Pengertian, Prinsip Hingga Tantangan Akuntansi Perusahaan Jasa

Pengertian, Prinsip Hingga Tantangan Akuntansi Perusahaan Jasa

Tentang bagaimana akuntansi perusahaan jasa, sebenarnya hampir sama dengan akuntansi pada umumnya.

Namun yang membedakan adalah, tidak adanya pengendalian atas barang dagang dengan siklus pada umumnya. Untuk lebih jelasnya lagi mengenai hal tersebut, simak uraian dan deskripsi lengkapnya dipembahasan selanjutnya ya.

Pengertian Akuntansi Perusahaan Jasa

Jika berdasarkan pada laman Carbon Collective, akuntansi perusahaan jasa merupakan suatu bidang dalam akuntansi yang memiliki kaitan dengan pengelolaan keuangan. Kemudian pencatatan transaksi keuangan yang terjadi dalam sebuah perusahaan jasa.

Perusahaan jasa sendiri merupakan jenis perusahaan bergerak untuk menyediakan layanan kepada konsumen, pelanggan atau klien. Tanpa adanya keterlibatan produksi atau penjualan barang secara fisik.

Dalam hal ini, fokus utamanya adalah pada penilaian. Kemudian analisis hingga pelaporan aktivitas keuangan yang terkait dengan penyediaan layanan.

Tujuan utamanya adalah guna memastikan pencatatan akurat, transparan juga mengenai penerimaan pendapatan serta pengeluaran biaya yang terkait dengan penyediaan layanan tersebut.

Prinsip Dasar Akuntansi Perusahaan Jasa

Ya, ternyata terdapat beberapa jenis dasar yang mendasari serta digunakan untuk memandu pengelolaan keuangan agar lebih efektif. Dengannya, berikut beberapa jenis prinsip dari akuntansi perusahaan jasa.

1. Prinsip Kepastian Pendapatan

Prinsip pertama menyatakan, bahwa pendapatan harus diakui saat sudah pasti serta bisa diukur dengan andal.

DI dalam perusahaan jasa, pendapatan dapat diakui saat layanan sudah disediakan dan nilai pendapatan bisa diestimasikan secara akurat.

2. Prinsip Kesinambungan Usaha

Prinsip ini menyatakan bahwa perusahaan jasa akan beroperasi dalam waktu cukup lama. Dengannya, laporan keuangan harus disusun dengan asumsi bahwa perusahaan akan terus beroperasi di masa depan.

3. Prinsip Biaya Historis

Prinsip ini mengimplikasikan bahwa kewajiban, ekuitas hingga aset harus dicatat berdasarkan biaya historis saat diperoleh. Artinya, laporan keuangan dapat mencerminkan nilai real saat transaksinya terjadi.

4. Prinsip Konsistensi

Prinsip ini mengharuskan perusahaan jasa untuk dapat mengadopsi metode akuntansi secara konsisten dari tahun ke tahunnya. Hal ini jelas sangat penting, tujuannya agar laporan keuangan  disajikan dapat dibandingkan dari periode ke periode.

Dengan demikian, nantinya dapat mempermudah analisis kerja serta pengambilan keputusan lebih baik.

5. Prinsip Pengakuan Biaya

Nah, prinsip satu ini dapat mengatur bahwa biaya harus dapat diakui saat terjadi dan bisa diatribusikan dengan pendapatan terkait.

Di dalam perusahaan jasa, biaya operasional seperti biaya overhead, gaji karyawan, biaya pemasaran. Ternyata harus diakui secara tepat waktu.

6. Prinsip Pemisahan Entitas

Kemudian prinsip selanjutnya adalah menyatakan bahwa keuangan perusahaan jasa harus dipisahkan dengan jelas dari keuangan individu pemilik atau bahkan pemegang saham.

Pemisahan tersebut sangat memungkinkan pengukuran kinerja serta kesehatan keuangan perusahaan secara independen.

7. Prinsip Kewajaran dan Kebenaran

Prinsip ini menyatakan bahwa laporan keuangan harus memenuhi standar kebenaran, kewajaran juga objektivitas. Informasi yang disajikan juga harus terpercaya, akurat serta tidak memihak siapa pun.

8. Prinsip Materialitas 

Lalu prinsip terakhir adalah informasi keuangan harus material serta harus relevan. Informasi yang memiliki dampak jelas serta signifikan terhadap keputusan ekonomi, harus dapat disajikan secara jelas dalam laporan keuangannya.

Jenis Transaksi Akuntansi Perusahaan Jasa

Jika tadi kamu simak dan memahami tentang bagaimana prinsipnya, yuk sekarang bahas mengenai apa saja jenis transaksi dari akuntansi perusahaan jasa yang kini sedang dibahas.

1. Pembelian

Jenis transaksi pembelian ini menjadi kegiatan dilakukan untuk dapat membeli suatu produk tertentu. Misalnya saja dengan pembelian perlengkapan kerja hingga peralatan.

Semuanya dilakukan untuk dapat memberikan kepuasan kepada para pelanggan dalam hal pelayanan. Kemudian perusahaan jasa juga harus mencatat beragam jenis transaksi lain, yang memiliki hubungan dengan transaksi pembelian.

Misalnya saja salon kecantikan, melakukan pembelian berupa hairdryer, alat catok atau lain-lain.

2. Pendapatan

Seperti perusahaan pada umumnya, bahwa perusahaan jasa juga memiliki beragam tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Pendapatan ini harus dicatat pada daftar pembukuan tunai atau kredit.

Pendapatan dari perusahaan jasa sendiri diantaranya bisa didapatkan dari banyak layanan yang sudah diberikan. Karenanya kemudian pengusaha jasa akan memberikan beragam layanan terbaik kepada konsumen atau pelanggannya.

3. Pembayaran Beban-beban Lain

Selain pengeluaran yang dilakukan saat membeli beragam keperluan seperti peralatan. Perusahaan jasa juga memiliki banyak biaya  harus dibayar, misalnya saja beban tagihan listrik hingga internet dan lain-lain.

4. Penerimaan Piutang

Hutang piutang ternyata sebagai pemberian atau penjualan yang dilakukan secara kredit kepada pengguna. Hingga sesuai kesempatan atau kebijakan pelanggan yang kemudian akan melunasi pembayaran sesuai jangka waktu tertentu.

5. Penanaman Modal atau Investasi

Jenis transaksi terakhir adalah ketika perusahaan jasa pertama kali didirikan, pasti terdapat setoran modal dari investor serta pemilik.

Semua transaksi atas investasi tersebut harus dicatat secara baik. Belum lagi bila modal atau dana yang data dari pihak lain.

Tantangan yang Ada dalam Akuntansi Perusahaan Jasa

Akuntansi perusahaan jasa pun tidak terlepas dari beberapa tantangan secara khusus, yang tentu saja berbeda dari akuntansi perusahaan manufaktur atau bahkan perdagangan.

Untuk itu, berikut beberapa tantangan utama dalam akuntasi sebuah perusahaan jasa.

1. Pengakuan Pendapatan Kompleks

Pendapatan dalam sebuah perusahaan jasa biasanya akan melibatkan perjanjian jasa berjangka panjang. Kombinasi berbagai layanan hingga paket layanan yang kompleks.

Pengakuan pendapatan yang tepat dalam konteks ini, adalah bisa jadi kompleks. Sebab perlu mengestimasikan nilai pendapatannya berdasarkan pada kemajuan layanan atau bahkan waktu yang telah berlalu.

2. Pengelolaan Biaya Operasional

Perusahaan jasa pada umumnya akan memiliki beragam biaya operasional yang harus dikelola. Misalnya saja biaya overhead, biaya pemasaran, gaji karyawan atau bahkan biaya administrasi.

Mengelola biaya tersebut jelas harus efisien, dapat memastikan bahwa pencatatannya akurat dan bisa jadi tantangan tersendiri.

3. Evaluasi Kualitas Layanan

Pelayanan atau service dalam sebuah perusahaan jasa sangat sulit untuk dikukur secara kuantitatif. Evaluasi kualitas layanan yang disajikan kepada pelanggan akan jadi sangat penting.

Namun membutuhkan metode subjektif seperti survei kepuasan konsumen atau pelanggan, hingga feedbacknya secara langsung. Sajian informasi ini pun dalam konteks akuntansi perusahaan jasa dapat menjadi tantangan dalam mengukur nilai layanan yang diberikan.

4. Pencatatan Aset Non Fisik

Perusahaan jasa sangat memungkinkan memiliki aset non fisik, misalnya saja peralatan hingga properti atau bahkan perlengkapan. Nantinya digunakan dalam penyediaan layanan.

Pencatatan serta penilaian yang akurat terhadap aset-aset tersebut, memerlukan pemahaman yang baik mengenai penilaian aset serta pemeliharaan catatan yang baik.

5. Ketergantungan Pada Karyawan

Tantangan selanjutnya adalah ketergantungan karyawan, yang mana keberhasilan perusahaan jasa sering kali memiliki kaitan erat dengan keahlian serta pengetahuan karyawannya.

Pengelolaan dan pencatatan aspek penggajian, manfaat karyawan hingga tunjangan. Jelas memerlukan pemahaman yang baik, mengenai kebijakan sumber daya manusia dengan regulasi tenaga kerja.

6. Fleksibilitas Pelaporan

Laporan keuangan perusahaan jasa akan mencerminkan karakteristik bisnis unik. Menyajikan informasi relevan bagi setiap stakeholder. Tantangannya adalah dapat menciptakan kerangka laporan fleksibel serta komprehensif.

Dengan begitu maka nantinya akan mampu memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan secara efektif juga efisien.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai akuntansi perusahaan jasa yang bisa kamu pahami secara baik. Penjelasan dan pemahaman selanjutnya, bisa kamu ajak guru, dosen atau teman kamu untuk berdiskusi.

Seorang guru Bahasa Indonesia yang kebetulan suka membaca novel dan mencurahkannya ke dalam tulisan.

Artikel Menarik Lainnya: