Resensi Novel Tri Tangtu di Bumi: Sinopsis & Intrinsiknya

Resensi novel tri tangtu di bumi

Resensi novel tri tangtu di bumi ini akan memaparkan ulasan mengenai identitas buku, sinopsis, intrinsik dan juga ekstrinsik dalam novel tersebut secara lengkap.

Pesan moral di dalamnya juga akan kamu ketahui. Tentunya informasi ini bermanfaat untuk kamu yang berminat memiliki buku ini. Di baca yuk!

Identitas Novel Tri Tangtu di Bumi

Judul NovelTri Tangtu Di Bumi
PenulisYoseph Iskandar
Jumlah halaman89 Halaman
Ukuran buku13×21 cm
PenerbitPT Kibalat Buku Utama
KategoriFiksi Sejarah Sunda
Tahun Terbit2020
Harga novelRp. 50.000

Novel Tri Tangtu D Bumi ini merupakan sebuah novel karangan dari Yoseph Iskandar serta memiliki ketebalan 89 halaman dan diterbitkan oleh PT Kiblat Buku Utama.

Dan ini merupakan novel yang menggambarkan sejarah sunda.
sebuah novel yang menggambarkan pengalaman anak dari Prabu Dewa Niskala berasal dari Kawali.

Dan akan menikah dengan Nyia Ambetkasih kemudian putri Subanglarang yang melahirkan Walngsungsang, Larasantang, dan Sangara yang memeluk agama islam mengikuti ibunya

Sinopsis Novel Tri Tangtu di Bumi

Novel Tri Tangtu Di Bumi ini menceritakan tentang pengalaman Pemanah Rasa Putra Prabu Dewa Niskala dari Kawali yang berkelana ke utara, dan menikah dengan Nyi Ambetkasih.

Kemudian menikah lagi dengan Putri Subang Larang dan melahirkan Walangsungsang, Larasantang, dan Sangara yang memeluk agama islam dan bergabung dengan ibunya.

Pamanah Rasa juga di bunuh oleh Prabu Susuktunggal di Pakuan. Bahkan ketika terjadi perselisihan antara ibu dan mertua dan Ayah.

Pamanah Rasa yang telah diangkat sebagai Prabu Anom di Pakuan memihak ibu mertua dan membantah anggapan bahwa sang ayah melakukan kesalahan.

Hal tersebut merupakan upaya bersama agar kedua raja tersebut tidak menimbulkan perang.

Perang antara dua negara yang memiliki asal usul yang sama, yakni Sunda. Selain itu, Pamanah Rasa memata-matai ada bahaya yang datang dari Demak yang beragama Islam.

Dan bagaimana keseruan selanjutnya dari kisah Pemanah Rasa? Jawabannya tentunya ada di buku novel Tri Tangtu Di Bumi ini. Baca yuk, agar semakin paham sejarah Sunda.

Intrinsik Novel Tri Tangtu di Bumi

Dalam resensi novel Tri Tangtu Di Bumi tentunya memiliki unsur intrinsik di dalamnya sama halnya pada novel pada umumnya, dan berikut merupakan unsur intrinsik dari novel Tri Tangtu Di Bumi, yaitu:

1. Tema

Tema yang diangkat dalam novel Tri Tangtu Di Bumi ini yaitu tentang sejarah Sunda.

Yang di ceritakan melalui tokoh-tokoh terkenal di kerajaan sunda seperti Pemanah Rasa, Dewa Niskala, Walangsungsang, Larang santang dan lainnya.

2. Tokoh dan Penokohan

Berikut merupakan tokoh dan penokohan dari para tokoh dalam cerita novel Tri Tangtu Di Bumi, diantaranya yaitu:

  • Prabu Dewa Niskala, ia merupakan ayah dari Pemanah Rasa yang memiliki sifat bijaksana, dan ahli dalam memimpin pemerintahan.
  • Pemanah Rasa/Prabu Siliwangi, memiliki sifat bijaksana, selalu mencintai kedamaian, dan bertanggungjawab.
  • Walangsungsang, meupakan anak dari Prabu Siliwangi, yang seagama dengan ibunya, baik hati dan bijaksana.
  • Larangsungsang, saudara walangsungsang yang bijaksana.

3. Alur

Alur yang digunakan dalam novel ini yaitu alur campuran dimana ada alur maju dan alur mundur di dalamnya.

4. Latar Waktu

Latar waktu yang digunakan dalam novel Tri Tangtu Di Bumi yaitu sekitar tahun 1460 sampai dengan waktu 1479.

5. Latar Tempat

Latar tempat yang digunakan dalam novel Tri Tangtu Di Bumi yaitu di kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh. Yaitu sekitaran daerah Bogor dan Ibu Kota Kerajaan Galuh di Kawali di Kabupaten Ciamis kalau sekarang.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang yang di gunakan dalam novel Tri Tangtu Di Bumi ini yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.

Terlihat dalam penceritaan dalam novel menggunakan setiap nama tokoh dalam penyebutannya.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Tri Tangtu Di Bumi ini yaitu menggunakan gaya bahasa sunda jaman dulu.

Yang mungkin jika dibaca oleh anak jaman sekarang akan kesulitan untuk mengartikan bahasa dalam cerita tersebut.

8. Amanat

Amanat yang terkandung dalam novel ini yaitu janganlah karena perbedaan pendapat membuat kekeluargaan menjadi renggang dan saling memaafkanlah karena keluarga tetaplah keluarga.

Ekstrinsik Novel Tri Tangtu di Bumi

Berikut ini merupakan unsur ekstrinsik dari novel Tri Tangtu Di Bumi yaitu diantaranya adalah:

1. Nilai Agama

Dalam cerita di novel Tri Tangtu Di Bumi ini yaitu menggambarkan bahwa terdapat keterkaitan agama di dalam novel tersebut dan agama tersebut adalah agama islam.

Dimana saat itu gencar di sebarkannya agama islam.

2. Nilai Sosial

Nilai sosial yang tergambar dari setiap tokohnya dimana setiap pemimpin memiliki sikap yang sangat bijaksana dan patut di jadikan contoh.

3. Nilai Moral

Nilai moral yang terkandung dalam novel Tri Tangtu Di Bumi yaitu saat terjadi perdebatan antara Jayadewata yang baru bertemu lagi dengan ayahnya yaitu Prabu Dewa Niskala karena kesalah pahaman.

Namun akhirnya mereka saling memaafkan dan bersatu kembali lagi setelah sekian lama terpisah.

Kelebihan Novel Tri Tangtu di Bumi

  • Banyak berkaitan dengan agama islam sebagai contoh baik
  • Tokoh-tokoh pemimpin yang bijaksana
  • Banyak pesan moral yang terkandung di dalamnya
  • Dapat mengantarkan kita lebih memahami sejarah sunda

Kekurangan Novel Tri Tangtu di Bumi

  • Penceritaan terasa berbelit-belit
  • Tokoh terlalu banyak
  • Bahasa sundanya bukan bahasa loma tapi bahasa sunda buhun dan beberapa orang akan sulit memahaminya

Pesa Moral Novel Tri Tangtu di Bumi

Terakhir dari resensi novel Tri Tangtu Di Bumi ini yaitu pesan moral yang terkandung di dalamnya yaitu:

Janganlah karena perbedaan pendapat membuat kekeluargaan menjadi renggang dan saling memaafkanlah karena keluarga tetaplah keluarga.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: