
Andrea Hirata memang tidak pernah gagal dalam menciptakan sebuah karya yang mampu membangkitkan semangatnya. Meski dengan latar dan tokoh yang sama yaitu Ikal dan latar tempat Belitong.
Tapi, novel ini tetap sangat menginspirasi pembaca. Penasaran dengan isi bukunya? Kamu bisa baca resensi novel sebelas patriot di artikel ini.
Akan di bahas secara lengkap mengenai unsur intrinsik dari dalam novel. Seperti identitas, sinopsis hingga pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut. Simak yuk!
Judul Novel | Sebelas Patriot |
Penulis | Andrea Hirata |
Jumlah halaman | 112 halaman |
Ukuran buku | 13×19 cm |
Penerbit | PT. Bentang Pustaka |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2011 |
Harga novel | Rp. 39.000 |
Novel ini merupakan karangan dari Andrea Hirata yang terbit pada tahun 2011 oleh PT. Bentang Pustaka yang memiliki ketebalan 112 halaman dan dibandrol harga mulai Rp. 39.000 an saja.
Novel ini menceritakan tentang kisah seorang anak kecil dari Belitong yang ingin menjadi pemain sepak bola, yaitu pemain sepak bola PSSI.
Anak kecil itu tidak lain adalah Ikal yaitu pengarang itu sendiri. sebelum ia mengetahui bahwa ayahnya juga dulu sebagai pemain sepak bola berbakat.
Ikal menilai ayahnya adalah seorang yang pendiam, tidak pernah menuntut apa pun dari siapa pun. Selain kasih sayang kepada keluarganya.
Hingga suatu ketika Ikal menemukan sebuah poto yang berhasil membuatnya penasaran karena ada seorang laki-laki.
Yang memegang sesuatu di tangannya tapi raut wajah itu tidak tertawa juga tidak tersenyum.
Sehingga Ikal menanyakan hal tersebut ke si pemburu tua angkatan ayahnya.
Dan mengisahkanlah pemburu tua tersebut bahwa dulu kala ayahnya adalah seorang pemain bola yang sangat berbakat sama dengan dua saudara kandungnya. Masa itu saat penjajahan Belanda.
Namun Van Holden utusan ratu Belanda menganggap waktu itu sepak bola merupakan sebagai politik untuk mencapai tujuan memperkokoh kependudukan Belanda di Indonesia.
Dan hal tersebut membuat ayahnya di buang ke Tangsi selama satu minggu oleh Belanda. Karena telah melanggar peraturan Inggris bahwa 3 bersaudara tidak boleh bermain sepak bola.
Mendengar cerita tersebut Ikal menjadi tersulut semangatnya dan bertekad untuk menjadi pemain sepak bola Indonesia. Yaitu PSSI.
Langkah pertama yang ia lakukan yaitu mendaftarkan dirinya ke pemain junior di kampungnya yang saat itu di pimpin oleh pelatih Toharun.
Namun, harus gagal saat menjadi pemain PSSI junior sehingga memutuskan menggantung sepatunya beberapa waktu.
Pada masa sulit itu, ayahnya selalu memberi nasihat dan semangat serta memotivasinya “Prestasi tertinggi seseorang, mendali emasnya adalah jiwanya”.
Dari motivasi itu akhirnya Ikal bangkit kembali untuk meraih mimpi-mimpinya. Hingga ia lulus SMA dia merantau ke Prancis untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Sorbone Prancis.
Akankah Ikal bisa mewujudkan mimpi-mimpinya? Di negara tersebut sebagai pemain bola yang handal? Yuk, baca novel sebelas patriot.
Dalam sebuah resensi tentunya akan ditemukan unsur intrinsik di dalamnya, begitu pun dengan resensi novel sebelas patriot ini. Berikut unsur intrinsiknya, yaitu:
Tema yang di angkat dalam novel ini yaitu kisah perjuangan seorang Ikal yang ingin menjadi pemain PSSI.
Alur yang digunakan dalam novel ini menggunakan alur maju atau progresif dimana dalam cerita di ceritakan dari awal hingga akhir secara runtut dan teratur.
Latar waktu yang digunakan dalam novel yaitu menggunakan latar waktu pagi hari, siang hari dan malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel sebelas patriot ini menggunakan latar:
kampung Belitong dan juga Universitas Sorbone Prancis, Eropa dan Afrika, Alhambra, Madrid dan Stadion Santiago dan masih banyak latar lainnya.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel sebelas patriot ini menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama yaitu Ikal.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini menggunakan gaya bahasa yang mudah di pahami oleh semua kalangan.
Jika kita memiliki mimpi dan tekad maka kita harus bersungguh-sungguh dalam mewujudkan mimpi tersebut seberapa pun halangannya setelah kita yakin kita bisa pasti akan ada jalan.
Berikut merupakan unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel tersebut, yaitu adalah:
Nilai sosial yang terkandung dalam novel ini yaitu sikap Si Pemburu Tua yang mau berbagi cerita tentang kisah masa lalu ayahnya yang kian terkubur.
Sikap semangat dan pantang menyerah dari seorang Ikal yang akhirnya mampu menggapai mimpi-mimpinya dengan caranya sendiri.
Terakhir dari resensi novel sebelas patriot ini kita akan menemukan pesan moral yang terkandung di dalam novel tersebut yaitu:
Jika kita memiliki mimpi dan tekad maka kita harus bersungguh-sungguh dalam mewujudkan mimpi tersebut seberapa pun halangannya setelah kita yakin kita bisa pasti akan ada jalan.
Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.