Interaksi Sosial dan Kelembagaan Masyarakat

Interaksi Sosial dan Kelembagaan Masyarakat

Pernahkah kamu berpikir bagaimana pola interaksi sosial dan kelembagaan masyarakat sehingga kehidupan bisa terbentuk?

Jika penasaran, yuk simak penjelasan pada artikel kali ini secara lengkap dan dipahami secara baik. Dengan begitu maka kamu akan tahu, apa sebenarnya kaitan atau bahkan pengaruh antara interaksi sosial hingga bisa membentuk sebuah lembaga di masyarakat.

Apa Itu Interaksi Sosial?

Sekilas mungkin kamu sudah membayangkan apa definisi dari interaksi sosial, namun agar lebih jelas lagi. Ternyata interaksi sosial adalah hubungan antara satu orang dengan orang lainnya. Baik itu antar kelompok orang dengan satu orang, atau antara perorangan dengan perorangan.

Bahkan interaksi sosial ini sudah terjadi saat kamu masih bayi, seperti dengan pengasuhnya. Kemudian berlanjut dengan anggota keluarga besar, sekolah, hingga terus berkembang berinteraksi dengan kolega.

Dalam konsepnya, hubungan tersebut harus dilakukan secara timbal balik oleh kedua belah pihak. Artinya adalah, kedua pihak harus saling memberikan respon. Jika satu bertanya, maka satu pihak harus menjawab. Dengan proses tersebut maka interaksi sudah terjadi.

Apa yang Disebut dengan Kelembagaan Masyarakat atau Lembaga Sosial?

Menjadi salah satu jenis lembaga yang dapat mengatur serangkaian tata cara hingga prosedur dalam melangsungkan hubungan antar manusia itu sendiri. Dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, sebagai tujuan untuk mendapatkan ketertiban juga keteraturan dalam hidup.

Syarat Interaksi Sosial

Agar sebuah interaksi sosial dan kelembagaan masyarakat bisa berlangsung dengan baik, ternyata ada beberapa syaratnya loh. Apa saja?

  1. Adanya suatu tujuan tertentu dan secara khusus
  2. Jumlah pelaku interaksi bisa seorang, atau bahkan dua sampai lebih
  3. Ada unsur timbal balik, saling berbalas dan tidak satu arah
  4. Terdapat kelangsungan komunikasi antar pelaku menggunakan suatu simbol tertentu, seperti menggunakan bahasa

Aturan Interaksi Sosial

Ternyata interaksi sosial dan kelembagaan masyarakat baru bisa berjalan ketika suatu aturan atau ketentuannya terpenuhi. Hal tersebut harus terpenuhi agar perilaku manusia dalam berinteraksi tetap pada jalur juga ketetapan yang berlaku.

1. Aturan Berdasarkan Ruang

Misalnya saja sebuah interaksi akan berlangsung di sebuah rumah, terjadi antara orang tua dengan anak. Atau interaksi di sebuah sekolah, berlangsung antara teman dengan teman atau siswa dengan guru.

2. Aturan Berdasarkan Waktu

Maksudnya adalah dengan kapan interaksi sosial terjadi, misalnya terjadi saat dahulu atau di masa sekarang.

3. Aturan Mengenai Gerak

Atau sikap tubuh dari manusianya sendiri. Selain kata-kata, ternyata dalam interaksi juga orang-orang akan memerhatikan bagaimana gerak tubuh ditampilkan. Misalnya dengan memicingkan mata, mengacungkan ibu jari, atau bahkan menganggukkan kepala.

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

1. Proses Sosial Asosiatif

Ternyata interaksi sosial dan kelembagaan masyarakat akan terbentuk Jika kelompok atau seseorang melakukan interaksi yang mengarah pada suatu pandangan sama atau satu tujuan.

1.1 Kerja Sama

Suatu usaha bersama antara satu orang dengan lainnya, membentuk kelompok untuk mencapai sebuah tujuan atau keinginan bersama.

1.2 Akomodasi

Usaha manusia untuk dapat meredakan suatu pertentangan tertentu. Atau simplenya suatu usaha untuk mencapai sebuah kestabilan.

1.3 Asimilasi

Sebuah tindak laku atau sikap untuk menghadapi sebuah perbedaan dan untuk mencapai suatu kesatuan. Misalnya melalui toleransi.

2. Proses Disosiatif

Akan terjadi jika kelompok atau seseorang melakukan interaksi namun mengarah pada suatu masalah atau konflik.

2.1 Kompetisi

Bisa disebut juga  persaingan, baik itu proses persaingan antara individu dengan individu atau bahkan kelompok dengan kelompok.

2.2 Kontravensi

Sikap mental tersembunyi terhadap orang lain atau unsur kebudayaan satu golongan tertentu. Biasanya ditandai dengan gejala ketidakpastian tentang seseorang serta perasaan yang disembunyikan.

3. Pertentangan

Bisa juga disebut  konflik, menjadi proses dimana individu atau kelompok yang berupaya untuk memenuhi tujuannya dengan jalan pertentangan. Melalui ancaman atau bahkan kekerasan.

Pertentangan ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya saja adalah perbedaan antara individu dengan individu lainnya. Perbedaan kebudayaan, perubahan sosial atau adanya perbedaan kepentingan.

Contoh Pengaruh Interaksi Sosial dan Kelembagaan Masyarakat

Penting untuk diketahui, pada dasarnya kelembagaan sosial tidak akan pernah terbentuk dan berdiri tanpa adanya interaksi sosial. Sebab lembaga sosial baru akan muncul oleh sebab adanya interaksi antara manusia yang bersosialisasi.

Selain itu, munculnya lembaga sosial juga dapat dipengaruhi oleh kebutuhan dari manusia itu sendiri. Artinya, terbentuknya sebuah lembaga sosial dapat disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan atau diperlukan.

Di samping hal tersebut, ternyata adanya timbal balik pun tidak hanya antara individu dengan individu. Namun ternyata timbal balik dapat terjadi dengan adanya hubungan interaksi sosial serta lembaga masyarakat. Lalu, apa contohnya?

  1. Kebutuhan interaksi diantara siswa serta guru, sehingga terbentuk lembaga sosial yang bernama sekolah atau bisa disebut dengan lembaga pendidikan.
  2. Kebutuhan untuk ibadah dan menjalankan kewajiban agama, sehingga mendorong terciptanya interaksi antara pemimpin agama dengan jemaat. Maka bentuk lembaga sosial yang hadir adalah gereja, wihara bahkan masjid hingga pura.

Kesimpulan

Nah, itulah beberapa aspek yang dapat memengaruhi sebuah interaksi sosial dan kelembagaan masyarakat bisa terbentuk dan terjalin seperti sekarang. Sebuah kehidupan tidak bisa berjalan dengan sendirinya, karena pada dasarnya memiliki sistem juga aturan bahkan sebab secara khusus.

Seorang guru Bahasa Indonesia yang kebetulan suka membaca novel dan mencurahkannya ke dalam tulisan.

Artikel Menarik Lainnya: