Resensi Film Sepatu Dahlan: Sinopsis, Latar & Pesan Moral

Resensi Film Sepatu Dahlan: Sinopsis, Latar & Pesan Moral

resensi film Sepatu Dahlan

Tahu Dahlan Iskan? Ya, ia merupakan seorang Mentri BUMN Republik Indonesia. Tahukah kalian di balik kesuksesannya sekarang terdapat kisah pilu yang begitu menyayat hati dari beliau.

Sehingga kisah itu di angkat menjadi sebuah film documenter yang membuat baper penonton. Penasaran dengan filmnya? Kamu bisa baca dulu resensi film Sepatu Dahlan di artikel ini.

Karena di sini akan di bahas mengenai identitas film, sinopsis, latar, kelebihan dan kekurangan serta pesan moral yang terkandung di dalam film tersebut. Simak yuk!

Identitas Film Sepatu Dahlan

Judul FilmSepatu Dahlan
Penulis NaskahJujur Prananto
SutradaraBenni Setiawan
Durasi Film98 menit
Kategori FilmDrama
Pemain FilmDoni Damara sebagai Dahlan, Kinaryosih sebagai Ibunda Iskan, Aji Santoso, Ray Sahetapi, Elyzia Mulachela dan Bima Rizal dan tokoh pendukung lainnya.
Tahun Produksi2014
Perusahaan ProduksiRizaludi Kurniawan & Deden Ridwan Semesta Pro Expose

Film dokumenter ini mengisahkan kisah hidup Dahlan Iskan sosok yang kini menjabat sebagai Menteri BUMN Republik Indonesia.

Film ini bermula pada sebuah novel tentang biografi kehidupan masa kecil Dahlan Iskan.

Film ini akan lebih memfokuskan pada kisah hidup Dahlan Iskan masih kecil dengan durasi 98 menit dan mulai dipublikasikan pada tahun 2014.

Yang syarat akan pesan moral dan petuah kebijakan juga memaknai rasa syukur. Dan ironinya negeri yang kaya namun masih banyaknya rakyat yang miskin.

Sinopsis Film Sepatu Dahlan

Film ini menceritakan tentang Dahlan Iskan tentang kehidupan amsa kecil dengan segala tawa dan tangisan kemiskinan di desa.

Film ini dilatarbelakangi oleh kenangan yang terpaut jelas ketika ia menjalani operasi tranplantasi di china.

Kenangan-kenangan masa kecil menjadi mimpi lampau dalam tidur yang di paksa oleh obat bius dan alat operasi.

Film ini mengisahkan Dahlan amatlah susah ia memiliki 3 saudara dengan 2 kakak perempuan dan 1 adik laki-laki.

Dahlan lulus dari sekolah rakyat Bukur dengan harapan bisa melanjutkan di SMP Magetan. Sekolah menengah favorit saat itu.

Tetapi, harapan itu sirna ketika ayah Dahlan yang berwatak tegas melarangnya untuk bersekolah di sana.

Dengan alasan biaya yang mahal dan jarak tempuh yang jauh. Keputusannya, berat hati ia harus merelakan harapan untuk bersekolah di Madrasah Tsanawiyah sekolah dengan biaya terjangkau.

Selama di MTs, ia selalu bermimpi untuk memiliki sebuah sepatu, sepatu yang membuatnya merasa nyaman dan gagah.

Ia berusaha untuk mengumpulkan uang untuk membeli sepasang sepatu sederhana. Namun, hasil kerjanya mengangon kambing dan mencabut rumput di sawah tidaklah cukup.

Bapaknya yang bekerja sebagai petani dan ibu sebagai pembatik tak selalu mujur mendapatkan uang.

Yang kala itu sedang panas oleh situasi politik. Sebuah rantai kemiskinan yang entah kapan putunya.

Keinginan Dahlan untuk memiliki sepatu semakin menjadi di kala ia harus mengikuti pertandingan bola voli antar sekolah.

Untung saja sahabatnya yang baik hati berpatungan membeli sepatu untuk Dahlan. Dan itu merupakan sepatu pertama bagi Dahlan.

Dan dari kejadian tersebut akhirnya Dahlan menjadi pelatih bola voli di sekolah dasar. Dari pekerjaan itu ia bisa membeli dua pasang sepatu untuk dirinya dan adiknya.

Film ini sungguh membuat air mata mengalir karena melihat perjuangan Dahlan yang tak pernah menyerah meski dengan impian sederhananya ia harus bekerja keras menggapainya.

Mimpi dan ketekunan serta ketabahan yang membuat Dahlan akhirnya mampu menghadapi berbagai rintangan hidup yang begitu sulit.

Latar Film Sepatu Dahlan

Dalam resensi film Sepatu Dahlan berikut merupakan latar dari film Sepatu Dahlan baik latar waktu mau pun latar tempat dalam film tersebut, diantaranya adalah:

1. Latar Tempat

Latar tempat yang digunakan dalam latar film Sepatu Dahlan adalah Rumah Sakit, Desa Kebon Dalem, Pesantren Takeran, Aula Pesantren, Sumur Tua, Ladang tebu, Rumah Imran, dan Lapangan Voli.

2. Latar Waktu

Latar waktu yang terdapat dalam film Sepatu Dahlan adalah Subuh, pagi, siang, sore, magrib dan malam hari.

Kelebihan Film Sepatu Dahlan

Berikut merupakan beberapa kelebihan dari film Sepatu Dahlan diantaranya adalah:

  • Kelebihan pertama film ini syarat akan makna tentang rasa sykur atas segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.
  • Film ini mengingatkan bahwa keterbatasan tidak membuatnya terpuruk dan jatuh
  • Memotivasi semangat agar hidup lebih baik dan dapat menjadi kebanggaan di sekelilingnya.
  • Akting dari aktor sangat bagus sehingga penonton merasa masuk ke dalam ceritanya.
  • Latar tempat dan setting suasana sungguh membuat terenyuh dan membuat baper para penonton.
  • Konflik yang disuguhkan mmbuat penonton begitu merasakan getirnya sang tokoh saat itu.
  • Film ini sangat cocok untuk di tonton oleh semua kalangan karena memberikan motivasi dan contoh yang baik sebagai memacu menggapai impian.
  • Ketegaran Dahlan dapat menginterprestasikan menjadi ajaran baik bagi anak-anak zaman sekarang yang tengah bermanja-manja dengan segala fasilitas yang mudah di dapatkan dan dinikmati.

Kekurangan Film Sepatu Dahlan

Menurut saya sedikit sekali kekurangan dari film ini yaitu membuat penasaran bagaimana kelanjutan kisah dari sosok Dahlan Iskan yang telah sukses.

Dan mengapa ia bisa menjalani operasi. Mungkin ini hanya rasa penasaran saya karena begitu menyukai film tersebut.

Pesan Moral Film Sepatu Dahlan

Terakhir dari resensi film Sepatu Dahlan adalah pesan moral yang terkandung di dalam film tersebut adalah ketegaran dan ketabahan serta rasa syukur menjadikan seorang Dahlan Iskan orang yang sukses.

Rasa yakin dan juga pantang menyerah serta ulet dan kerja keras harus di tanamkan sejak dini. Agar anak menjadi manusia yang tegar dan juga semangat menjalani hidup.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: