Cerita Cinta Setelah Menikah yang Seru dan Bikin Iri

Cerita Cinta Setelah Menikah yang Seru dan Bikin Iri

Cerita cinta setelah menikah sangat manis dan seru untuk di ceritakan kembali. Bagi kalian yang sudah menikah perasaan itu tentunya sangat membuat hati merasa sangat senang dan berbunga-bunga.

Di bulan-bulan pertama sangat manis dan membuat orang lain iri melihatnya. Bagi kalian pasangan yang sudah lama jangan lupa untuk terus menjaga keharmonisan keluarga ya. Dengan hal kecil yang berdampak besar.

Kumpulan Cerita Cinta Setelah Menikah

Adapun berikut kumpulan cerita cinta setelah menikah yang membuat iri pasangan lainnya. Penasaran seperti apa? Yuk, simak kisahnya berikut ini.

1. Selalu Lupa

Pernikahan kami sudah berjalan hampir 1 bulan. Kata orang lain kami lagi sayang-sayangnya. Dan itu sangat kuat aku rasakan. Dimana, merasa sangat takut untuk berjauhan darinya.

Selalu rindu dan bahkan suka sering cemburu karena kita merasa dirimu adalah miliki seutuhnya. Ada beberapa hal unik yang kami saling pahami sekarang kebiasaan kami yang sering lupa bahwa kami adalah sepasang suami istri.

Aku yang selalu lupa membawa handuk saat mandi kini ada seseorang yang akan membawakannya meski akhirnya akan jadi mandi dua kali tahulah alasannya kenapa.

Suamiku yang sering lupa bahwa di rumah ada orang tuaku yang mengawasi. Dia yang seenaknya nyosor aku dimana-mana.

Dan sering kepergok oleh ibuku. Aku yang malu hanya bisa nyengir kuda. Satu bulan terakhir ini dunia serasa milik kita berdua.

Dan saking enaknya gak ngeluarin biaya hidup kita sering lupa kalau kita belum memiliki rumah karena masih numpang di rumah orang tua. Kita benar-benar selalu lupa.

2. Romantis

Aku yang sedang mencuci piring dan kawan-kawannya lalu merasakan ada sebuah pasang tangn yang merangkulku dari belakang. Dan membisikan kata-kata mesra. “Yang, lagi ngapain” dan mencium telinga bagian belakang membuatku geli.

Dan tanpa sengaja ada busa sabun yang hinggap di pipi suamiku. “Ini ada sabun Mas” sambil aku tambahin busa sabun ke pipinya. Dan kami tertawa geli suamiku membalasnya dengan mencolek busa sabun dan menempelkannya di keningku.

Lalu akhirnya kami saling menggelitik satu sama lain. dan tertawa bersama. Aku yang gak kuat mohon ampun untuk berhenti karena sudah sakit perut terus di gelitik dan tanpa sadar posisinya sudah saling berpelukan.

Lalu suamiku menggendong tubuhku yang masih kurus ini ke kamar. “Apaan si, kok ke kamar kamu kan belum mandi mas? Sambil aku mencoba kabur dari gendongannya. Namun, gagal karena aku tak benar-benar menolak.

“Satu kali lagi ya?” sambil mengedipkan satu mata genitnya. Membuat aku tertawa geli melihat tingkah konyolnya. Dan akhirnya aku tak bisa menolak permintaannya aku juga menginginkannya.

Dan cucian di dapur yang belum selesai akhirnya iri karena sudah tak di sentuh lagi. karena sang tuan malah sibuk beradu mesra di kamar.

3. Malam Indah

Lampu temaram telah dinyalakan kami saling memeluk sebelum akhirnya benar-benar terlelap. Ada kisah yang aku dengar darinya dulu sewaktu bujangan. Dan ada kisah dariku sebelum menjadi istrinya.

Aku terus mendengarkan suamiku bercerita tanpa sadar aku yang mulai mengantuk telah tertidur di lengannya. Dan sesekali menghapus iler yang takut jatuh ke bajunya. Dasar pelor katanya pelan. Sambil terasa bibirnya di dahiku.

Aku hanya tersenyum mendengarnya. Setelah itu ia memposisika tidurku dengan baik. Dan menyelimuti sampai sebatas bahu. Dan aku merasakan hembusan nafasmu yang pelan-pelan mendo’akanku di pucuk kepala.

Samar-samar terdengar do’a yang kamu panjatkan di saat aku tertidur. Hanya saja mataku sudah tak tahan akhirnya aku tak tahu apa lagi yang kamu katakan. Namun, aku sangat menyukai sikap lembutmu itu.

Setiap pagi kamu akan bangun lebih awal dari pada aku. Kamu begitu sigap memasak dan memasak air untuk mengisi termos kecil sebagai penyeduh kopi atau susu. Dari pertama kali menikah sikapmu tak pernah berubah.

Lembut dan penyayang serta mau mengalah ketika kami mengalami perselisihan. Semoga Allah menjadikan rumah tangga kita rumah tangga yang sakinah mawaddah dan juga warahmah.

4. Saling Membantu

“Yang, pelan-pelan”
Terdengar suara Della meringis kesakitan “Iyah, di situ terus di tekan bagian sana. Agak lama yang. Ah, nikmat banget kamu hebat yang terus yang”

Ridwan menjawab ini juga udah pelan banget yang kamu yang sabar dong aku kan baru kali ini mencoba.

Andi Kakar Ipar Della terus menguping dari balik pintu kamar. Dan saat mereka sedang asyik menguping lalu Della sudah ada di depannya. “Kakak, ngapain nguping kami ya?”

Habisnya kalian kayak yang asyik bener maennya. “Maen apaan kok, aku lagi di pijit sama Mas Ridwan soalnya aku masuk angin.”

“Oh, kirain nganu,,,, “ Kakaku menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan berlalu pergi karena malu. Sambil senyum-senyum sendiri.

“Makanya jadi orang jangan suka ngintip, dasar Omes” sambil banting pintu.
“Apaan sih dek, yok maen lagi Abang udah gak kuat nih” sambil menunjukan punggungnya minta di urut.

5. Jatuh Cinta Lagi

Selama satu bulan aku dan Mas Arya terjadi perang dingin aku tak menyapanya dan ia juga tak menyapaku. Dan kami sudah pisah ranjang selama itu. Tapi suatu hari aku heran karena Mas Arya tak pergi ngantor padahal ia jarang banget libur.

Aku yang penasaran dan akhirnya aku masuk ke kamarnya. Aku lihat ia meringkuk di baawah selimut yang tebal. Aku yang masih marah akhirnya mengalah memeriksa dirinya takut terjadi apa-apa.

Dan ternyata Mas Arya emam tinggi. Dia meracau tak jelas aku yang ingat ponselnya lalu mengabarkan ke teman kerjanya bahwa dia sakit. Dan aku mulai membuat bubur dan mengompres tubuhnya.

Aku merawatnya meski masih memiliki rasa marah tapi rasa manusiawiku masih tinggi. Aku ganti bajunya dan menyuapinya. ia yang lemah berterimakasih aku hanya mengangguk dan terus merawatnya lalu memberikan obat penurun demam.

Aku yang kelelahanpun tertidur di sampingnya. Dan entah kapan aku jadi berbaring di sampingnya. Dan aku tersadar ada seseorang yang memeluku dan ternyata itu suamiku. Dan terasa kecupan hangat di dahiku.

Aku yang hendak pergi di genggam dan di peluk kembali. “Mah, aku kangen” lalu dia mulai mencium kening mata dan bibirku. Aku yang ingin menolak tapi perasaan itu juga sama.

Ya, aku juga kangen dan kami pun berpagutan mesra di pagi itu. Dengan penuh semangat dan gairah yang tertahan selama sebulan akhirnya tertuntaskan pada pagi itu. Dan kami melenguh bersama saat sampai pada puncak kenikmatan.

Dan setelah selesai kami mengobrol cukup dalam yang intinya saling minta maaf dan akan mencoba untuk memperbaiki diri menjadi pasangan yang lebih baik lagi. Jangan tanyakan berapa ronde lagi kami melakukakannya.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: