Resensi novel Athlas ini membeberkan mengenai identitas novel Athlas lengkap, sinopsisnya, intrinsiknya, ekstrinsiknya, juga kelebihan dan kekurangannya.
Juga tak lupa pesan moral yang terkandung di dalam novel tersebut akan di bahas pula di artikel ini. Tentunya hal ini akan bermanfaat untuk kamu yang ingin mengetahui sebagian dari isi novelnya.
Judul Novel | Athlas |
Penulis | Eko Ivano Winata |
Jumlah halaman | 444 Halaman |
Ukuran buku | 14×20,5 cm |
Penerbit | Pastel Books |
Kategori | Romance, Komedi dan remaja |
Tahun Terbit | 2018 |
Harga novel | Rp. 75.000 |
Novel karya Eko Ivano Winata ini merupakan novel kelanjutan dari Trilogy buku sebelumnya. Novel yang awalnya terkenal lewat aplikasi baca online Wattpad ini akhirnya di bukukan pada tahun 2018.
Tak tanggung-tanggung novel ini pernah di baca lebih dari 20,7 juta pengunjung Wattpad. Karena membludaknya pembaca akhirnya novel ini juga dibukukan.
Novel Athlas ini merupakan kelanjutan dari novel sebelumnya Senior. Athlas merupakan anak dari Nakula dan Aluna. Mereka memiliki anak kembar tiga diantaranya Athlas, Athalan, dan Athila.
Athallan dan Athilla bersekolah di sekolah yayasan milik keluarga. Sedangkan Athlas bersekolah di SMA Negeri dan selalu di marahi dan di suruh belajar oleh ayahnya.
Yang intinya hubungan mereka berdua tidak lah harmonis. Hingga puncaknya Athlas pulang malam karena habis latihan Band dan Nakula marah karena menurutnya kegiatan itu tidak bermanfaat.
Dan Nakula tidak suka Athlas selalu melawan dia. Akhirnya Nakula menampar Athlas dan mengusirnya dari rumah.
Perselisihan ini di karenakan tidak adanya keterbukaan dari ayah dan anak. Anak yang merasa ayahnya kurang perhatian ayah yang merasa anaknya tidak mau nurut dan terus melawan.
Padahal tidak adanya komunikasi yang baik dari keduanya sehingga kurang memahami satu dan lainnya. Dan bagaimana kelanjutan kisahnya? Yuk, jawabannya hanya ada di buku Athlas dong!
Dalam resensi novel Athlas ini terdapat unsur intrinsik di dalamnya yaitu:
Tema yang diangkat dalam novel Athlas ini yaitu adalah tentang keluarga dan cinta.
Berikut merupakan beberpa tokoh dan penokohan dalam novel Athlas di dalamnya yaitu:
Alur yang digunakan dalam novel Athlas ini yaitu menggunakan alu campuran. Dimana ada alur maju dan alur mundur di dalamnya
Latar tempat yang digunakan dalam novel Athlas ini yaitu menggunakan latar waktu pagi, siang, sore dan malam hari.
Latar waktu yang digunakan dalam novel Athlas yaitu di Bandung, Rumah Athlas, Rumah Vella, apartemen Toupan, taman komplek, dan sekolah Athlas.
Sudut padang yang digunakan dalam novel Athlas ini menggunakan sudut pandang campuran antara sudut pandang orang pertama dan orang ketiga.
Dalam novel Athlas ini menggunakan majas antitesis (pasangan kata yang perantonim atau berlawanan kata dalam satu kata). Selain itu menggunakan majas metafora dan majas-majas lainnya.
Amanat yang terkandung dalam novel Athlas diantaranya adalah:
Ada pun berikut ini merupakan unsur ekstrinsik dari novel Athlas, yaitu:
Nilai morall yang tergamabar dari novel tersebut ketika Athlas tidak ingin berdebat dengan orang tuanya. seperti yang terlihat dalam kutipan berikut:
“Udah ma, Athlas gak mau debat sama mama, Athlas gak mau jadi anak durhaka, Athlas ngantuk, Arhlas mau tidur”
Meskipun Athlas sedang marah dan emosi ia tidak mau berdebat dan memilih menghindar dari pada membentak ibunya.
Yaitu terlihat dari dialog Athlas dengan teman-temannya ia merupaakan anak yang mudah akrab dan memiliki banyak teman. Dari hal tersebut menggambarkan bahwa Athlas memiliki sosial yang baik.
Terlihat dalam novel ini sang tokoh memiliki agama islam karena suatu ketika ia pernah melafalkan do’a sebelum makan di dalam dialognya.
Athlas yang tidak lupa dengan budaya bahasa daerah di dialog juga sesekali ada bahasa daerah yaitu bahasa sunda.
Terakhir dari resensi novel Athlas ini adalah pesan moral yang terkandung di dalamnya yaitu Seharusnya kita sebagai keluarga itu harus berkomunikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Sehingga menimbulkan konflik dan merenggangkan tali kekeluargaan. Harus saling terbuka antara anak dan orang tua.
Dan jujurlah dengan hatimu, perasaanmu, dan janganlah kamu membohongi dirimu sendiri karena itu akan menyakitkan.
Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.