Skala Pengukuran Instrumen Menurut Sugiyono Berikut Jenis dan Contohnya

Gambar dibuat dengan Canva Pro

Skala pengukuran instrumen menurut Sugiyono adalah sebuah kesepakatan yang dipakai sebagai acuan dalam menentukan ukuran (Panjang dan Pendek) interval dalam suatu alat ukur. Dan hal ini ditujukan untuk membuat alat ukur bisa digunakan untuk mengolah data.

Nah, di artikel ini akan dijelaskan apa saja skala pengukuran instrumen menurut Sugioyono, jenis-jenisnya hingga contoh dari skala pengukuran instrumen yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini ya.

Skala Pengukuran Instrumen Menurut Sugiyono dan Para Ahli lainnya

Skala pengukuran dalam penelitian juga biasanya digunakan untuk mengklasifikasikan variabel. Dan untuk lebih jelasnya mari kita simak beberapa pengertian skala pengukuran instrumen menurut sugiyono dan para ahli lainnya.

1. Sugiyono (2012)

Sugiyono berpendapat bahwa skala pengukuran dalam penelitian merupakan kesepakatan yang digunakan untuk menentukan panjang pendeknya interval dalam alat ukur. Sehingga alat ukur tersebut digunakan dalam pengukuran yang menghasilkan data kuantitatif .

2. Winarno (2013)

Menurut Winarno, pengukuran atau measurement merupakan prosedur penetapan angka yang mewakili kuantitas ciri atau atribut yang dimiliki oleh subjek dalam suatu populasi atau sampel.

Pengukuran merupakan aturan pemberian angka untuk berbagai objek sedemikian rupa sehingga angka ini mewakili kualitas atribut.

3. Imam Ghozali (2005)

Menurut Imam Ghozali, pengukuran adalah meletakan angka atau simbol pada karakter yang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dan diakui. Karakter yang dimaksud adalah satuan ukuran tertentu misalnya mengacu pada usia, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan atau jenis kelamin.

4. Muhammad (2005)

Muhammad menyatakan skala pengukuran sebagai penentuan atau penetapan skala atas suatu variabel berdasarkan jenis data yang melekat dalam variabel penelitian.

5. Agus Irianto

Agus Irianto berpendapat bahwa skala pengukuran seperti pendapat-pendapat yang menyatakan bahwa skala pengukuran sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut digunakan untuk menghasilkan data kuantitatif.

Jenis Skala Pengukuran Data dalam Penelitian

Berikut beberapa jenis skala pengukuran dalam penelitian menurut Sugiyono dibagi menjadi 4 jenis yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio baca detail penjelasan lengkapnya.

1. Skala Nominal

Yang pertama ada jenis skala nominal yaitu skala pengukuran yang paling sering digunakan. Hal ini karena skala nominal bentuknya sederhana tetapi hanya cocok digunakan untuk penelitian yang mencari pengkategorian saja.

Contonya seperti kategori simbol, lambang, dan lainnya dimana skala ini berperan mengelompokkan data sesuai kategorisasinya. Dan berikut beberapa ciri-ciri skala nominal yaitu:

  • Tidak dijumlah bilangan pecahan
  • Tidak memiliki ranking
  • Tidak memiliki nol mutlak
  • Angka hanya sebagai label saja
  • Tidak memiliki ukuran yang baru
  • Menggunakan statistik non parametrik

2. Skala Ordinal

Skala ordinal yaitu pengukuran dalam penelitian yang kedua menunjukkan jarak interval antar tingkatan tidak harus sama, skala ordinal setingkat lebih tinggi dibandingkan dengan skala nominal.

Artinya, karakteristik dalam segi berdasarkan kategori data dari karakteristik masing-masing dan berikut ciri-ciri dari Skala Ordinal yaitu:

  • Data saling memisah
  • Data bersifat logis dan mengikuti aturan
  • Kategori data ditentukan oleh skala yang didasarkan pada jumlah karakteristik yang dimiliki

3. Skala Interval

Skala Interval ini merupakan skala pengukuran yang sering digunakan untuk menyatakan sebuah peringkat antara berbagai tingkatan. Pada skala interval, tidak memiliki nilai nol.

Namun, skala Interval tetap meiliki nilai dan bobot yang sama dari satu data dengan data yang lain. Berikut ciri-ciri dari skala interval yaitu:

  • Data bersifat logis
  • Data saling memisah
  • Data ditentukan berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang dimiliki
  • Angka “0” hanya menggambarkan titik pada skala, tetapi sebenarnya tidak memiliki nilai nol yang absolut.

4. Skala Rasio

Yaitu digunakan untuk mengukur data dalam penelitian yang lebih sering digunakan untuk membedakan, mengurutkan, dan membandingkan data, dan skala ini menjadi skala paling tinggi dari tiga skala lainnya.

Berikut adalah ciri-ciri dari skala Rasio, yaitu diantaranya adalah:

  • Data bersifat saling memisah
  • Data bersifat logis dan mengikuti aturan
  • Kategori data ditentukan skala berdasarkan karakteristik khusus

Macam-Macam Skala Pengukuran dalam Penelitian dari Penggunaannya

Selain jenisnya ada empat macam skala pengukuran menurut para ahli lainnya yaitu:

1. Skala Likert

Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai fenomena sosial.

2. Skala Guttman

Selanjutnya ada skala Guttman yaitu merupakan skala pengukuran yang tipenya peneliti akan mendapat jawaban yang tegas yaitu jawaban ya atau tidak, benar atau salah, pernah atau tidak pernah.

3. Skala Semantic Differential

Skala pengukuran dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur sikap akan tetapi bentuknya buka pilihan ganda atau checklist, melainkan tersusun dalam satu garis kontinyu yang jawaban paling positif berada di bagian kanan garis dan jawaban negatif di bagian kiri garis atau sebaliknya.

4. Skala Rating

Skala rating ini akan diperoleh melalui data kuantitatif atau angka yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Sama seperti skala yang lainnya dalam skala rating ini, responden akan memilih salah satu jawaban kuantitatif yang sudah disediakan.

Contoh Skala Pengukuran Data dalam Penelitian

Selain mengetahui skala pengukuran instrumen menurut Sugiyono kamu juga perlu mengetahui beberapa contoh dari skala pengukuran ini ini contohnya.

1. Contoh Skala Nominal

Jenis kelamin : laki-laki, perempuan

Jenis pekerjaan: swasta, PNS, wirausaha, TNI, Polri, Seniman

Jenis Kulit: kulit hitam, kulit kuning langsat, kulit sawo matang, kulit putih

Kepercayaan atau agama: islam, hindu, kristen, khatolik, Budha, Khonghucu

Suku Daerah: Suku jawa, Suku Bugis, Suku batak, Suku Madura, Suku Asmat

Status perkawinan: kawin atau tidak kawin

2. Contoh Skala Ordinal

Saat selesai memakai aplikasi pada ponsel biasanya kita sering mendapat fitur yang berisi penawaran pemberian bintang pada aplikasi yang sudah digunakan. Dan bintang yang ditawarkan mulai dari bintang 1 hingga 5.

Bintang 1 artinya sangat tidak puas, bintang 2 artinya tidak puas, bintang 3 artinya kurang puas, bintang 4 artinya puas, bintang 5 artinya sangat puas dan penilaian ini muncul sebagai angket penelitian.

3. Contoh Skala Pengukuran Rasio

Sapi kurban miliki Raffi Ahmad memiliki berat 3.000 kg sedangkan sapi kurban miliki Nagita memiliki berat 1.500 kg.

4. Contoh Skala Interval

Skala interval ini biasanya digunakan untuk mengukur suhu misal di Jakarta diang hari memiliki suhu mencapai 37* Celcius sementara di Bandung 32* celcius sehingga dikatakan suhu di Jakarta 5* lebih panas dibandingkan di Bandung.

Kesimpulan

Jadi, kesimpulannya adalah bahwa skala pengukuran instrumen menurut Sugiyono yaitu kesepakatan yang digunakan untuk menentukan panjang pendeknya interval dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut digunakan dalam pengukuran yang menghasilkan data kuantitatif.

Dan jenis skalanya yaitu skala nominal, ordinal, interval dan juga skala rasio. Semoga apa yang tim Mustakim Media sampaikan dapat bermanfaat ya!

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: