Resensi Novel Arti Kehilangan: Sinopsis, Intrinsik, Amanat

Resensi Novel Arti Kehilangan: Sinopsis, Intrinsik, Amanat

Resensi Novel Arti Kehilangan: Sinopsis, Intrinsik, Amanat

Novel arti kehilangan ini merupakan sebuah karya best seller dari Ade Rahayu. Dimana mengisahkan seorang gadis yang bernama Gadis Ayu Pintoko yang kehilangan ibunya karena kerusuhan.

Penasaran dengan isi bukunya? Kamu bisa baca resensi novel arti kehilangan pada artikel ini. akan di bahas secara lengkap mengenai unsur penting dalam novel.

Mulai dari identitas, sinopsis, intrinsik, ekstrinsik hingga pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut. Simak yuk!

Identitas Novel

Judul NovelArti Kehilangan
PenulisAde Rahayu
Jumlah halaman152 halaman
Ukuran buku13×19 cm
PenerbitPT. Euthenia
KategoriFiksi Motivasi
Tahun Terbit2015
Harga novelRp.73.000,-

Novel ini karya dari Ade rahayu yang mulai diterbitkan pada tahun 2015 oleh PT. Euthenia yang memiliki ketebalan mencapai 152 halaman.

Sinopsis Novel Arti Kehilangan

Novel ini mengisahkan seorang perempuan bernama Gadis Ayu Pintoko yang merupakan seorang keturunan Jawa dan Minang.

Sedangkan arti nama Gadis berarti perempuan, Ayu dia ambil dari nama ibunya dan Pintoko adalah nama unik yang diberikan oleh keluarga ayahnya yang berasal dari Minang.

Ayah dan ibunya melangsungkan pernikahan di Jawa tepatnya di Yogyakarta, setelah itu barulah pesta pernikahan dengan Berelek Gadang diselenggarakan di Minang.

Dan setelah pesta pernikahan mereka pindah ke jakarta sambil membuka toko ATK. Gadis dibesarkan oleh sosok ibu yang begitu luar biasa dengan segala kebiasaannya.

Meskipun ia ibu rumah tangga biasa, tapi ia tidak bisa terlepas dari segala rutinitas rumah tangga selalu tertata dengan rapi. Ibunya memang tahu apa yang terbaik untuk keluarga kecilnya.

Gadis pun diajarkan untuk menjadi gadis yang disiplin dan mampu mengurus dirinya sendiri. suatu ketika Gadis beserta ayah dan ibunya pun berlibur ke tanah Minang mengunjungi sanak keluarga di sana.

Gadis senang sekali di sana bisa mendaki Gunung Singgala. Namun, setelah bersenang-senang berlibur dan pulang sebuah kericuhan terjadi di Jakarta.

Banyak sekali teriakan “Bunuh cina, bunuh Cina, bakar Cina” dan banyak toko-toko yang di bakar termasuk toko ATK milik ayah Gadis.

Waktu itu ibu dan Gadis berada di rumah dan ayahnya berada di toko. Namun, rasa cemas ibunya tidak terbendung sehingga ia menemui ayah di toko untuk memastikan keadaannya.

Ayah Gadis baik-baik saja. tapi sang ibu tewas dalam kerusuhan tersebut dan tak bisa diselamatkan lagi.

Setelah kejadian itu, Gadis dan ayahnya memutuskan untuk tinggal di Bukit Tinggi. Gadis bersekolah di sana dan mendapatkan kawan-kawan baru. Meski sebagian kawannya tidak suka karena ia keturunan Minag Jawa.

Namun, itu semua tidak mematahkan mimpi-mimpinya hingga ia berkuliah di Padang. Dan saat kuliah ia jauh dari keluarga dan ayahnya sedang sakit keras dan akhirnya meninggal dunia.

Dan setelah tak lama dari ayahnya, neneknya pun ikut meninggalkannya Gadis kembali merasakan kehilangan.

Dari nama Gadis yaitu Pintoko artinya pintak orang koto ia bisa menjadi harapan keluarga. Dan ia bertekad dari semua rasa kehilangan-kehilangan itu Gadis berjanji akan tangguh seperti ibunya.

Unsur Intrinsik Novel

Dalam resensi novel arti kehilangan terdapat unsur intrinsik novel yang mungkin belum kamu ketahui, diantaranya adalah:

1. Tema

Tema yang diangkat dari novel ini yaitu kehilangan orang terpenting dalam hidup yaitu orang tua dan keluarga.

2. Tokoh dan Penokohan

  • Gadis Ayu Pintoko, ia merupakan gadis yang patuh, baik, dan sangat menyayangi orang tuanya
  • Ayu Sukma Wijaya, ibu yang sangat bertanggungjawab, penyayang, patuh terhadap suami dan cinta keluarga
  • Ayah Gadis, penyayang, sabar dan tulus
  • Siska, suka mengejek dan membully
  • Dan masih banyak lagi lainnya

3. Alur

Alur yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan alur maju.

4. Latar Waktu

Latar waktu yang digunakan dalam novel ini yaitu pagi hari, siang hari dan juga malam hari.

5. Latar Tempat

Latar tempat di Jakarta, di Minang, Bukit tinggi, dan Padang dan masih banyak lagi tempat lainnya.

6. Sudut Pandang

Yaitu menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama yaitu tokoh utama Gadis Ayu Pintoko.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel arti kehilangan ini yaitu gaya bahasa sehari-hari yang mudah dipahami oleh semua kalangan.

8. Amanat

Tetaplah berserah diri kepada Tuhan. Kita semua hanyalah titipan dan akan kembali kepada-Nya suatu saat nanti. Jangan berlarut-larut dalam kesedihan dan percaya hari esok akan lebih terang drai hari ini.

Unsur Ekstrinsik Novel

Berikut merupakan unsur ekstrinsik novel, diantaranya adalah:

1. Nilai Sosial

Sikap Gadis yang tidak begitu menanggapi saat ia di bully dan diejek. Karena menghindari masalah dan tidak ingin memiliki musuh.

2. Nilai Religius

Sikap Gadis yang jika memiliki masalah berdoa kepada Tuhan dan memohon petunjuk.

3. Nilai Budaya

Harus saling menghargai antar perbedaan budaya di sekitar bukan saling menghina dan menjatuhkan.

Kelebihan Novel

  • Mengenalkan budaya Minang dan Jawa kepada pembaca sebagai pengetahuan
  • Bahasa yang ringan dan mudah dipahami
  • Memotivasi diri untuk lebih sabar dan semangat menjalani hidup

Kekurangan Novel

  • Buku ini terlalu tipis menurutku
  • Covernya kurang menarik

Amanat Novel Arti Kehilangan

Terakhir dari resensi novel arti kehilangan terdapat amanatnya adalah:

Tetaplah berserah diri kepada Tuhan. Kita semua hanyalah titipan dan akan kembali kepada-Nya suatu saat nanti. Jangan berlarut-larut dalam kesedihan dan percaya hari esok akan lebih terang drai hari ini.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: