Resensi novel bulan terbelah di langit amerika ini memaparkan beberapa ulasan tentang kelebihan juga kekurangan dari novel tersebut.
Tidak lupa kami juga beri penjelasan unsur intrinsik dan ekstrinsik yang terkandung di dalamnya. Informasi ini akan bermanfaat bagi kamu yang sedang mencari resensi lengkap mengenai novel ini.
Judul Novel | Bulan Terbelah di Langit Amerika |
Penulis | Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra |
Jumlah halaman | 344 halaman |
Ukuran buku | 13×20 cm |
Penerbit | PT Gramedia Pustaka Utama |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2014 |
Harga novel | Rp. 70.000 |
Buku ini merupakan sebuah novel karya Hanum Salsabiela dan Rangga Almahendra yang merupakan skuel dari novel sebelumnya yaitu 99 cahaya di langit Eropa.
Dan kali ini petualangan mereka tidak hanya di langit Eropa tapi sekarang berlanjut hingga ke negara Amerika.
Novel ini menceritakan kisah Hanum dan Rangga tentang petualangannya di Amerika.
Petualangan mereka di awali saat Hanum di tugaskan oleh bosnya untuk pergi ke New York dan menulis artikel yang menceritakan tragedi 9/11.
Yang berjudul “Would the world be better withouth Islam?” tugas yang awalnya di tolak oleh Hanum karena opini yang memojokan islam. Namun, akhirnya tugas ini disanggupi.
Bagaikan sebuah kebetulan Rangga suaminya juga ditugaskan oleh Profesor Reinard untuk melobi Philipus Brown yang akan hadir di acara kehormatan.
Lalu apakah mereka berhasil mengemban tugas mereka masing-masing? Jawabannya ada di novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika ini. Baca yuk!
Dalam resensi novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika terdapat unsur intrinsik yang membangun di dalamnya, yaitu:
Tema yang diangkat dalam novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika yaitu tentang dunia tanpa islam adalah dunia tanpa kedamaian.
Berikut tokoh dan penokohan yang terdapat di dalam novel ini yaitu:
Alur yang di gunakan dalam novel ini adalah menggunakan alur campuran yaitu terdapat alur maju dan alur mundur di dalamnya.
Latar waktu yang digunakan dalam novel ini yaitu pagi hari, siang hari, sore hari, dan malam hari. Di tahun 2001 sampai 2009.
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini yaitu di Winna, Austria, Amerika sampai Washington DC.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama.
Gaya bahasa yang digunakan gaya bahasa yang lugas dan indah serta mengalir. Dan juga sangat mudah di pahami dan banyak kata-kata romantis.
Berikut merupakan amanat yang terkandung dalam novel, yaitu:
Berikut ini merupakan unsur ekstrinsik yang terkandung dalam novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika, yaitu:
Nilai moral yang terkandung dalam novel ini yaitu terlihat dari sikap Getrund yang ingin mengabulkan semua keinginan terakhir dari sang ibu.
Selain itu, rasa tanggung jawab terhadap tugas yang telah di berikan menjadi sikap moral yang patut di contoh.
Dalam novel ini banyak tokoh yang suka saling tolong menolong terhadap sesama seperti Philips Brown.
Juga sikap Hanum yang membantu Getrund yang terlibat masalah dan Hanum membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Budaya Indonesia yang selalu menyapa dengan ramah selalu di lakukan Hanum di negara orang lain sekalipun dan itu merupakan budaya dari Indonesia.
Saling toleran dalam beragama, selalu berserah diri kepada Tuhan atas pekerjaan yang dilakukan, serta kepercayaan dan keteguhan hati yang di pilih merupakan nilai agama yang sangat baik dari novel ini.
Terakhir dari resensi novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika yaitu pesan moral dalam novel ini yaitu.
Terus berserah diri atas apa yang telah menjadi takdir kita termasuk sebuah pekerjaan dan dimanapun kamu berada tetap menjadi seorang mukmin yang baik dan menghargai toleransi.