Resensi Novel Arok Dedes: Sinopsis, Intrinsik & Amanatnya

Resensi Novel Arok Dedes: Sinopsis, Intrinsik & Amanatnya

Resensi Novel Arok Dedes

Novel Arok Dedes ini merupakan karya Pramoedya Ananta Toer yang menceritakan kehidupan politik di internal kerajaan, tepatnya mengenai kejatuhan Negeri Tumapel yang merupakan bagian dari kerajaan Kediri.

Penasaran dengan isi bukunya? Kamu bisa baca resensi novel Arok Dedes dulu pada artikel ini. akan di bahas beberapa unsur penting dalam novel.

Mulai dari identitas, sinopsis, intrinsik, ekstrinsik hingga pesan moral yang terkandung dalam novel. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini ya.

Identitas Novel

Judul NovelArok Dedes
PenulisPramoedya Ananta Toer
Jumlah halaman561 halaman
Ukuran buku13×19 cm
PenerbitPT. Lentera Dipantara
KategoriFiksi Sejarah Romance
Tahun Terbit2009
Harga novelRp.70.000,-

Novel Arok Dedes ini merupakan novel sejarah karya dari Pramoediya Ananta Toer. Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2009 oleh PT. Lentera Dipantara novel ini memiliki ketebalan mencapai 561 halaman.

Sinopsis Novel Arok Dedes

Novel Arok Dedes ini menceritakan kehidupan politik di internal kerajaan. Tepatnya mengenai kejatuhan Negeri Tumapel yang merupakan bagian dari kerajaan Kediri.

Bercerita tentang kudeta pertama di Nusantara, kudeta ala Jawa. Sejarah mengenai awal mula berdirinya kerajaan Singasari.

Ini di uraikan dalam serat Pararton (Bahasa Kawi:”Kitab Raja-Raja”). Novel ini terinsfirasi dari Serat Pararaton selain karena mayoritas isi kitabnya membahas mengenai bagaimana Ken Arok meniti perjalanan hidupnya.

Sampai ia menjadi raja pada tahun 1222, juga melalui judul alternatif yang ditawarkan dalam naskah ini, yaitu: Serat Paraton atawa Katuturanira Ken Angrok”.

Atau “Kitab Raja-Raja atau Cerita Mengenai Ken Arok”

Dalam novel ini memiliki 10 bagian cerita berbeda namun saling berhubungan, berikut judul-judul bagian cerita dalam novel, yaitu:

Tumapel, Bagian ini mengisahkan tentang Dedes seorang Brahmani cantik anak dari brahmana bernama Mpu Parwa yang di culik dan di paksa menikah dengan Tunggul Ametung, ia merupakan Sudra yang disatriakan di Kediri.

Arok, Bagian ini mengisahkan Temu mantan murid Tantripala yang kini berguru pada Dang Hyang Lohgawe.

Dedes, Bagian ini menceritakan Dedes brahmani dari desa Panjalwi yang dalam rahimnya ada benih Tunggul Ametung. Yang mencoba menyelamatkan kebakaran di wilayah kerajaan.

Tekad kaum Brahmana, Pada bagian ini mengisahkan Temu yang telah di beri nama Arok dan pergi menuju suatu tempat yang dikatakan oleh Lohgawe. Dari arahnya Arok tahu itu arah Gunung Kawi.

Tunggul Ametung, Menceritakan tentang Tunggul Ametung yang takut kepada Borang, Arih-Arih dan Santing yang dianggapnya bukan lawan yang mudah.

Perlawanan terhadap Tunggul Ametung, Mengisahkan Arok dan pasukannyalah yang menyerang Tunggul Ametung dan menyelamatkan emas rampasannya dan melakukan peleburan terhadapnya.

Arok dan Dedes, Di bagian ini menceritakan kehamilan Dedes akibat peraduan dengan Tunggul Ametung.

juga tentang penyerangan oleh Kebo Ijo dan Dadung Sungging pada pasukan Arok. Arok dan pasukannya mulai memadamkan kerusuhan.

bagian selanjutnya ada Pembersihan di selatan, Rahasia Empu Gandring dan terakhir Runtuhnya Tunggul Ametung.

Itu beberapa bagian cerita Arok Dedes, yuk baca lengkap di bukunya ya!

Unsur Intrinsik Novel

Dalam resensi novel Arok Dedes terdapat unsur intrinsik yang mungkin belum kamu ketahui, diantaranya adalah:

1. Tema

Tema yang diangkat dalam novel ini yaitu tentang runtuhnya kerajaan Tumapel Tunggul Ametung oleh oleh Arok.

2. Tokoh dan penokohan

  • Dedes, ia merupakan brahmani yang di culik oleh Tunggul Ametung dan dipaksa menikah, ia wanita yang sangat cantik
  • Arok, ia merupakan pemuda yang gagah berani dan juga pintar
  • Tunggul Ametung seorang yang tamak, serakah, ambisius dan juga selalu memaksakan kehendak kepeda orang lain
  • Empu Gnadring, cerdik
  • Kebo Ijo, pemarah
  • Empu Parwa, penyayang
  • Dayang Rimang, patuh dan sopan
  • Dan masih banyak lagi tokoh lainnya

3. Alur

Alur yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan alur campuran.

4. Latar Waktu

Latar tempat yang digunakan yaitu di Tumapel, di Kediri, rumah Ken Dedes, Pendopo, Kutaraja, Padang Batu, Gunung Kawi dan masih banyak lagi tempat lainnya.

5. Latar Tempat

Latar waktu yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan latar waktu sekitar tahun 1185-1222, latar waktu lainnya yaitu pagi hari, siang hari dan malam hari.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang ringan dan ada beberapa majas di dalamnya namun menurutku masih bisa dipahami oleh semua kalangan.

8. Amanat

Sebagai manusia janganlah sombong dan merasa paling adikuasa. Selain itu janganlah menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu. Dan janganlah mengkhianati siapa pun. Bekerja keraslah untuk mencapai sesuatu.

Unsur Ekstrinsik Novel

Berikut merupakan unsur intrinsik novel, diantaranya adalah:

1. Nilai Sosial

Nilai sosial yang terdapat dalam novel yaitu sikap Tunggul Ametung yang menculik dan menikahi paksa Ken Dedes itu perbuatan yang salah.

2. Nilai Moral

Sikap Arok yang berani dan juga tidak pantang menyerah menjadikan ia murid kebanggaan Luhgawe.

Kelebihan Novel

  • Memberikan pemahaman sejarah mengenai kerajaan jaman dahulu
  • Memberikan banyak pesan moral
  • Bahasa yang cukup mudah dipahami

Kekurangan Novel

  • Novel ini terlalu panjang dan kalimatnya terasa bertele-tele
  • Cover kurang menarik

Pesan Moral Novel Arok Dedes

Terakhir dari resensi novel Arok Dedes terdapat pesan moral di dalamnya yaitu:
Sebagai manusia janganlah sombong dan merasa paling adikuasa.

Selain itu janganlah menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu. Dan janganlah mengkhianati siapa pun. Bekerja keraslah untuk mencapai sesuatu.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: