Resensi Novel Edensor: Sinopsis, Intrinsik & Ekstrinsik

Resensi novel Edensor ini memaparkan mengenai identitas, sinopsis, intrinsik, ekstrinsik juga kelebihan dan juga kekurangan novel tersebut.

kamu akan menemukan pesan moral apa yang terkandung di dalamnya. Informasi dari artikel ini tentunya akan membantu kamu untuk menentukan pilihan dalam membeli atau tidak buku ini.

Identitas Novel Edensor

Novel Edensor ini merupakan novel ketiga dari Tetralogi Laskar Pelangi. Novel ini cukup menarik dan menjadi best seller. Karya Andrea Hirata tidak pernah gagal dalam membakar semangat dan juga impian.

Kisah Edendor ini mengangkat tema tentang keberanian berimpi, kekuatan cinta, pencarian jati diri, dan penaklukan-penaklukan yang gagah berani.

Sinopsis Buku Novel Edensor

Novel Ederson ini menceritakan kisah perjalanan Ikal dan Arai di Eropa. Serta kepingan-kepingan masa lalu mereka.

Dalam kehidupan perkuliahan di Eropa, keduanya juga mendapat banyak pengalaman baru.

Saat liburan mereka berencana ingin mengelilingi Eropa dan Afrika, dalam perjalanan ia ingat cinta pertamanya yaitu A Ling. Dengan sebuah kenangan novel Ederson.

Selain itu juga teringat beberapa hal yang harus membuatnya mengganti nama sendiri yang menggantinya menjadi Andrea Hirata yang terinspirasi dari sebuah nama di artikel wanita Italia Andrea Galliano.
Seusai liburan Arai terkena Atsma Bronchiae, penyakit yang dulu membuat ayahnya meninggal. Arai pun harus di pulangkan ke Indonesia. Meninggalkan Ikal sendiri.

Suatu saat, dalam perjalanan menaiki bus untuk memenuhi undangan rumah Prof Turnbull, ia melewati sebuah jalan desa, ia pun turun, dan betapa terkejutnya dan bahagia.

Saat tahu bahwa ternyata ia memijakan kakinya di Ederson.
Lalu bagaimana kelanjutan kisahnya? Jawabannya ada di novel Ederson. Baca yuk!

Unsur Intrinsik Novel Edensor

Dalam sebuah resensi novel Edensor ini tentunya terdapat unsur intrinsik. Dan berikut ini merupakan unsur intrinsik dari novel Edensor, yaitu diantaranya adalah:

1. Tema

Tema yang diangkat dari novel ini adalah tentang keberanian bermimpi, kekuatan cinta yang mengubah hidup, pencarian jati diri dan penaklukan-penaklukan yang gagah berani.

2. Tokoh dan Penokohan

Berikut ini merupakan tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel Ederson diantaranya adalah:

• Andrea/Ikal: tokoh utama dalam novel yang sangat berani mencapai mimpi masa kecilnya yang sangat keras.
• Ayah Ikal: ia meruapak sosok ayah yang sabar, pendiam, penyayang dan sangat bijaksana.
• Weh : pintar berlayar dan pandai membaca rasi bintang dan menentukan arah mata angin.
• Taikong Hamin: Ustadz pengurus mesjid
• Ibu Ikal: penyayang dan keras kepala.
• A Ling cinta pertama Ikal
• Zakiah Nurmala: cinta pertama Arai yang selalu menolak cinta Arai.
• Ms.Famke Somers, cantik, baik hati dan bertanggung jawab.
• Maurent Leblanch: seorang terpelajar dan bertanggungjawab.
• Toha: orang Indonesia di Crainova Rumania seorang pembasmi kecoa.
• Dan masih banyak yang lainnya.

3. Alur

Alur yang digunakan dalam novel Ederson ini menggunakan alur campuran yaitu perpaduan antara alur maju dan alur mundur di dalamnya.

Kebanyakan menggunakan alur maju sebagian menggunakan flasback seperti pada Bab 2, 9, 26, 42, dan 44.

4. Latar Waktu

Latar waktu yang digunakan dalam novel Ederson ini yaitu menggunakan latar pagi, siang, dan malam hari.

5. Latar Tempat

Latar tempat yang digunakan yaitu di Belitung, Sorbone Prancis, Milan, Afrika dan Ederson.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam novel Ederson ini menggunakan sudut pandang campuran. Sebagian sudut pandang orang pertama dan sebagian sudut pandang orang ketiga.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Ederson ini bahasa pada umumnya sehari-hari dan di selipkan bahasa asing di beberapa bagian atau fart.

8. Amanat

Berikut ini merupakan beberapa amanat yang terkandung dalam novel Ederson, diantaranya adalah:

• Suatu keyakinan dan kemauan dapat menuntun kita mewujudkan mimpi-mimpi yang pernah tersirat di benak kita.
• Kekuatan cinta dapat mengubah hidup kita menjadi lebih indah
• Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tidak ada hal yang sekecil apa pun terjadi karena sebuah kebetulan.
• Edenso mengingatkan bahwa kenakalan-kenakalan masa kecil kita pada suatu saat akan menimpa kita kembali atau kita akan menuai karma.

Unsur Ekstrinsik Novel Edensor

Berikut merupakan unsur ekstrinsik dari novel Ederson diantaranya adalah:

1. Nilai Sosial

Nilai yang terkandung di dalam novel ini yaitu semangat ayahnya ikal yang menyekolahkan anaknya meski tidak bergelimpangan dan sering kekurangan

2. Nilai Pendidikan

Bagaimana sikap Ikal dan Arai yang akan menyumbangkan seluruh ilmu dan pengalaman riset di luar negri untuk kemajuan nusa dan bangsa.

Dan meski mereka bersaing tajam semuanya hanya demi akademik semata tidak untuk kehidupan persahabatannya

3. Nilai Budaya

Pemberian sebuah nama dalam adat Melayu merupakan amat penting karena berurusan denggan agama dan dianggap sumebr aura.

Dan budaya Prancis yang mereka menikah dan berpasangan tapi tak berminat memiliki anak. Dan hal tersebut merupakan pilihan hidup yang sedang booming di Prancis.

Kelebihan Novel Edensor

• Setiap tokoh memiliki karakter yang kuat
• Bahasa yang digunakan sederhana meski di selipi beberapa kata asing tapi masih bisa dimengerti
• Cover yang cukup menarik
• Banyak pesan moral yang disampaikan

Kekurangan Novel Edensor

• Terlalu sedikit yang dikisahkan di Edensor padahal buku ini berjudul Edensor sehingga membuat pembaca penasaran.
• Ada beberapa tyfo itu hal yang wajar

Pesan Moral Novel Edensor

Terakhir dari resensi novel Ederson ini terdapat pesan moral di dalamnya yaitu ciptakan mimpi-mimpi setinggi langiy dan berjuanglah mencapainya.

Karena tiada yang tidak mungkin jika kamu berusaha. Jelajahi dunia untuk mendapatkan ilmu dan hal baru. Temukanlah cinta sejatimu ke ujung dunia dan yakinilah kamu dapat di persatukan.