Tere Liye dengan buku ini mencoba memberikan sudut pandang dari tokoh anak kecil bernama Amelia. Kisah Amelia merupakan kisah yang cukup keren dan menginspirasi pembaca.
Penasaran dengan isi bukunya? Kamu bisa baca resensi novel Tere Liye Amelia di buku ini. Karena akan di bahas secara lengkap mengenai unsur penting yang terdapat dalam novel.
Judul Novel | Amelia |
Penulis | Tere Liye |
Jumlah halaman | 398 halaman |
Ukuran buku | 13×19 cm |
Penerbit | PT. Republika |
Kategori | Fiksi Motivasi |
Tahun Terbit | 2013 |
Harga novel | Rp. 60.000 |
Buku novel ini merupakan karya Tere Lie yang di terbitkan pada tahun 2013 oleh PT. Republika.
Novel dengan ketebalan 398 halaman ini mengisahkan tentang keharmonisan, kesederhanaan kehidupan keluarga dari tokoh Amelia.
Buku ini mengisahkan kisah anak bungsu Amelia yang memiliki 3 kakak yaitu Eliana, Pukat dan Burlian.
Pada awal cerita akan dikisahkan bagaimana Eliana selalu menyuruh adiknya ini untuk belajar mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga.
Seperti menyetrika, mencuci piring, mencuci baju dan kegiatan lainnya.
Berbeda dengan kakak lainnya yaitu Pukat dan Burlian mereka hanya diperbolehkan bermain.
Namun, lambat laun Amelia sadar itu merupakan tugas yang akan bermanfaat untuk bekal dewasanya nanti.
Selain itu di ceritakan pula Amelia yang harus berteman dengan Chuk Noris ia merupakan anak yang nakal karena tak mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu.
Amelia yang sabar berteman dengan Noris akhirnya Noris menjadi teman akrab Amelia.
Karena Noris sadar bahwa ibunya bukan meninggalkannya tapi ia harus menjalani pengobatan ke rumah sakit di luar kota.
Dan perjalanan kisah Amelia ini masih panjang. Kamu bisa baca keseluruhan cerita di buku novel Amelia ya!
Dalam resensi novel Amelia ini terdapat unsur intrinsik di dalamnya yaitu diantaranya adalah:
Tema yang di angkat dalam novel ini adalah tentang keharmonisan dan kesederhanaan kehidupan keluarga.
Berikut merupakan beberapa tokoh yang terdapat dalam novel Amelia yaitu:
Alur yang digunakan dalam novel Amelia ini menggunakan alur campuran dimana terdapat alur maju dan alur mundur di dalam novel tersebut.
Latar waktu yang digunakan dalam novel Amelia yaitu pagi hari, siang hari dan juga malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel Amelia ini yaitu di Sumatra, Balai Kampung, Lembah Bukit Barisan, SD, kota, dan masih banyak latar tempat lainnya.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertama yaitu Amelia sebagai tokoh utama dan sudut pandang anak kecil.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Amelia ini tidak berbelit-belit. Bahasanya juga banyak menggunakan bahasa daerah sehingga secara umum bisa memahami ceritanya dengan mudah.
Novel ini mengajarkan kita betapa pentingnya pendidikan, pantang menyerah, tidak pilih-pilih teman dan menurut apa yang dikatakan orang tua.
Selain itu seorang guru satu-satunya yaitu Pak Bin dengan segala metode ia sanggup dan tidak menyerah mengajak anak-anak kampung untuk belajar karena pentingnya pendidikan.
Berikut merupakan unsur ekstrinsik yang terdapat dalam nuku Amelia diantaranya adalah:
Nilai sosial yang terdapat dalam novel yaitu sikap Amelia yang mendekati Chuk Noris yang awalnya tidak mau berbicara dengannya.
Namun karena Amelia yang baik dan tak patah semanagat akhirnya Noris mau berbicara dengannya.
Sikap cerdas Amelia yang menemukan bibit kopi dari hutan sangat luar biasa meski masih gagal karena ada banjir bandang.
Namun, berkat kerja kerasnya sekolah di luar negeri ia jadi memiliki ilmu di bidang pertanian juga.
Amelia yang cerdas akhirnya mengikuti kakaknya Pukat ke Belanda dan meneruskan sekolah di sana dan mendapat gelar Doktor dari dua bidang sekaligus yaitu bidang pedagogi dan pertanian kultur jaringan.
Berikut merupakan kelebihan dari novel Amelia diantaranya adalah:
Tak hanya kelebihan, sama seperti karya lainnya bahawa novel Amelia ini juga memiliki kekurangan:
Terakhir dari resensi novel Amelia yaitu pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut yaitu:
Mengajarkan kita betapa pentingnya pendidikan, pantang menyerah, tidak pilih-pilih teman dan menurut apa yang dikatakan orang tua.
Selain itu seorang guru satu-satunya yaitu Pak Bin dengan segala metode ia sanggup dan tidak menyerah mengajak anak-anak kampung untuk belajar karena pentingnya pendidikan.
Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.