Promo Shopee

50 Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Waktu

50 Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Waktu

Apa saja contoh kalimat majemuk bertingkat hubungan waktu? Bagi Anda yang sedang belajar mapel bahasa Indonesia, terutama topik kalimat majemuk bertingkat, silahkan baca artikel ini.

Di sini sudah kami tuliskan beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat hubungan waktu beserta penjelasannya lengkap.

Promo hijab murah

Pengertian Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Waktu

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terdiri dari satu induk kalimat dan satu atau lebih anak kalimat yang berfungsi sebagai penjelas atau pengembangan dari induk kalimat tersebut.

Dalam kalimat majemuk bertingkat dengan hubungan waktu, anak kalimat berfungsi untuk memberikan keterangan waktu terhadap peristiwa yang dijelaskan oleh induk kalimat.

Kata penghubung yang sering digunakan dalam kalimat majemuk bertingkat hubungan waktu antara lain “ketika,” “sejak,” “sebelum,” “sesudah,” “selama,” dan “sampai.”

Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Waktu

Berikut adalah 50 contoh kalimat majemuk bertingkat hubungan waktu dengan berbagai kata penghubung yang sering digunakan:

  1. Ketika saya bangun, matahari sudah terbit.
  2. Sejak kamu pergi, rumah ini terasa sepi.
  3. Sebelum makan malam, dia selalu berdoa.
  4. Sesudah bekerja, saya biasanya berolahraga.
  5. Selama ujian berlangsung, kami harus tetap tenang.
  6. Sampai kamu datang, aku akan menunggu di sini.
  7. Ketika hujan turun, kami berlarian ke dalam rumah.
  8. Sejak dia pindah, kami jarang berkomunikasi.
  9. Sebelum tidur, dia selalu membaca buku.
  10. Sesudah mandi, dia langsung pergi ke sekolah.
  11. Selama pelajaran berlangsung, semua murid harus fokus.
  12. Sampai mereka tiba, kita akan mempersiapkan segalanya.
  13. Ketika bel berbunyi, anak-anak masuk ke kelas.
  14. Sejak pagi, dia sudah bekerja di kebun.
  15. Sebelum berangkat kerja, ayah selalu minum kopi.
  16. Sesudah berbelanja, ibu memasak makan malam.
  17. Selama musim hujan, sungai sering meluap.
  18. Sampai musim panas tiba, kami akan tetap di rumah.
  19. Ketika malam tiba, dia menutup semua jendela.
  20. Sejak sekolah libur, anak-anak bermain di taman.
  21. Sebelum pertandingan dimulai, pemain melakukan pemanasan.
  22. Sesudah latihan, kami merasa sangat lelah.
  23. Selama acara berlangsung, dia sibuk menjadi panitia.
  24. Sampai jam menunjukkan pukul 12, kita harus menyelesaikan tugas ini.
  25. Ketika dia berbicara, semua orang mendengarkan dengan seksama.
  26. Sejak internet diperbaiki, koneksi menjadi lebih cepat.
  27. Sebelum pesta dimulai, mereka menghias ruangan.
  28. Sesudah membaca buku itu, saya merasa lebih tahu.
  29. Selama seminar, dia mencatat semua poin penting.
  30. Sampai hujan reda, kita berteduh di bawah pohon.
  31. Ketika lampu padam, kami menyalakan lilin.
  32. Sejak dia pergi ke luar negeri, saya sering merasa rindu.
  33. Sebelum matahari terbenam, kita harus tiba di rumah.
  34. Sesudah makan siang, dia tidur siang sejenak.
  35. Selama liburan, kami mengunjungi banyak tempat.
  36. Sampai guru datang, murid-murid bermain di kelas.
  37. Ketika telepon berbunyi, dia langsung mengangkatnya.
  38. Sejak mendapatkan pekerjaan baru, hidupnya lebih teratur.
  39. Sebelum ulangan dimulai, kami belajar bersama.
  40. Sesudah acara selesai, kami pulang bersama-sama.
  41. Selama menunggu kereta, dia membaca majalah.
  42. Sampai proyek selesai, kita harus bekerja keras.
  43. Ketika alarm berbunyi, dia segera bangun dari tempat tidur.
  44. Sejak hujan turun, udara menjadi lebih sejuk.
  45. Sebelum memasuki ruangan, dia mengetuk pintu terlebih dahulu.
  46. Sesudah menonton film, kami berbincang tentang alur ceritanya.
  47. Selama perjalanan, kami mendengarkan musik.
  48. Sampai tamu datang, kita akan mempersiapkan makanan.
  49. Ketika saya mendengar berita itu, saya sangat terkejut.
  50. Sejak kamu datang, suasana rumah menjadi lebih ceria.

Setiap kalimat di atas menggambarkan bagaimana hubungan waktu antara induk kalimat dan anak kalimat dihubungkan oleh kata penghubung waktu yang berbeda-beda.

Kata Hubung yang Biasa Digunakan untuk Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Waktu

Kata hubung yang biasa digunakan dalam kalimat majemuk bertingkat hubungan waktu berfungsi untuk menghubungkan anak kalimat yang memberikan keterangan waktu terhadap induk kalimat.

Berikut adalah beberapa kata hubung yang sering digunakan, beserta penjelasannya:

1. Ketika

  • Digunakan untuk menunjukkan dua peristiwa yang terjadi pada waktu yang sama atau hampir bersamaan.
  • Contoh: Ketika hujan turun, kami berlarian ke dalam rumah.
  • Penjelasan: “Ketika hujan turun” menunjukkan waktu saat “kami berlarian ke dalam rumah.”

2. Sejak

  • Digunakan untuk menunjukkan permulaan suatu peristiwa atau keadaan yang berlanjut hingga waktu tertentu.
  • Contoh: Sejak kamu pergi, rumah ini terasa sepi.
  • Penjelasan: “Sejak kamu pergi” menunjukkan waktu awal dari keadaan “rumah ini terasa sepi.”

3. Sebelum

  • Digunakan untuk menunjukkan peristiwa yang terjadi lebih awal dari peristiwa lainnya.
  • Contoh: Sebelum makan malam, dia selalu berdoa.
  • Penjelasan: “Sebelum makan malam” menunjukkan waktu yang mendahului peristiwa “dia selalu berdoa.”

4. Sesudah

  • Digunakan untuk menunjukkan peristiwa yang terjadi setelah peristiwa lainnya.
  • Contoh: Sesudah bekerja, saya biasanya berolahraga.
  • Penjelasan: “Sesudah bekerja” menunjukkan waktu yang mengikuti peristiwa “saya biasanya berolahraga.”

5. Selama

  • Digunakan untuk menunjukkan periode waktu di mana suatu peristiwa berlangsung.
  • Contoh: Selama ujian berlangsung, kami harus tetap tenang.
  • Penjelasan: “Selama ujian berlangsung” menunjukkan durasi waktu di mana “kami harus tetap tenang.”

6. Sampai

  • Digunakan untuk menunjukkan batas waktu hingga suatu peristiwa atau keadaan berakhir atau berubah.
  • Contoh: Sampai kamu datang, aku akan menunggu di sini.
  • Penjelasan: “Sampai kamu datang” menunjukkan batas waktu “aku akan menunggu di sini.”

7. Tatkala

  • Sinonim dari “ketika,” sering digunakan dalam konteks yang lebih formal atau sastra.
  • Contoh: Tatkala senja tiba, burung-burung mulai kembali ke sarangnya.
  • Penjelasan: “Tatkala senja tiba” menunjukkan waktu saat “burung-burung mulai kembali ke sarangnya.”

8. Waktu

  • Digunakan untuk menunjukkan peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu.
  • Contoh: Waktu dia masih kecil, dia suka bermain di taman.
  • Penjelasan: “Waktu dia masih kecil” menunjukkan periode waktu saat “dia suka bermain di taman.”

9. Saat

  • Digunakan untuk menunjukkan peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu.
  • Contoh: Saat matahari terbit, kami memulai pendakian.
  • Penjelasan: “Saat matahari terbit” menunjukkan waktu ketika “kami memulai pendakian.”

Setiap kata hubung di atas membantu memberikan konteks waktu yang jelas antara dua peristiwa dalam kalimat majemuk bertingkat, menjelaskan kapan suatu peristiwa terjadi relatif terhadap peristiwa lainnya.

Jenis-Jenis Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat adalah jenis kalimat yang terdiri dari satu kalimat induk dan satu atau lebih anak kalimat yang di dalamnya dapat terdapat lebih dari satu jenis hubungan.

Berikut adalah beberapa jenis kalimat majemuk bertingkat berdasarkan hubungan antara kalimat induk dan anak kalimat:

1. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Waktu

  • Kalimat ini memiliki anak kalimat yang memberikan informasi tentang kapan atau dalam periode waktu apa suatu peristiwa terjadi.
  • Contoh: Ketika hujan turun, kami berteduh di bawah pohon.

2. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Sebab-Akibat

  • Anak kalimat dalam jenis kalimat ini menjelaskan akibat dari suatu peristiwa atau tindakan yang disebutkan dalam kalimat induk.
  • Contoh: Karena hujan deras, jalan menjadi banjir.

3. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Tujuan

  • Anak kalimat dalam jenis kalimat ini menyatakan tujuan dari suatu tindakan yang disebutkan dalam kalimat induk.
  • Contoh: Saya membaca buku agar bisa memperluas pengetahuan saya.

4. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Kondisi

  • Anak kalimat dalam jenis kalimat ini menyatakan kondisi atau syarat yang harus dipenuhi untuk terjadinya peristiwa dalam kalimat induk.
  • Contoh: Jika kamu rajin belajar, kamu akan berhasil dalam ujian.

5. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Tempat

  • Anak kalimat dalam jenis kalimat ini memberikan informasi tentang di mana atau ke mana suatu peristiwa terjadi.
  • Contoh: Dia menemukan kucing yang hilang di dalam gudang.

6. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Cara

  • Anak kalimat dalam jenis kalimat ini menjelaskan cara atau cara di mana suatu peristiwa terjadi.
  • Contoh: Dia menangis dengan sangat sedih ketika mendengar berita itu.

7. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Perbandingan

  • Anak kalimat dalam jenis kalimat ini digunakan untuk membandingkan dua hal atau situasi.
  • Contoh: Seperti ayah, anaknya juga sangat pandai dalam matematika.

8. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Tujuan-Penyebab

  • Anak kalimat dalam jenis kalimat ini tidak hanya menjelaskan tujuan dari suatu tindakan, tetapi juga alasan atau penyebab di balik tindakan tersebut.
  • Contoh: Dia belajar keras agar bisa lulus ujian dengan nilai tinggi.

9. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Pengalihan

  • Anak kalimat dalam jenis kalimat ini mengarahkan pembaca atau pendengar dari satu topik atau peristiwa ke topik atau peristiwa lainnya.
  • Contoh: Setelah selesai membaca buku itu, dia langsung tidur.

Setiap jenis kalimat majemuk bertingkat memiliki fungsi dan struktur yang berbeda, tetapi semua memungkinkan untuk menyampaikan informasi yang lebih lengkap dan kompleks daripada kalimat tunggal.

Akhir Kata

Itulah beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat hubungan waktu. Semoga membantu dan dapat memberikan penjelasan yang cukup khususnya yang sedang belajar tentang kalimat majemuk bertingkat hubungan waktu.

Jangan lupa bagikan artikel ini ke media sosial Anda agar banyak orang yang tahu hal ini dan sebagai dukungan untuk kami.

Artikel Menarik Lainnya: