Resensi Novel Harimau Harimau: Sinopsis & Intrinsiknya

Resensi Novel Harimau Harimau: Sinopsis & Intrinsiknya

Resensi novel Harimau Harimau

Resensi novel Harimau Harimau ini memuat penilaian kelebihan dan kekurangan yang terdapat di dalam buku tersebut.

Agar kamu memiliki pilihan untuk melanjutkan membeli buku ini atau tidak. Serta memahami unsur yang terkandung di dalamnya. Di artikel ini akan di bahas secara lengkap.

Identitas Novel Harimau Harimau

Judul NovelHarimau Harimau
PenulisMochtar Lubis
Jumlah halaman215 Halaman
Ukuran buku14×20 cm
Penerbit Pustaka Jaya
KategoriFiksi
Tahun Terbit1975
Harga novelRp. 45.000

Novel karya Mochtar Lubis ini merupakan sebuah karya yang begitu banyak mendapatkan apresiasi dan merupakan kategori fiksi remaja terbaik pada tahun itu.

Bahkan novel ini juga di terjemahkan ke dalam bahasa Belanda dengan judul Tiger-Tiger oleh Horliman di tahun 1976.

Penulis buku ini juga mendapatkan penghargaan dan juga uang senilai Rp. 1000.000,00 karena mendapat predikat fiksi remaja terbaik.

Sinopsis Novel Harimau Harimau

Novel Harimau! Harimau! Ini berkisah tentang sekelompok pencari damar yang telah seminggu berada di hutan belantara Sumatra.

Mereka berjumlah tujuh orang, yaitu Pak Haji Rakhmad, Sutan, Tabib, Sanip, Buyung, Wak Katok, dan Pak Balam.

Mereka semua adalah murid Wak Katok seorang ahli pencak dan pembuat jimat. Dan mereka juga merupakan orang terpandang di kampung halamannya.

Wak Katok merupakan pemimpin pencari damar itu. Buyung sebgai laki-laki termuda di kelompok ingin mempelajari ilmu gaib dan ilmu sihir untuk memikat seorang gadis bernama Zaitun.

Akan tetapi, keinginan Buyung belum dikabulkan Wak Katok. Di dalam hutan mereka sering beristirahat di huma milik Wak Hitam yang memiliki ilmu gaib yang ditakuti.

Wak Hitam mempunyai banyak istri dan yang tercantik adalah Siti Rubiyah yang baru dinikahinya dua tahun terakhir.

Hubungan Buyung dan Siti Rubiyah ini sangat erat. Buyung merasa kasihan mendengar cerita Sitii Rubiyah karena ia menderita batin terpaksa menikah dengan Wak Hitam.

Setelah hendak pergi ia lupa menaruh perangkap di dekat huma. Dan ternyata ada satu kelinci yang terperangkap di sana.

Namun, saat ingin menyusul teman-temannya Buyung bertemu dengan Siti Rubyah. Antara kasihan dan nafsu akhirnya terjadilah sesuatu yang tak diinginkan dari keduanya.

Dan membuat Buyung menyesal telah membuat dosa tersebut.
Lalu bagaimana kelanjutan kisahnya?

Akankah Buyung akan menepati janjinya kepada Siti Rubiyah? Jawabannya hanya ada di dalam novel Harimau! Harimau! Yuk coba baca!

Unsur Intrinsik Novel Harimau Harimau

Dalam resensi novel harimau harimau tentunya memiliki unsur intrinsik di dalamnya yaitu adalah:

1. Tema

Tema dalam novel ini adalah mengangkat tema kepemimpinan, dimana mengenal kebobrokan dalam sifat seorang pemimpin.

2. Tokoh dan Penokohan

  • Pak Haji Rakhmad, ia memiliki sifat realistis dan taat kepada Tuhan yang maha esa. Ia merupakan anggota yang paling tua/sepuh.
  • Wak Katok, ia merupakan seorang dukun dan pencak silat, yang memiliki sifat penipu, dan pemaksa.
  • Buyung, ia merupakan pemuda pemberani, cakap, mandiri, dan memiliki jiwa kepemimpinan. Ia memiliki sifat pemalas, suka menolong, dan pandai.
  • Sanip, ia pemuda yang periang, humoris, dan ia berani mengakui kesalahannya. Ia memiliki sifat yang jujur, ingkar janji, dan suka mencuri.
  • Pak Balam, pendiam, pemberani dan jujur.
  • Sutan, merupakan sosok yang tidak tahan godaan terutama terhadap wanita, tapi ia pengecut, suka menyindir, penakut, dan suka mencuri.
  • Talib, sikapnya pendiam, tidak tegas, kurang berani sebaga lelaki, namun ia mau mengakui kesalahan
  • Wak Hitam, misterius dan sakti, serta suka mengeluh. orang tua yang diam di hutan belantara bersama ke empat istrinya.
  • Siti Rubiyah, istri muda Wak Hitam, tertutup haus akan kasih sayang.

3. Alur

Alur yang di gunakan dalam novel ini yaitu menggunakan alur maju atau progresif. Hal tersebut terlihat dari cerita yang menceritakan kejadian awal sampai akhir secara runtut.

4. Latar Tempat

Di Hutan, Di Rumah Buyung, Di kamar, Rumah Wak Hitam, dan di pinggir Sungai.

5. Latar Waktu

Latar waktu yang terjadi dalam novel ini yaitu adalah pagi hari, siang hari, petang dan malam hari.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa sederhana yang mudah di pahami dan tentunya bahasa Indonesia.

8. Amanat

Janganlah berbuat curang dengan menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan kedudukan serta jujurlah dalam menjalani kehidupan, dan jangan terlalu percaya tahayul.

Unsur Ekstrinsik Novel Harimau Harimau

Berikut merupakan unsur ekstrinsik dari novel Harimau Harimau, yaitu:

1. Nilai Sosial

Terlihat saat Wak Katok dan teman yang lainnya memberikan pertolongan kepada Pak Balam yang sedang terluka.

2. Nilai Moral

Ketika hendak membunuh harimau dan membunuh orang lain lebih baik bunuh dulu harimau yang ada di hatimu.

3. Nilai Agama

Menasehati orang-orang yang agar berbuat tobat minta ampun atas dosa-dosa yang telah di perbuat.

4. Nilai Budaya

Yaitu masih merajalelanya kawin paksa sepeti Siti Rubiyah yang terpaksa harus kawin dengan Wak Hitam lelaki yang lebih pantas menjadi kakeknya.

Kelebihan Novel Harimau Harimau

  • Penulis mengingatkan pembacasupaya kita bisa berpikir realistis tidak hanya memupuk angan-angan. Segala yang berbau mistis yang masih berbentuk isu dan diragukan sebaiknya di teliti secermat-cermatnya.
  • Penyajian cerita dengan bahasa yang simple memukau pembaca untuk menikmati sampai habis.
  • Kalimat tidak bertele-tele.
  • Kisahnya padat dalam jalinan plot yang kompak

Kekurangan Novel Harimau Harimau

  • Terdapat kata-kata kasar yang tidak patut di contoh
  • Beberapa kalimat menggambarkan pornografi
  • Ada beberapa tyfo
  • Dan beberapa kalimat tidak sesuai dengan EYD
  • Ending tidak jelas seolah-olah masih menyambung

Pesan Moral Novel Harimau Harimau

Terakhir dari resensi novel Harimau Harimau ini yaitu pesan moral yang terkandung di dalam novel tersebut yaitu:

Dalam hidup kita sebagai manusia hendaknya harus saling tolong menolong karena tak ada manusia sempurna di dunia ini.

Hidup harus belajar dari kesalahan dan kekurangan manusia lain. selain itu harus bersedia memaafkan kesalahan orang lain janganlah menaruh dendam.

Serta mengingatkan kita kepada Tuhan dan jangan mempercayai pada hal-hal yang bersifat tahayul.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: