Resensi novel Cut Nyak Dien ini memaparkan mengenai identitas novel secara lengkap, sinopsis, unsur intrinsik, unsur ekstrinsik dalam novel tersebut.
Selain itu kamu juga akan menemukan pesan moral apa yang terkandung dalam novel Cut Nyak Dien ini. Agar kamu punya pilihan untuk membeli atau tidak buku ini. Yuk simak!
Judul Novel | Cut Nyak Dien |
Penulis | Muchtarudin Ibrahim |
Jumlah halaman | 98 Halaman |
Ukuran buku | 14×21 cm |
Penerbit | PT Balai Pustaka |
Kategori | Novel Pahlawan |
Tahun Terbit | 2001 |
Harga novel | Rp. 40.000 |
Novel Cut Nyak Dien ini merupakan salah satu karangan dari penulis Muchtarudin Ibrahim.
Yang diterbitkan pada tahun 2001 di dalamnya terdapat sejarah perlawanan rakyat Aceh dalam melawan tentara Belanda.
Penulis menggambarkan penuh dengan semangat perjuangan dan terasa heroik perjuangan mereka saat pembaca mulai membaca buku ini.
Yang suka cerita perjuangan novel ini rekomended untuk coba kamu baca.
Waktu itu wanita Indonesia dianggap sebagai wanita lemah, hanya tunduk pada pemerintah seorang pria dan berdiam diri di rumah.
Wanita tidak diperbolehkan memimpin suatu perkumpulan atau menduduki jabatan tinggi dalam pemerintahan.
Pada saat itu wanita hanya diperintahkan untuk menyiapkan makanan untuk para penjajah dan tidak berani melawan.
Latar belakang Cut Nyak Dien yang merupakan anak bangsawan dan memiliki kakak yang kekurangan fisik sehingga orang tua Cut Nyak Dien sangat berharap anak perempuannya meneruskan pemerintahan.
Pada usia 12 tahun ia dinikahkan dengan Teuku Umar. Ia sangat patuh pada suaminya. Dan pada tanggal 11 pebruari 1899 Teuku Umar gugur di peperangan.
Dan Cut Nyak Dien melanjutkan perjuangan suaminya untuk melawan Belanda. Bagaimana keseruan ceritanya? Yuk simak baca buku novel Cut Nyak Dien!
Dalam resensi novel Cut Nyak Dien ini terdapat unsur intrinsik di dalamnya diantaranya adalah:
Tema yang diangkat di dalam novel ini adalah mengenai perjuangan wanita Aceh yang pemberani dan semangat memperjuangkan kota tercintanya yaitu Aceh.
Alur yang digunakan dalam novel Cut Nyak Dien ini menggunakan alur maju atau alur progresif. Dimana penceritaan di ceritakan secara runtut dari mulai awal sampai akhir.
Latar waktu yang digunakan dalam novel Cut Nyak Dien ini menggunakan alur waktu sehari-hari, pagi hari, malam hari, esok hari dan pagi hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel Cut Nyak Dien ini menggunakan latar tempat diantaranya adalah Wilayah VI Mukim, Kampung Lumpadang, Aceh dan Meulaboh.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Cut Nyak Dien ini menggunakan sudut pandang orang ketiga sampingan.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini merupakan bahasa Indonesia yang di dalamnya terdapat bahasa melayu sedikit. Tapi masih mudah di pahami dan dimengerti oleh semua kalangan.
Amanat yang terkandung dalam novel Cut Nyak Dien ini memebrikan amanat bahwa sebagai warga kita harus saling menajga satu sama lain dalam menjaga dan melindungi negara tercinta.
Bekerja sama dalam melaksanakan sesuatu dan jangan pernah bercerai berai antar masyarakat karena dapat menghancurkan persatuan.
Ada pun berikut ini merupakan unsur ekstrinsik dari novel Cut Nyak Dien yaitu diantaranya adalah:
Nilai budaya yang terkandung terlihat dari kutipan “ Rumah Aceh sebagai rumah adat berdiri kokoh, sekokoh adat dan tradisinya yang diwariskan nenek moyang mereka”.
Nilai sosial yang terkandung dalam novel Cut Nyak Dien ini yaitu dimana masyarakat memiliki kelompok kesatuan seperti dalam kutipan.
“kampung ini biasa bergabung beberapa kelompok kecil atau kaum menjadi satu kesatuan dalam administrasi pemerintahan”
Terdapatnya beberapa tempat beribadah di tiap kampung yang di sebut Meunasah.
Terdapat kerjasama antar masyarakat dan antar umat agama islam seperti pada kutipan.
“kerjasama yang rapi menyebabkan gerombolan pengacau Mantir dapat dikalahkan dan mereka yang tinggal melarikan diri ke arah hulu ke pegunungan”.
Terakhir dari resensi novel Cut Nyak Dien ini yaitu pesan moral yang terkandung di dalam cerita novelnya tersebut diantaranya adalah.
Yaitu pertama kita dapat belajar tentang perjuangan dari para pahlawan di dalam medan peperangan yang semangat memperjuangkan Negara Indonesia.
Dan cerita ini mengajarkan kita untuk saling bekerjasama dan bergotong royong melaksanakan sesuatu.
Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.