Resensi novel kkn di desa penari ini akan mengulas beberapa kelebihan dan juga kekurangan dari novel tersebut. Juga identitas, sinopsis serta berbagai unsur yang membangun pada novel.
Pesan moral didalamnya juga akan kamu ketahui selengkapnya di artikel ini secara lengkap. Simak terus artikel ini sampai selesai agar tidak ketinggalan informasi penting didalamnya.
Judul Novel | KKN Di Desa Penari |
Penulis | Simpleman |
Jumlah halaman | 260 Halaman |
Ukuran buku | 14×20 cm |
Penerbit | PT Bukune Kreatif Cipta |
Kategori | Horor |
Tahun Terbit | 2019 |
Harga novel | Rp. 85.000 |
Novel KKN Di Desa Penari merupakan novel yang diadaptasi dari platform sosial media yaitu twitter. Dan Tread tersebut viral pada tahun 2019.
Karena banyaknya antusiame pembaca maka di bukukanlah buku ini.
Kisah sekelompok mahasiswa dari Universitas Negri yang melakukan KKN di Desa Penari dan mengalami hal mistis disana.
Dan novel ini juga di filmkan dengan judul yang sama.
Novel KKN Di Desa Penari ini menceritakan satu kelompok KKN yang beranggotakan Widya, Ayu, Nur, Wahyu, Bimo dan Anton. Mereka berasal dari salah satu perguruan tinggi negri di Jawa Timur.
Dan mereka melakukan KKN di suatu desa terpencil yang bernama Desa Penari di ujung timur Pulau Jawa.
Setelah deal mereka memilih desa tersebut akhirnya mereka berangkat dengan waktu yang telah disepakati. Desa mereka melewati hutan yang tidak bisa diakses melalui mobil.
Dan diantarkan ke desa menggunakan motor. Sesampainya disana mereka diajak pak Prabu, kepala desa untuk melihat-lihat desa hingga sore hari.
Dan mereka menemukan hal ganjil apa saja? yuk simak kelanjutannya di novel KKN Di Desa Penari.
Dalam resensi novel KKn Di Desa Penari terdapat unsur intrinsik yang membangun cerita tersebut, diantaranya yaitu:
Tema yang terdapat dalam novel KKN Di Desa Penari yaitu horor yang menceritakan tentang kelompok mahasiswa sedang melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata).
Di sebuah desa dan mendapatkan beberapa keganjilan yang menyeramkan di sana.
Berikut merupakan beberapa tokoh yang terdapat dalam novel KKN Di Desa Penari, diantaranya adalah:
Alur yang digunakan dalam novel KKN Di Desa Penari yaitu menggunakan alur campuran atau terdapat alur maju dan alur mundur di dalamnya.
Meski flashbacknya sedikit dan tidak mempengaruhi cerita.
Latar waktu yang digunakan dalam novel ini yaitu siang, pagi, sore dan malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel KKN Di Desa Penari ini cukup menjadi kotropersi dimana desa penari ini masih dirahasiakan dimana keberadaanya.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel KKN Di Desa Penari ini yaitu menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama yaitu dari tokoh Widya.
Dan terakhir menjadi sudut pandang dari Nur sebagai pelengkap.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel KKN Di Desa Penari yatu menggunakan Bahasa Indonesia yang ringan dan mudah dipahami.
Dan ditambah dengan beberapa bahasa Jawa yang ringan. Dan masih cukup bisa di pahami oleh masyarakat umum.
Jika kalian tidak percaya dengan hal mistis di suatu tempat maka hormatilah adat istiadat setempat, serta menerapkan budaya silaturahmi dengan orang lain ketika berkunjung di daerah orang lain.
Berikut merupakan unsur ekstrinsik dari novel KKN Di Desa Penari, diantaranya adalah:
Nilai sosial yang terkandung di dalam novel yaitu kurangnya tegur sapa antara pengunjung dengan masyarakat di sana. Sehingga terlihat renggang dan tidak bersosialisasi dengan baik.
Sikap Bimo yang melanggar adat istiadat telah menjadikan mereka mendapatkan malapetaka dan gangguan hebat dari makhluk gaib akibat tidak menghormati adat istiadat setempat.
Kurangnya agama dari Bimo dan Ayu membuat mereka melakukan hal terlarang di tempat larangan. Dan mendatangkan malapetaka yang berakibat buruk bagi dirinya dan orang lain.
Berikut ini merupakan beberapa kelebihan dari novel KKN Di Desa Penari diantaranya adalah:
Terakhir dari resensi novel KKN Di Desa penari yaitu pesan moral yang terkandung di dalam novel tersebut yaitu:
Jika kalian tidak percaya dengan hal mistis di suatu tempat maka hormatilah adat istiadat setempat, serta menerapkan budaya silaturahmi dengan orang lain ketika berkunjung di daerah orang lain.
Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.