Kamu pastinya sudah tidak asing lagi dengan seorang penulis fenomenal yang cukup terkenal bernama Andrea Hirata. Dimana karya-karyanya selalu hadir di antrian rak best seller salah satunya Guru Aini.
Dalam kesempatan kali ini tim Mustakim Media akan mencoba menjelaskan secara lengkap mengenai resensi novel Guru Aini di dalamnya akan kami bahas secara lengkap mulai dari identitas novel, sinopsis, intrinsik, ekstrinsik hingga pesan moralnya.
Judul Novel | Guru Aini |
Penulis | Andrea Hirata |
Penerbit | Bentang Pustaka |
Ukuran Buku | 13×20,5 cm |
Jumlah Halaman | 336 halaman |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2020 |
Harga Buku | Rp.99.000,- |
Guru Aini adalah merupakan sebuah novel prekuel dari Novel Orang-Orang Biasa karya Andrea Hirata. Namun, jika di novel Orang-Orang Biasa lebih banyak menceritakan tentang 10 sekawan.
Dan di novel Guru Aini ini akan menceritakan perjuangan, pengorbanan, kesabaran, dan kegigihan seorang guru matematika bernama Desi Istiqomah. Novel ini mulai diterbitkan pada tahun 2020 oleh penerbit Bentang Pustaka.
Dalam resensi novel Guru Aini kami juga akan menyajikan sedikit sinopsis agar kamu lebih paham mengenai garis besar novel dan berikut penjelasan lengkapnya.
Desi Istiqomah merupakan lulusan D3 guru matematika yang menyandang gelar sebagai lulusan terbaik. Dan kemudian menjadi pegawai negara dan memiliki kesempatan untuk memilih wilayah tempat mengajar.
Namun, Desi justru memilih suatu tempat terpencil di Sumatera yakni Tanjong Hampar. Desi berpikir bahwa menjadi seorang guru di desa pelosok dapat membawanya untuk membuktikan bahwa menjadi guru adalah sebuah kemerdekaan.
Yaitu kemerdekaan untuk membagikan ilmu, wawasan dan mengembangkan mimpi, tanpa peduli akan pandangan rendah masyarakat terhadap guru. Dan pandangan seperti gaji guru bagaimana apresiasi masyarakat terhadap guru dan lain sebagainya.
Menghabiskan waktu perjalanan selama 6 hari 6 malam dengan kapal bermuatan kayu, Desi akhirnya tiba di Kampung Ketumbi Pulau Tanjung Hampar Pulau Sumatera.
Desi ditempatkan di SMA Ketumbi, Murid-murid di SMA Ketumbi lebih parah dibandingkan bayangan Desi. Sebab, sebagian besar murid SMA Ketumbi anti dan takut terhadap pelajaran matematika.
Desi juga sempat merasa gagal karena para murid benar-benar tidak menyukai matematika sedikit pun. Namun, Bu Desi tetap gigih untuk memberantas kebodohan.
Di sekolah tersebut Desi memiliki seorang murid bernama Aini dan ia merupakan anak yang sama sekali tidak mengerti tentang pelajaran matematika sejak SD hingga SMA.
Bahkan ia memiliki penyakit aneh, setiap kali memasuki jam pelajaran matematika ia selalu mules dan sakit perut bahkan Aini rela untuk menggantikan jadwal piket dengan temannya selama setahun agar tidak belajar matematika.
Namun, suatu hari Aini memiliki keinginan yang kuat untuk bisa mengikuti kelas Bu Desi. Dan dia berjuang mati-matian dalam menguasai matematika. lantas apakah Aini akan berhasil untuk memahami pelajaran matematika? atau malah sebaliknya?
Untuk mengetahui jawabannya kamu bisa simak secara langsung di buku novel Guru Aini ini ya.
Dalam sebuah resensi novel Guru Aini kami juga akan jelaskan mengenai unsur intrinsik novel dan berikut beberapa unsur intrinsik yang ada di dalam, yaitu:
Tema yang diangkat dalam novel Guru Aini adalah mengenai tentang perjuangan pendidikan dalam meraih sebuah impian.
Berikut beberapa tokoh dan penokohan yang terdapat dalam novel Guru Aini, diantaranya adalah:
Alur yang digunakan dalam novel Guru Aini ini adalah menggunakan alur campuran dimana terdapat alur maju dan alur mundur di dalam novel tersebut.
Latar waktu yang digunakan dalam novel Guru Aini ini sama dengan novel lainnya yaitu ada latar waktu pagi hari, siang hari, sore hari dan juga malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel Guru Aini ini adalah menggunakan di SMA Ketumbi di pulau Sumatera.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Guru Aini ini adalah menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh semua kalangan baik remaja atau dewasa.
Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah jangan pernah putus asa dan teruslah berjuang karena tidak ada usaha yang akan mengkhianati hasil karena jika yakin maka kamu akan bisa memahaminya.
Selain unsur intrinsik kamu juga perlu memahami unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik sendiri merupakan unsur pembangun novel yang berasal dari luar. Dalam resensi novel Guru Aini akan dibahas mengenai unsur ekstrinsik novel dan ini penjelasannya:
Nilai sosial yang terdapat dalam novel ini adalah sikap Bu Guru Aini yang lebih memilih mengajar di tempat terperinci dari pada di kota besar karena ia merasa semua orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan wawasan yang sama.
Sikap Aini yang gigih melawan ketidaksukaannya terhadap matematika tentunya hal ini sangat baik untuk di contoh jika memang untuk kebaikan maka pelajarilah maka kamu akan bisa mengasainya.
Bu Guru Aini yang cerdas ia memahami betul bagaimana cara mengajar yang baik dan menarik siswanya untuk bisa memahami matematika secara baik ini adalah contoh dari guru yang profesional.
Dalam sebuah karya tentunya kita memahami bahwa kamu akan menemukan kelebihan dan juga kekurangannya, dan berikut beberapa kelebihan novel ini yaitu:
Selain kelebihan novel ini juga memiliki kekurangan yaitu:
Jika kita berusaha tidak ada hal yang mustahil untuk kita lakukan dan janganlah keterbatasan menjadi suatu hambatan bagi dirimu untuk berkembang, tetapi menjadikannya sebagai acuan untuk berusaha lebih keras.
Demikian penjelasan mengenai resensi novel Guru Aini mulai dari identitas, sinopsis hingga kelebihan dan juga kekurangan serta pesan moral yang terdapat dalam novel.