Resensi Novel Sunda Manehna: Sinopsis, Intrinsik & Amanat

Resensi Novel Sunda Manehna: Sinopsis, Intrinsik & Amanat

resensi novel sunda manehna

Pernah baca novel sunda Manehna? Novel karangan Syarif Amin ini memiliki banyak pesan moral kehidupan dan kisah percintaan yang tak sampai membuat kamu haru.

Penasaran dengan isi buku ini? Kamu bisa baca buku ini terlebih dahulu resensi novel Manehna di artikel ini.

Di sini akan di jelaskan secara lengkap mulai dari identitas, sinopsis, intrinsik, ekstrinsik hingga pesan moral yang terdapat dalam novel tersebut. Yuk simak!

Identitas Novel

Judul NovelManehna
PenulisSyarif Amin
Jumlah halaman74 halaman
Ukuran buku15,5×21 cm
PenerbitPT. Kiblat Utama
KategoriFiksi
Tahun Terbit2001
Harga novelRp. 10.000

Novel Manehna ini merupakan sebuah karya dari Sjarif Amin yang cukup murah dengan harga 10.000 kamu udah dapat novel sunda keren ini.

Buku ini mulai diterbitkan pada tahun 2001 oleh PT. Kiblat Buku Utama.

Sinopsis Novel Sunda Manehna

Novel ini mengisahkan seorang pemuda sebut saja itu adalah Kuring dan seorang perempuan sebut saja Manehna. Mereka berdua memiliki rasa yang sama yaitu rasa cinta dan sayang.

Kuring harus berusaha mengikhlaskan bahwa Manehna tidak memiliki izin dari orang tuanya untuk bisa bersama. Dan akhirnya mereka harus merelakan untuk berpisah meski masih saling cinta.

Di sebuah kereta mereka terpaksa harus berpisah karena orang tua Manehna sangat begitu khawatir terhadap anak gadisnya tersebut.

Dan si manehna berucap bahwa mereka janji akan dapat bertemu kembali nanti.

Namun, Kuring terus menunggu dengan waktu yang cukup lama mereka belum dipertemukan lagi.

Dan setiap waktu Kuring selalu merindukan Manehna dan selalu melihat jejak jejak mereka terakhir ke tempat tersebut sebagai obat rindu.

Dan suatu hari ada surat yang datang dan itu ternyata dari Manehna. Surat itu di titipkan kepada Mang Wira.

Dan isi surat itu terpaksa Manehna meminta bertemu di rumah kakaknya.

Dan di sana akhirnya mereka berbincang-bincang dan si Manehna mulai menyatakan segala isi hatinya bahwa mereka tak bisa bersama kembali.

Ada beberapa hal mengaa mereka tidak bisa bersatu. Dan si Kuring yang patah hati setelah kepergian Si Manehna.

Dia mulai mencoba mengulang kisah dengan cara menemui tempat-tempat yang pernah mereka lalui bersama.

Dan bagaimana kelanjutan dari kisah mereka? Yuk, baca novel sunda Manehna ya di jamin kamu akan ikutan baper bacanya.

Unsur Intrinsik Novel

Dalam sebuah resensi novel tentunya kamu akan menemukan unsur intrinsik di dalam novel tersebut. Termasuk dalam resensi novel Sunda Manehna terdapat unsur intrinsik di dalamnya yaitu:

1. Tema

Tema yang diangkat dalam novel ini yaitu kisah cinta yang tidak bisa bersatu.

2. Tokoh dan Penokohan

Berikut merupakan beberapa tokoh yang terdapat dalam novel Manehna, diantaranya adalah:

  • Kuring, ia memiliki sifat yang baik, dan setia
  • Manehna, baik, setia dan taat kepada perintah orang tua
  • Kolot manehna, orang tua yang ingin membahagiakan anaknya dengan caranya sendiri
  • Lanceuk Manehna, baik tapi tidak menurut kepada orang tua
  • Salaki Lanceukna, baik

3. Alur

Alur yang digunakan dalam novel sunda Manehna ini menggunakan alur campuran. Dimana terdapat alur maju dan alur mundur di dalam novel tersebut.

4. Latar Tempat

Latar tempat yang digunakan dalam novel sunda Manehna yaitu menggunakan latar tempat di jeuro guha, di imah lanceukna, di kamar, di lawang pakarangan di karang panineungan.

5. Latar Waktu

Latar waktu yang digunakan dalam novel yaitu saat itu (harita), siang (beurang), malam hari (malam).

6. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam novel Manehna ini menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama dengan ciri sang tokoh menyebutkan Kuring (aku).

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel yaitu menggunakan gaya bahasa loma atau bahasa sunda yang sehari-hari biasa digunakan.

8. Amanat

Amanat yang terkandung dalam novel yaitu kita sebagai anak harus taat kepada perintah orang tua. Jangan dengan cara berontak ke orang tua ketika sedang memiliki keinginan.

Selain itu, kita juga harus bisa ikhlas menerima dan melepaskan apa yang bukan menjadi miliki kita karena itu bukan jodoh kita.

Unsur Ekstrinsik Novel

Berikut merupakan beberapa unsur ekstrinsik dalam novel, diantaranya adalah:

1. Nilai Sosial

Sikap Lanceuk Manehna yang ikut membantu mempertmukan Kuring dan Manehna untuk yang terakhir kalinya. Itu adalah bantuan dari kakaknya agar permasalahan mereka bisa selesai.

2. Nilai Moral

Sikap Manehna yang menerima dan menuruti apa kata orang tuanya juga sikap si Kuring yang mengikhlaskan bahwa itu bukan jodohnya.

Mereka sama-sama memiliki jiwa yang baik dan sangat bisa menerima takdir meski terluka.

Kelebihan Novel

  • Buku ini memiliki banyak pesan moral tentang arti sebuah penerimaan takdir
  • Novel ini mengajarkan kita untuk tabah dalam menghadapi setiap cobaan
  • Novel ini juga mengajarkan cara menghormati keputusan orang tua
  • Bahasa yang ringan dan mudah dipahami

Kekurangan Novel

  • Cover buku menurutku kurang menarik
  • Penyebutan nama dengan Kuring dan Manehna terasa mengganjal saat membacanya

Pesan Moral Novel Sunda Manehna

Terakhir dari resensi novel sunda Manehna yaitu pesan moral yang terdapat dalam novel tersebut adalah:

Kita sebagai anak harus taat kepada perintah orang tua. Jangan dengan cara berontak ke orang tua ketika sedang memiliki keinginan.

Selain itu, kita juga harus bisa ikhlas menerima dan melepaskan apa yang bukan menjadi miliki kita karena itu bukan jodoh kita.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: