Resensi Novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir [Lengkap]

Resensi Novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir

Novel ini merupakan kisah nyata tentang mensyukuri dan menikmati arti kesepian, kehilangan, hingga pada saatnya kita memang harus sendiri. novel ini karya best seller dari Kirana Kejora dan diangkat menjadi sebuah film.

Penasaran dengan isinya? Kamu bisa baca resensi novel ayah menyayangi tanpa akhir pada artikel ini. akan di bahas unsur penting dalam novel.

Mulai dari identitas, sinopsis, intrinsik, ekstrinsik hingga pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut. Simak yuk!

Identitas Novel

Judul NovelAyah Menyayangi Tanpa Akhir
PenulisKirana Kejora
Jumlah halaman372 Halaman
Ukuran buku14×21 cm
PenerbitPT. Zettu
KategoriNon Fiksi
Tahun Terbit2015
Harga novelRp.55.000,-

Novel ayah menyayangi tanpa akhir merupakan karya best seller Kirana Kejora yang mulai diterbitkan pada tahun 2015 oleh PT. Zettu dan memiliki ketebalan mencapai 372 halaman.

Sinosis Novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir

Novel ini menceritakan tentang perjuangan seorang ayah bernama Arjuna Dewangga dalam mengobati penyakit dan menyembuhkan anaknya bernama Rajendra Mada Perwira.

Rajenda sering di sapa Mada ini memiliki penyakit kanker otak yang sangat ganas. Kanker yang agresif dan berakibat kematian dalam rentang waktu yang singkat.

Rencana perawatan Mada dapat memperpanjang kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu yang pendek.

Juna merupakan ayah yang single parent sangat terpukul dengan keadaan anaknya itu, semenjak istrinya meninggal yaitu Keisha di saat melahirkan Mada. Juna merawat Mada sendiri.

Keluarga Juna tidak menerima Mada karena pada saat itu Juna menikah wanita Jepang yang di temuinya. Karena keluarga Juna seorang bangsawan di Solo.

Mereka menentang Jepang yang pernah menjajah Indonesia. Meskipun begitu, Juna tak henti-hentinya melakukan hal terbaik untuk kesembuhan Mada ia rela menghabiskan uang berapa pun agar Mada sembuh.

Juna yang hanya seorang apoteker, mencoba mencari obat untuk menyembuhkan Mada. Apapun itu akan ia cari.

Hari itu Mada mengikuti perlombaan mobil balap, katanya ia sudah baik-baik saja. ayahnya terus mendukungnya.. Mada dapat membawa mobil itu sampai ke garis finish dan dapat menyabet gelar juara.

Namun takdir berkata lain, Mada terkulai lemas tanpa kesadaran. Wajahnya pucat, namun menyiratkan senyum. Matanya sayu dan terkatup pelang Juna,
Sirkuit Rorotan Kirana Legacy, tempat terakhir mereka menjalani kebersamaan.

Ia telah pergi dengan kemenangan dan ketenangan. Lalu bagaimana kisah Juna selanjutnya? Akankah ia bisa melewati semua rasa kehilangan ini?

begitu takdir yang mengharukan dan sangat menyayat akankah Juna menemukan kebahagiaan lainnya?

Yuk, simak kelengkapan ceritanya pada novel ayah menyayangi tanpa akhir ya!

Unsur Intrinsik

Dalam resensi novel ayah menyayangi tanpa akhir terdapat unsur intrinsik di dalamnya, diantaranya adalah:

1. Tema

Yaitu tentang kasih sayang seorang ayah terhadap anaknya serta keikhlasan dan ketabahan dalam menghadapi ujian kehidupan.

2. Tokoh dan penokohan

  • Arjuna Dewangga, ia merupakan seorang pemuda yang setia, baik, jujur, dan bertanggungjawab serta sangat mencintai keluarga kecilnya
  • Keisha Mizuki, ia merupakan gadis Jepang yang baik dan sangat mencintai suaminya
  • Rajendra Mada Prawira, ia merupakan anak yang tangguh, baik, penurut, pantang menyerah dan sabar
  • Dan masih banyak tokoh lainnya

3. Alur

Alur campuran dimana terdapat alur maju dan alur mundur di dalam novelnya.

4. Latar Waktu

Latar waktu yang digunakan dalam novel ini yaitu pagi hari, siang hari, dan juga malam hari.

5. Latar Tempat

Latar tempat yang digunakan dalam novel ayah menyayangi tanpa akhir yaitu di rumah Mada, di rumah sakit, di tempat kerja Juna, di Sircuit Kirana Lagecy dan masih banyak latar tempat lainnya.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang orang kedua yang maha tahu.

7. Baya Bahasa

Novel ini mudah dipahami dan ringan i baca untuk semua kalangan ditambah ada beberapa quotes di dalamnya yang sangat indah dam memotivasi tentang kehidupan.

8. Amanat

Tetaplah berserah diri dalam menghadapi ujian kehidupan kita semua telah memiliki takdir masing-masing dan jangan putus asa dalam menjalaninya. Tuhan tau yang terbaik untuk hamba-Nya.

Unsur Ekstrinsik Novel

Berikut merupakan unsur ekstrinsik novel, diantaranya adalah:

1. Nilai Sosial

Sikap Juna yang sangat sabar dan kuat untuk menghadapi anaknya yang sedikit bandel susah diatur dan juga memiliki penyakit berat.

2. Nilai Moral

Meski keluarga menolak tapi sebagai ayah yang baik Juna memberikan apa pun yang Mada inginkan dan butuhkan ia benar-benar sosok ayah yang bertanggung jawab.

3. Latar Belakang Pengarang

Kirana Kejora lahir di Februari 1972 ia merupakan penulis dari Indonesia. Ia dikenal setelah banyak cerita pendek yang dipublikasikan di sejumlah surat kabar, menulis novel dan skenario film.

Telah banyak karya yang ia tulis dan diantaranya ada beberapa yang diangkat menjadi sebuah film termasuk novel ayah menyayangi tanpa akhir ini.

Kelebihan Novel

  • Banyak pesan moral yang terkandung dalam novel terutama tentang kasih sayang orang tua
  • Bahasa yang ringan dan mudah dipahami
  • Alur cerita yang mengharukan dan bikin pembaca baper
  • Banyak pengetahuan tentang mobil dan motor sport, sejarah Indonesia, arsitektur, obat dan penyakit.

Kekurangan Novel

  • Masih ada banyaknya kesalahan tanda baca tidak sesuai EYD
  • Ada banyak tyfo

Pesan Moral/Amanat Novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir

Terakhir dari resensi novel ayah mengayangi tanpa akhir terdapat pesan moral yaitu:

Tetaplah berserah diri dalam menghadapi ujian kehidupan kita semua telah memiliki takdir masing-masing dan jangan putus asa dalam menjalaninya. Tuhan tau yang terbaik untuk hamba-Nya.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: