Kisah percintaan remaja memang tidak pernah lekang dari waktu karena jujur saja saya suka dengan kisah romantis. Dan pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai resensi novel Gibran Dirgantara kisah romantisme Abel dan Gibran.
Untuk lebih jelasnya kamu bisa simak artikel ini sampai selesai karena tim Mustakim Media akan menjelaskan secara lengkap mulai dari identitas novel hingga kelebihan dan juga kekurangannya. Simak sampai akhir ya!
Judul Novel | Gibran Dirgantara |
Penulis | Falistiyana |
Penerbit | Loveable X Romancious |
Jumlah Halaman | 348 halaman |
Ukuran Buku | 13 x19 cm |
Kategori | Fiksi Romance |
Tahun Terbit | 2021 |
Harga Buku | Rp.99.500,- |
Novel Gibran Dirgantara ini merupakan cerita kedua dari Falistiyana dimana novel pertamanya yaitu Argantara juga sama-sama sukses meraih best seller dan tentunya novel ini tidak kalah seru dengan novel pertamanya.
Novel yang awal mulanya di tulis di Wattpad dan akhirnya dibukukan pada tahun 2021 dengan ketebalan 348 halaman yang cukup seru dan sangat menghibur dengan kisah romansa antara Abel dan Gibran.
Dalam resensi novel Gibran Dirgantara ini kami juga akan menjelaskan sedikit tentang sinopsis novel tersebut dimana novel ini sehingga kalian memiliki gambaran mengenai isi atau garis besar buku tersebut.
Novel Gibran Dirgantara ini mengisahkan tentang Gibran Dirgantara dan Azzura Arabela. Gibran sendiri merupakan sosok lelaki yang dijuluki sebagai playboy sejati. Sedangkan, Abel adalah bendahara yang dijuluki sebagai rentenir kelas.
Gibran sangat hobi gonta ganti pacar setiap hari dan hal itu seakan baginya satu pacar tidak cukup sehingga ia terkenal sebagai sebutan playboy.
Namun, dari sekian banyaknya wanita yang pernah menjadi pacarnya, Gibran tak pernah jatuh hati kepada satu pun di antara mereka, semuanya mulai berubah ketika Gibran dekat dengan Abel ini.
Si rentenir kelas yang selalu menagih uang kas setiap kali ia bertemu dengan Gibran. Dan setiap kali ia bertemu dengan Abel ia selalu menunggak uang kas dan menggoda Abel dan mengganggu Abel telah menjadi sebuah kesenangan baginya.
Sebab, Gibran berpikir bahwa hanya dengan cara ini, ia bisa mendekatkan diri kepada Abel. Gibran juga sangat pintar untuk menutupi perasaannya kepada Abel sedangkan Abel tidak tahu cara mengutarakan perasaannya tersebut.
Abel adalah sosok yang sederhana tapi karena itu Gibran menyukainya. Dan suatu hari, ketika Gibran sudah mendapatkan semuanya, masalah besar menghantam hubungannya dengan Abel.
Suatu kesalahpahaman ini membuat hubungan mereka menjadi renggang dan sejumlah pengorbanan Gibran lakukan untuk Abel namun Abel masih enggan menatap Gibran lagi.
Dan sulit bagi Abel untuk bisa menerima Gibran kembali dan mempercayainya seperti dulu. Lantas bagaimana akhir dari hubungan Gibran dan Abel? Apakah hubungan mereka akan segera berakhir?
Atau Abel akan kembali lagi ke pelukan Gibran? Kamu bisa temukan jawabannya pada novel Gibran Dirgantara ya selamat membaca!
Dalam resensi novel Gibran Dirgantara ini kami akan jelaskan beberapa unsur intrinsik novel yang perlu kamu ketahui agar semakin paham mengenai isi novel ini dan berikut penjelasan unsur intrinsik novel Gibran Dirgantara, diantaranya adalah:
Tema yang diangkat dalam novel Gibran Dirgantara ini adalah tentang kisah asmara atau percintaan anak remaja SMA
Berikut penjelasan beberapa tokoh yang terdapat dalam novel Gibran Dirgantara, diantaranya adalah:
Alur yang digunakan dalam novel Gibran Dirgantara yaitu adalah alur maju atau progresif.
Latar waktu yang digunakan dalam novel ini adalah pagi hari, siang hari dan juga malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel Gibran Dirgantara ini yaitu di sekolah, di kantin, di lapangan dan masih banyak lagi latar tempat lainnya.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Gibran Dirgantara yaitu sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini adalah gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami oleh semua kalangan dan tentunya para remaja.
Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah bahwa jagalah kepercayaan orang yang kamu sayang karena setelah ia kecewa maka kamu akan menerima harapan kecil ia akan kembali seperti semula.
Selain unsur intrinsik resensi novel Gibran Dirgantara ini juga menyajikan unsur ekstrinsik di dalam novel tersebut dan berikut penjelasan lengkapnya.
Nilai sosial yang dimiliki oleh Gibran cukup baik ia memiliki banyak teman dan mudah akrab dengan siapa pun tapi sikap yang playboy membuat ia banyak di benci wanita.
Sikap Abel yang sederhana dan juga bertanggungjawab atas tugasnya itu membuat ia menjadi wanita yang memiliki tempat yang berbeda di hati Gibran dan tentunya membuat Gibran jatuh cinta.
Sebuah karya tentunya memiliki kelebihan dan juga kekurangan dan berikut beberapa kelebihan dan juga kekurangan yang perlu kamu ketahui, diantaranya adalah:
Berikut beberapa kelebihan yang dimiliki oleh novel Gibran Dirgantara:
Selain kelebihhan novel ini juga memiliki kekurangan dan berikut beberapa kekurangannya, yaitu:
Pada akhirnya suatu hari kamu akan menemukan orang yang tepat orang yang mampu mengubah pribadi menjadi lebih baik dan mampu memotivasi kita untuk tidak pernah mengecewakannya dan mampu membuat jatuh cinta berulang.
Demikian penjelasan mengenai resensi novel Gibran Dirgantara mulai dari identitas novel, sinopsis, unsur intrinsik, unsur ekstrinsik hingga kelebihan dan juga kekurangannya semoga apa yang kami sampaikan dapat bermanfaat ya!
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.