Resensi Novel 2 Karya Donny Dhirgantoro: Sinopsis, Amanat

resensi novel 2

Resensi novel 2 karya Donny Dhirgantoro menceritakan semangat tokoh Gusni dalam melawan penyakit berat badannya. Meskipun, ia tahu penyakitnya tidak mempunyai obat. Tetapi, dia tetap semangat menjalani hidup.

Terlebih, ia mempunyai kekasih yang begitu tulus menyayanginya dan terus memberikan semangat untuknya. Hal tersebut benar-benar membuat Gusni semangat menjalani kehidupan.

Lalu, akankah Gusni sembuh dengan usaha dan semangatnya? artikel ini merangkum resensi novel 2 dengan lengkap. Simak sampai selesai ya.

Identitas Novel

Judul Novel2
PenulisDonny Dhirgantoro
Jumlah halaman418 Halaman
Ukuran buku19 x 14 cm
PenerbitPT Gramedia
KategoriFiksi
Tahun Terbit2011
Harga novelRp.35.000,-

Novel 2 karya Donny Dhirgantoro berjumlah 418 halaman. Buku ini diterbitkan oleh PT Gramedia sebagai buku fiksi pada tahun 2011. Harga bukunya yaitu Rp. 35.000,-.

Sinopsis Novel 2

Novel 2 karya Donny Dhirgantoro menceritkan tentang seorang anak perempuan yang bernama Gusni Annisa Puspita lahir di dunia pada 27 Oktober 1986. Perempuan ia mempunyai berat 6,25 kg dan panjangnya 59 cm.

Ia dilahirkan pada keluarga yang sederhana, tetapi mereka selalu dapat menguatkan sesama anggota keluarga. Karena begitu banyak cobaan yang mereka alami.

Salah satu cobaannya, yaitu Gusni dilahirkan sebagai seorang anak yang berat badannya tidak akan berkurang, meskipun sudah banyak hal yang dilakukan untuk menurunkan berat badannya.

Bahkan, ketika Gusni berusia 18 tahun, ia memiliki berat badan hingga 125 kg. Hal tersebut dikarenakan ia mempunyai penyakit yang diturunkan oleh kakek buyutnya.

Menurut perkiraan dokter, orang yang mempunyai penyakit tersebut hanya dapat bertahan hidup hingga usia 25 tahun saja. Gusni mengetahui penyakitnya saat ia berusia 18 tahun.

Gusni mempunyai 2 sahabat yang bernama Nuni dan Ani. Mereka berdua adalah sahabat sejak SD. Teman-temannya selalu memberikan semangat untuk Gusni.

Gusni memunyai seorang kakak yang bernama Gita Annisa Srikandi, ia merupakan penerus bulu tangkis Indonesia. Karena ia selalu mengikuti lomba untuk mewakili Indonesia.

Gusni juga mempunyai teman pria yang benama Harryanto Dharmawan. Mereka bedua dapat berteman karena onde-onde. Gusni bercerita kepada Harry bahwa ia ingin menjadi pemain bulu tangkis seperti kakaknya. Sehingga ia dapat membuat orangtuanya menjadi merasa bangga.

Tetapi, saat Gusni sedang berusaha untuk mencapai cita-citanya sampai akhir. Ia pingsan karena penyakitnya. Sebenarnya, keinginan Gusni juga tidak diizinkan oleh orangtuanya.

Saat Gusni berusia 17 tahun, ia bertemu lagi dengan Harry. Saat itu, Harry pun menyampaikan perasaan sukanya dengan Gusni. Ternyata, Gusni pun mempunyai perasaan yang sama. Mereka akhirnya menjalin hubungan.

Di usianya yang ke 18 tahun, orangtuanya memberikan penyakitnya kepada Gusni. Setelah itu, setiap hari saat pagi hari, Gusni selalu olahraga lari sampai ke Gor. Ia meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia dapat menurunkan berat badannya.

Saat itu, Gusni pun mulai berlatih bulu tangkis kembali. Tetapi, memang berat badannya juga tak turun-turun. 

Suatu waktu, Gusnipun memberitahu kekasihnya Harry bahwa ia mempunyai penyakit dengan berat badannya yang tidak ada obatnya. Gusni juga memberikan kebebasan kepada Harry untuk mencari penggantinya.

Tetapi, Harry tetap memilih menemani Gusni untuk melawan penyakitnya dan memberikan semangat kepadanya.

Hingga suatu waktu Gusni dapat menggapai cita-citanya, mewakili Indonesia dalam lomba bulu tangkis. Pada akhirnya, Gusni dan Gita menjadi pemenang dalam lomba tingkat Internasional.

Unsur Intrinsik Novel

Adapun unsur intrinsik novel 2 karya Donny Dhirgantoro yang menarik untuk diketahui, yaitu:

1. Tema

Tema dalam novel 2 karya Donny Dhirgantoro yaitu perjuangan tokoh Gusni dalam menjalani kehidupan. Dimana berat badannya yang selalu bertambah. Tetapi ia tetap semangat untuk sembuh dan menggapai cita-citanya.

2. Tokoh

Tokoh-tokoh utama yang diceritakan dalam novel yaitu Gusni, Gita, Harry, Nuni, Ani, Orangtua Gusni, dan pelatih bulu tangkis.

3. Latar Tempat

Latar tempat kejadian yang diceritakan dalam novel 2 yaitu di rumah Gusni, rumah sakit, lapangan bulu tangkis, dan Gor.

4. Latar Waktu

Latar waktu yang diceritakan dalam novel yaitu pada situasi pagi hari, siang hari, dan malam hari.

5. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan penulis untuk menggambarkan karakter para tokohnya yaitu sudut pandang orang ketiga.

6. Alur

Alur yang digunakan dalam cerita novel 2 yaitu alur maju dan mundur. Adanya cerita saat pertama kali Gusni lahir hingga ia dewasa.

7. Diksi

Diksi yang digunakan oleh Donny Dhirgantoro dalam menulis novel 2 yaitu dengan menggunakan kata-kata denotasi. Sehingga bahasanya cukup ringan dan mudah untuk dipahami.

8. Amanat

Meskipun kamu mempunyai keterbatasan, tetapi tidak berarti itu membatasi kamu untuk menggapai cita-cita dan semangatmu untuk bangkit dari keterbatasan tersebut.

Unsur Ekstrinsik Novel

Adapun unsur ekstrinsik novel 2 karya Donny Dhirgantoro yang menarik untuk dibahas, yaitu:

1. Nilai Religi

Kepercayaan tokoh Gusni kepada Tuhannya, bahwa ia akan diberikan kesembuhan dari doa dan usahanya.

2. Nilai Sosial

Begitu banyak orang yang menyayangi Gusni meskipun dia memiliki kekurangan. Hal tersebut memang menjadi semangat bagi diri Gusni.

3. Nilai Moral

Memang kita harus kuat dengan pendirian kita sendiri. Tak perlu pedulikan kata orang. Tetap semangat menjalani kehidupan, meski orang lain berkata tidak mungkin.

Meski direndahkan oleh banyak orang, tetapi Gusni tetap percaya diri.

Kelebihan Novel

Kelebihan novel yaitu menyajikan konflik cerita dengan sangat bagus, bahkan setiap tahapan alurnya juga menarik untuk diikuti sampai akhir cerita.

Kekurangan Novel

Judul novelnya yang terlalu singkat membuat novel tersebut seperti kurang menarik untuk dibaca.

Pesan Moral Novel 2

Pesan moral novel 2 yaitu tetap semangat menggapai cita-cita, meskipun banyak orang yang merendahkanmu. Tunjukan semangatmu untuk mencapai cita-cita hingga dapat mencapainya.

Seorang guru Bahasa Indonesia yang kebetulan suka membaca novel dan mencurahkannya ke dalam tulisan.

Artikel Menarik Lainnya: