Promo Shopee

Sejarah Perkembangan Teater di Indonesia (Lengkap)

Gambar dibuat dengan Canva Pro

Sejarah perkembangan teater di Indonesia ternyata kini semakin meningkat loh. Kami akan jelaskan dalam artikel ini bagaimana sejarah perkembangannya mulai dari masa perintisan hingga pada masa sekarang ini.

Akan dijelaskan juga apa itu seni teater, jenis seni teater hingga sejarah perkembangannya di negeri tercinta kita ini Indonesia. Simak terus artikel ini sampai selesai agar kamu tidak ketinggalan informasi mengenai hal ini.

Promo hijab murah

Seni Teater dan Jenisnya

Seni teater di Indonesia memiliki peningkatan dari tahun ke tahun dan seni teater itu sendiri merupakan salah satu jenis kesenian yang berupa pertunjukan drama yang dipentaskan di atas panggung di depan penonton.

Seni teater ini memiliki berbagai macam dan ragamnya. Tergantung pada latar belakang budaya dan sejarah dari masing-masing daerah.

Di Indonesia sendiri seni teater dikenal dengan istilah teater nusantara, yang mencakup seni pertunjukan teater tradisional dan teater modern yang berkembang di wilayah Nusantara ini.

Seni teater ini dapat dibedakan menjadi sua jenis utama yaitu teater tradisional dan teater transisi (modern).

1. Teater Tradisional

Teater tradisional biasanya memiliki ciri khas seperti penggunaan bahasa daerah, kostum adat, music tradisional, tata rias khas, simbol budaya, dan nilai-nilai luhur.

Berikut beberapa contoh teater tradisional adlah wayang kulit, wayang golek, ketprak, judruk, janger, sintren, mamanda, akrobat, sulap dan lain-lain.

2. Teater Modern

Sedangkan teater modern adalah jenis teater yang berasal dan berkembang dari pengaruh seni pertunjukan dari luar negeri atau dari perkembangan zaman. Teater transisi modern ini biasanya memiliki ciri khas seperti penggunaan bahasa nasional atau asing.

Juga musik kontemporer atau campuran, tata rias bebas atau eksperimental, tema aktual atau kritis, dan nilai-nilai universal atau kontekstual.

Beberapa contoh dari seni teater ini adalah teater transisi (modern) adalah tonil, komedi stambul, opera, drama realis atau naturalis, drama absurd atau ekspresionis, teaterr eksperimental atau alternatif dan lain-lain.

Sejarah Perkembangan Teater di Indonesia

Awal mula sejarah perkembangan teater di Indonesia ini ternyata dimulai pada zaman hindu. Hal ini ditandai adanya unsur-unsur teater pada pelaksanaan upacara adat agama hindu.

Selain itu, masyarakat ikut mengembangkan teater pada masa itu menjadi pertunjukan spontanitas yang ditampilkan di luar upacara adat.

Dalam perjalanannya, teater indonesia memiliki kisah masing-masing yang beragam. Ini karena bangsa ini terdiri atas beberapa suku dan budaya yang melahirkan ciri khas dan tata cara yang berbeda dalam berteater.

Beberapa teater tradisional seperti dijelaskan di atas yaitu ludruk, ketoprak, ubrug, wayang dan lainnya kini seni pertunjukan tersebut kebanyakan hanya digelar pada acara-acara penting tertentu.

Baiklah agar lebih jelaskan kamu bisa simak berikut sejarah perkembangan teater di Indonesia secara lengkap ternyata mengalami 5 periode, yaitu:

1. Masa Perintis Sekitar Tahun 1885-1925

Berawal dari seni pertunjukan adat dalam ritual keagamaan yang dianggap sebagai sesuatu yang khidmat dan serius, teater bertumbuh seiring berjalannya waktu dan bergeser menjadi seni hiburan.

Berawal dari hadirnya teater pada kalangan bangsawan saat itu masyarakat kalangan bawah ikut menggemari tontonan panggung tiruan opera dengan cerita berpusat pada kehidupan raja-raja.

Dengan pakaian gemerlap dan dialog yang dinyanyikan seperti opera pada umumnya. Selanjutnya, teater Stamboel di Surabaya berdiri untuk membawakan cerita yang bertema timur tengah. Didirikan pada tahun 1891, dan teater ini dipimpin oleh seorang Indonesia bernama August Mahie.

2. Masa Kebangkitan Tahun 1942-1941

Selanjutnya pada tahun 1942 masa ini berawal dari hadirnya perkumpulan Dardanella yang didirikan oleh A. Pierdro yang menghadirkan pertunjukan berbahasa Melayu rendah.

Kemudian, grup teater Miss Roboet Orion ikut hadir dan sukses pada zaman kolonial di Indonesia. Dan pada tahun inilah menjadi awal teater modern Indonesia dengan ditulisnya naskah teater bebasari berbahasa Indonesia oleh Rustam Effendi.

3. Masa Perkembangan (1942-1970)

Pada masa ini, penjajah Jepang datang dan memberlakukan sensor terhadap karya-karya naskah lakon Indonesia.

Saat inilah lahir berbagai sneiman penulis nasakh seperti Usmar Ismail, Abu Hanifah dan lainnya. dan teater ini kemudian berkembang di asa penjajahan Jepang sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintahan totaliter Jepang.

Masa singkat tersebut dilanjutkan dengan pasca kemerdekaan Indonesia dengan didirikannya Akademi Teater dengan didirikannya Akademi teater Nasional Indonesia (ATMI) oleh Usmar Ismail, D.Djajakusuma dan Asrul Sani.

ATMI ini berperan dalam mendorong keaktifan grup-grup teater di Indonesia sekaligus mendidik calon-calon seniman teater bangsa. Di periode ini juga disemarakan oleh beragam pengarang produktif dan berkualitas, seperti Achdiat Karta Miharjo, Aoh K Hadimaja, dan Sitor Situmorang.

Perkembangannya teater di awal kemerdekaan ini umumnya terdiri atas kisah-kisah perenungan atau jasa, pengorbanan, dan keberanian para pahlawan yang gugur memperjuangkan kemerdekaan.

Beberapa karya teater Indonesia periode 1950-1n adalah awal dan Mira (1952) Sayang Ada Orang Lain (1953) dan Hanya Satu Kali (1956).

4. Masa Teater Mutakhir (1970-1980)

Pada masa ini lahir teater-tearter perintis ATMI seperti teater populer yang dipimpin oleh teguh karya dan teater lembaga yang dipimpin oleh D Djajakusuma.

5. Masa Kontemporer

Pada periode ini pengarang dan seniman teater telah tersebar di seluruh provinsi Indonesia. Bersama dengan itu, hadir pula dewan kesenian, lembaga kesenian dan studi kebudayaan yang berperan dalam mendukung lahirnya tokoh-tokoh teater Indonesia.

Adanya Taman Ismail Marzuki juga ikut serta memberikan warna dan corak teater Indonesia. Selain itu, adanya sayembara-sayembara oleh dewan Kesenian Jakarta juga mencetak generasi-generasi baru teater Indonesia yang tidak diragukan kualitasnya.

Perkembangan teater Indonesia melewati sejarah dan perkembangan yang cukup panjang. Aneka corak dan warna teater tiap daerah juga menjadikan sebagai keragaman yang berharga bagi kekayaan kita sebagai suatu bangsa.

Faktor Yang Mempengaruhi Teater di Indonesia

Setelah mengetahui sejarah perkembangan teater di Indonesia ini tentunya ada faktor yang mempengaruhi. Dan berikut beberapa faktor yang mempengaruhi teater di Indonesia diantaranya adalah:

1. Faktor Budaya

Pertama seni teater ini dipengaruhi oleh budaya. Seni teater nusantara mengambil inspirasi dari berbagai aspek budaya seperti bahasa, adat, agama seni dan sejarah. Dan seni menjadi sarana untuk melestarikan budaya lokal serta mengkomunikasikan nilai-nilai budaya kepada generasi muda.

2. Faktor Sosial

Seni teater ini juga dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kemiskinan, ketidakadilan, kesehatan, dan lain-lain.

3. Faktor Politik

Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor politik seperto demokrasi, hak asasi manusia. Nasionalisme, kolonialisme, reformasi, dan lain-lain.

4. Faktor Ekonomi

Selain itu seni teater ini juga membutuhkan biasayan produksi seperti pementasan, sewa panggung, kostum, properti, pencahayaan, musik, suara dan lainnya.

5. Faktor Globalisasi

Terakhir teater ini juga dipengaruhi oleh faktor globalisasi seperti aliran seni, naturalisme, ekspresionisma, abbsurdisme dan lain-lain.

Kesimpulan

Demikian penjelasan mengenai sejarah perkembangan teater di Indonesia serta apa saja jenis teater dan juga faktor-faktor yang mempengaruhinya semoga bermanfaat.

Artikel Menarik Lainnya: