Apa Persamaan Hikayat dengan Cerpen? Ini Penjelasannya!

Apa Persamaan Hikayat dengan Cerpen

Apa persamaan hikayat dengan cerpen? Persamaan hikayat dengan cerpen yaitu sama-sama merupakan teks narasi fiksi dan sama-sama memiliki unsur intrinsik serta penggunaan majas yang sesuai urutan kejadian.

Bukan hanya persamaan kamu juga akan mengetahui pengertian, ciri-ciri dan karakteristik dari hikayat.

Apa Itu Hikayat?

Saya telah membahas cerpen pada artikel sebelumnya kali ini saya akan membahas mengenai hikayat.

Menurut Kemdikbud RI hikayat adalah salah satu jenis cerita rakyat yang disajikan dengan bahasa Melayu Klasik yang menonjolkan unsur penceritaan berciri kemustahilan dan kesaktian tokoh-tokohnya.

Dalam karya sastra Melayu Riau (2017) yang ditulis oleh Fitria Rosa dkk hikayat adalah berasal dari bahasa arab hikayat, artinya kisah, cerita atau dongeng. Dalam sastra Melayu lama, pengertian hikayat berbentuk prosa panjang berbahasa Melayu.

Yang menceritakan tentang kehebatan dan kepahlawanan orang ternama dengan segala kesaktian dan keanehaan yang dimiliki.

Menurut KBBI hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis atau gabungan sifat-sifat itu.

Apa Persamaan Hikayat dengan Cerpen?

Setelah memahami pengertian hikayat lalu apa persamaan hikayat dengan cerpen? Berikut persamaan hikayat dan cerpen adalah antara lain:

1. Teks Narasi Fiksi

Persamaan antara hikayat dan cerpen pertama adalah sama-sama teks narasi fiksi.

2. Memiliki Unsur Intrinsik

Dan kedua persamaan antara hikayat dan cerpen yaitu mempunyai unsur intrinsik yang sama. Seperti tema, tokoh dan penokohan, sudut pandang, alur, latar, gaya bahasa, dan amanat yang di sampaikan.

3. Penggunaan Gaya Bahasa

Selanjutnya persamaan dari hikayat dan cerpen adalah penggunaan gaya bahasa (majas) dan konjungsi yang menyatukan urutan waktu dan urutan kejadian.

Ciri Ciri Hikayat

Adapun berikut ini merupakan ciri-ciri hikayat diantaranya adalah:

  1. Penyampaiannya secara lisan (dari mulut ke mulut).
  2. Penciptanya anonim (tidak diketahui siapa).
  3. Isi ceritanya kebanyakan istana sentris, yakni cerita yang berkaitan dengan kehidupan di istana atau kerajaan.
  4. Bersifat komunikal, yakni menjadi miliki masyarakat.
  5. Magis, pengarang membawa pembacanya untuk berimajinasi mengenal dunia khayal yang serba indah dan fantastis.
  6. Menceritakan kisah mengenai peperangan antara tokoh baik dan tokoh jahat dan dimenangkan oleh tokoh baik.
  7. Bersifat statis yakni tetap tanpa adanya perubahan.
  8. Menggunakan bahasa yang sering di ulang-ulang pada satu hikayat dengan hikayat lainnya.
  9. Bersifat tradisional, yakni sebagai budaya/tradisi/kebiasaan yang diturunkan turun temurun.
  10. Tidak diketahui secara pasti kapan karya sastra hikayat tersebut diciptakan.
  11. Isi ceritanya dapat melukiskan mengenai peperangan hebat dengan adanya tempat para raja atau dewa yang menunjukan kesaktiannya.
  12. Berisi hal-hal yang indah karena bertujuan sebagai pelipur lara
  13. Tidak adanya pembagian bab
  14. Nama tokohnya biasanya ke arab-araban dan menggunakan bahasa arab seperti Ali, Husein, Fatimah, Aisyah, dan lain-lain.
  15. Beberapa masih menggunakan gaya bahasa Melayu lama sehingga banyak kata-kata yang sulit dipahami.
  16. Struktur kalimatnya tidak efektif
  17. Banyak menggunakan bahasa kiasan dalam penceritaannya.

Nilai Nilai yang Terkandung dalam Hikayat

Berikut nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat, yaitu adalah:

1. Nilai Budaya

Nilai budaya merupakan nilai yang diambil dari budaya yang berkembang secara turun temurun yang berkembang di masyarakat setempat.

https://mustakim.org/contoh-cerpen-fantasi/

2. Nilai Moral

Adalah nilai berhubungan dengan masalah moral. Pada dasarnya nilai moral berkaitan dengan nasihat, budi pekerti, perilaku atau tata susila yang dapat di peroleh pembaca melalui hikayat.

3. Nilai Agama

Nilai yang berhubungan dengan masalah keagamaan tentang Tuhan, dosa pahala, surga dan neraka.

4. Nilai Pendidikan

Nilai yang berhubungan dengan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok melalui pengajaran atau pelatihan.

5. Nilai Estetik

Berhubungan dengan keindahan baik latar atau suasana maupun kisah tokohnya.

6. Nilai Sosial

Merupakan nilai yang berhubungan dengan kehidupan di dalam masyarakat yang berupa nasihat-nasihat.

Karakteristik Hikayat

Apa persamaan hikayat dan cerpen selanjutnya bisa di lihat dari karakteristik hikayat diantaranya adalah:

  1. Kemustahilan
    Yang pertama karakteristik hikayat paling umum yaitu kemustahilan baik dari segi bahasa maupun segi cerita. Artinya yang disampaikan di hikayat tidak logis atau di luar nalar.
  2. Kesaktian
    Selain kemustahilan karakteristik hikayat adalah kesaktian para tokoh utama yang luar biasa.
  3. Anonim
    Selanjutnya karakteristik hikayat adalah anonim artinya tidak diketahui secara jelas nama pencerita atau pengarangnya.
  4. Istana sentris
    Selain anonim karakteristik dari hikayat adalah istana sentris. Biasanya cerita hikayat memiliki latar tempat kerajaan dan istana atau negeri kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja.
  5. Penyebarannya secara lisan
    Cerita hikayat menyebar secara lisan ke lisan. Selain itu melalui budaya lisan, masyarakat juga mampu lebih intens memberikan nilai-nilai posistif yang terdapat dalam cerita.
  6. Tradisional
    Selanjutnya karakteristik hikayat adalah tradisional dimana ceritanya mempertahankan kebiasaan masyarakat zaman dulu atau adat istiadat. Sehingga menjadikan karya ini klise dalam susunan cara pengungkapannya.
  7. Mendidik moral atau religius
    Unsur ekstrinsik yang mempengaruhi karya sastra secara umum penulis tidak menuliskan nilai tersebut secara eksplisit melainkan tersirat dalam cerita.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: