Resensi Novel Tuhan Jangan Pisahkan Kami [Lengkap Banget]

Resensi Novel Tuhan Jangan Pisahkan Kami

Resensi novel Tuhan Jangan Pisahkan Kami karya Damien Demantra mengkisahkan cerita cinta tokoh yang sakit lupus.

Tokoh tersebut adalah Prasasti, seorang perempuan sederhana tetapi sangat cantik. Kisah cintanya dimulai dari pertemuannya dengan tokoh Zahir. Tetapi, ada banyak konflik yang dialami oleh Zahir dan Prasasti.

Lalu, bagaimana kelanjutan kisah cinta Zahir dan Psasasti? Artikel ini merangkum resensi novel Tuhan Jangan Pisahkan Kami dengan lengkap.

Identitas Novel

Judul NovelTuhan Jangan Pisahkan Kami
PenulisDamien Dematra
Jumlah halaman238 Halaman
Ukuran buku14 x 21 cm
PenerbitGramedia Pustaka Utama
KategoriFiksi
Tahun Terbit2010
Harga novelRp.36.500,-

Novel Tuhan Jangan Pisahkan Kami karya Damien Dematra berjumlah 238 halaman. Buku ini diterbitkan pada tahun 2010 sebagai kategori buku fiksi. Harga bukunya yaitu Rp.36.500,-

Sinopsis Novel Tuhan Jangan Pisahkan Kami

Novel Tuhan Jangan Pisahkan Kami, ditulis oleh Damien Dematra sebagai bentuk penghargaan dari perjuangan semua orang yang menderita sakit lupus.

Ia menuliskan buku ini untuk Tiara Savitri, seorang Ketua Yayasan Lupus di Indonesia dan semua orang yang mendertita sakit lupus.

Damien menuliskan novel ini dengan harapan dapat mengangkat kesadaran para masyarakat mengenai sakit lupus. Hingga dapat memberikan semangat untuk para penderita lupus. Bahwa sakit lupus bukanlah akhir dari sebuah kehidupan.

Dari pengakuan Damien, ia benar-benar merasa terinspirasi dengan kisah cinta temannya untuk istrinya yang meninggal setelah berjuang melawan sakit lupus.  

Novel Tuhan Jangan Pisahkan Kami menceritkan kisah asmara seorang anak remaja yang menderita sakit lupus dengan tokoh pria yang bukanlah pria biasa. 

Pria tersebut adalah Zahir Amara, ia berasal dari keluarga kaya raya, tetapi keluarganya tidak akur. Dari latar keluarga yang kaya raya dan lulusan dari arsitek di New York membuatnya disukai oleh banyak perempuan.

Tetapi, semua orang tidak tahu bahwa Zahir tidaklah bahagia terlahir dari seorang ayah yang kaya raya bernama Pramana Widogdo dan ibu yang sangat suka berdandan, bernama Aryanti Amandi.

Zahir selalu berusaha untuk mencintai ayahnya yang saat dia kecil, melakukan tindakan kekerasan pada dirinya.

Suatu waktu, Zahir berkenalan dengan perempuan yang bernama Prasasti Alanis. Perempuan tersebut benar-benar dapat memikat hati Zahir. Pertemuannya terjadi ketika Zahir menjemput adiknya yang bernama Kersen di tempat planetarium pusat budaya.

Perempuan yang dicintainya adalah seorang pekerja di planetarium tersebut. Tak hanya itu, perempuan ini juga bekerja sebagai penyobek karcis di bioskop pada lokasi yang sama.

Prasasti memang memunyai penampilan yang sederhana, tetapi parasnya begitu cantik dan indah. Ia juga seorang anak yatim piatu. Dia tinggal di tempat kos, tetapi keinginannya untuk menggapai cita-cita cukup tinggi hingga ia semangat bekerja untuk mengumpulkan uang.

Tetapi, sampai dewasa pun Prasasti tidak pernah melupakan ibunya yang bernama Karina Maharani. Ibunya meninggal karena ia seorang pecandu heroin.

Ketika bertemu dengan Zahir, Prasasti sedang disukai oleh supervisor di planetarium yang bernama Salman Saputra. Tetapi, Prasasti memang tidak mempunyai rasa suka lebih kepadanya. Memang, sepanjang usianya hingga dewasa saat ini, Prasasti belum pernah memiliki pacar. Bahkan, ia mengaku tidak pernah jatuh cinta.

Terjadi pertemuan kedua diantara Prasasti dan Zahir di kelas melukis yang dilakukan oleh Zahir.

Dimana Prasasti melamar untuk menjadi model lukis. Saat itu, Zahir yang sedang belajar melukis, ia pun melukis Prasasti.

Zahir menunjukan rasa ketertarikannya kepada Prasasti secara terbuka hingga perempuan ini pun dapat menerima Zahir dengan cepat.

Saat menjalani hubungan ada banyak konflik yang mereka alami. Mulai dari perilaku Salman yang melakukan banyak hal buruk. Hingga Prasasti mengalami sakit yang lama-kelamaan membuat paras kecantikannya menjadi berkurang.

Hingga akhirnya, Sasti divonis menjadi penderita lupus yang disebabkan karena jumlah antibodi di dalam tubuhnya berlebihan. Meskipun, begitu, Zahir tidak meninggalkan Prasasti. Tetapi, Salman selalu bersikap hanya dia yang paling bisa merawat Prasasti.

Dalam rasa bimbang, Zahir mencoba mundur. Bahkan, secara tiba-tiba keluarga Zahir menjodohkannya dengan Marsha. Hingga akhirnya, Prasasti pun memilih hidup  dengan Salman.

Unsur Intrinsik Novel

Adapun unsur intrinsik novel Tuhan Jangan Pisahkan Kami karya Damien Dematra yang menarik untuk diketahui.

1. Tema

Tema dalam novel Tuhan Jangan Pisahkan Kami karya Damien Dematra yaitu tentang perjuangan cinta tokoh Prasasti yang sakit lupus. Dimana, di akhir ceritanya Prasasti dipaksa menikah dengan orang yang tidak disukainya.

2. Tokoh

Tokoh-tokoh utama dalam novel Tuhan Jangan Pisahkan Kami yaitu Prasasti, Zahir, Salman, dan Marsha.

3. Latar Tempat

Latar tempat kejadian dalam novel yaitu terjadi di planetarium, bioskop, rumah Zahir, dan tempat kos Sasti.

4. Latar Waktu

Latar waktu dalam novel Tuhan Jangan Pisahkan Kami yaitu situasi pagi hari, siang hari, dan malam hari.

5. Alur

Alur yang diceritakan dalam novel yaitu alur campuran. Terdapat cerita di masa lalu saat Zahir di masa kecilnya.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang dalam novel ini yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga. Dimana penuliskan nama-nama tokohnya.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa atau diksi yang digunakan dalam novel menggunakan bahasa yang sederhana dan ringan. Sehingga, mudah dipahami oleh pembacanya.

8. Amanat

Amanat dalam novel Tuhan Jangan Pisahkan Kami karya Damien Dematra yaitu harus bersikap jujur dengan perasaan kita. Jangan memaksakan cinta kita untuk orang yang tidak kita cintai.

Unsur Ekstrinsik Novel

Adapun unsur ekstrinsik novel Tuhan Jangan Pisahkan Kami karya Damien Dematra yang menarik untuk diketahui, yaitu:

1. Nilai Sosial

Terdapat nilai sosial dalam novel yang menceritakan bahwa ketika Prasasti sedang sakit. Masih banyak orang yang peduli dengannya. Bahkan, bersedia merawat Prasasti tanpa pamrih.

2. Nilai Moral

Prasasti semasa hidupnya selalu bersikap percaya diri. Sebagai seorang anak yatim piatu, ia tetap semangat menjalani kehidupannya. Bahkan, ia bekerja di satu tempat dengan dua pekerjaan.

3. Nilai Pendidikan

Meskipun tak punya biaya, Prasasti semangat mengumpulkan uang untuk menyelesaikan kuliahnya di perguruan tinggi.

Kelebihan Novel

Kelebihan novel Tuhan Jangan Pisahkan Kami yaitu mempunyai alur cerita yang menarik untuk dibaca.

Kekurangan Novel

Kekurangan yang terdapat dalam novel Tuhan Jangan Pisahkan Kami yaitu mempunyai sampul cover yang kurang menarik.

Pesan Moral Novel Tuhan Jangan Pisahkan Kami

Pesan moral dalam novel Tuhan Jangan Pisahkan Kami yaitu dalam kondisi apapun, kita harus tetap semangat menghadapinya dan mencari solusinya.

Seorang guru Bahasa Indonesia yang kebetulan suka membaca novel dan mencurahkannya ke dalam tulisan.

Artikel Menarik Lainnya: