aku mulai kapok untuk meminjamkan jika buka emergency pikirku.

4. Selalu Direndahkan

Aku merupakan seorang guru honorer yang baru saja mulai mengajar 2 tahun lamanya. Beda lagi dengan adik iparku yang bernama Diana ia telah mengajar lima tahun lebih lama dariku. Suatu ketika keluarga mertuaku kedatangan tamu dari pemerintahan.

Dimana aku yang masih tinggal bersama mertuaku diam saja di dapur dan tidak mau terlibat. Dan dengan sombongnya mertuaku memperkenalkan Diana sebagai guru yang sudah berpengalaman bahkan ia mengajar di dua sekolah yaitu SD dan SMP.

Aku melihat ia begitu bersemangat memperkenalkan adik iparku itu. Aku tidak banyak bicara dan tidak ingin terlibat menyembunyikan diriku di dapur. Dan tanpa sengaja aku melihat guru SMP ku menghampiriku.

Dia Pak Burhan ia tahu betul aku siapa. Eh ada Yanti kamu ada di sini dia menyapa dengan ramah. Kamu kemana aja udah kuliah? Di SMP membutuhkan kamu loh dulu kan kamu jadi anak kebanggaan sekolah karena memenangkan banyak penghargaan.

Aku menanggapinya dengan biasa dan akhirnya percakapan pun selesai setelah aku menceritakan bahwa aku jadi menantu di rumah ini.

Melihat kedekatan aku dengan Pak Burhan mertuaku memandangku dengan perasaan yang tidak enak seakan dia menyuruh aku jangan sok kenal.

Dan dari sana Pak Burhan memperkenalkan aku ke orang-orang penting yang ada di sana dan mengajukan aku untuk mengajar di SMP yang Pak Burhan maksud. Ibu mertuaku merasa geram akan hal itu karena ia selalu menganggap aku orang yang tidak berguna.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: