Resensi Novel Rumah Tanpa Jendela: Sinopsis & Intrinsik

Resensi Novel Rumah Tanpa Jendela: Sinopsis & Intrinsik

Novel rumah tanpa jendela adalah salah satu novel terbaik karya Asma Nadia. Sudah tahu ceritanya? Ini adalah resensi novel rumah tanpa jendela karya Asma Nadia lengkap.

Dari resensi ini kamu akan tahu siapa penulis novel novel rumah tanpa jendela serta seperti apa cerita yang ada di dalamnya. Karena akan ada sinopsis nya yang bisa menggambarkan secara singkat isinya.

Identitas Novel Rumah Tanpa Jendela

Judul CerpenRumah Tanpa Jendela
PenulisAsma Nadia
PenerbitRepublika
KategoriFiksi Domestik
Tahun Terbit2017

Sinopsis Novel Rumah Tanpa Jendela

Buku novel rumah tanpa jendela merupakan sebuah kisah dari seorang gadis kecil berusia 8 tahun yang bernama Rara. Rara sangat menginginkan sebuah jendela karena dengan jendela akan menyehatkan penghuni rumah karena sirkulasi udara yang lancar.

Selain itu ketika siang hari akan menghemat listrik karena dengan jendela cahaya dari luar akan menerangi ruangan. Bukan itu saja jendela menurut Rara memiliki nilai estetika yaitu memperindah rumahnya.

Namun, rumah di perkampungan Rara tak ada rumah yang memiliki jendela. Di kampung tersebut merupakan tempat penampungan sampah dan juga satu lokasi dengan komplek pemakaman.

Rumah-rumah yang berdempetan satu sama lain ini hanya terhalang oleh lembaran triplek tipis. Rumah-rumah tersebut mereka dirikan sendiri dengan barang seadanya. Dan juga sangat sempit juga kotor.

Tak ada satu wargapun yang bermimpi ingin memiliki jendela. Untuk makanpun mereka selalu waswas akankah bisa makan untuk esok hari. mereka sudah bersyukur memiliki tempat tinggal meski tanpa jendela.

Rara memiliki banyak teman dan sahabat di kampung tersebut. Dan suatu hari Rara terserempet mobilnya aldo. Dan dari situlah mereka mulai dekat dan bersahabat. Aldo yang memiliki kebutuhan khusus tersebut sangat senang berteman dengan Rara.

Persahabatan Rara dan Aldo semakin dekat aldo selalu mengajak Rara dan teman-temannya datang ke rumahnya yang mewah. Dan kakak aldo menyukai bu guru Alia yaitu seorang guru madrasah yang mengajar di perkampungan kumuh Rara dengan suka rela.

Bu Guru Alia, guru yang mendedikasikan dirinya untuk membantu pendidikan di perkampungan tersebut. Sikapnya yang penyayang dan juga berjiwa sosial yang tinggi sangat dicintai oleh anak-anak di perkampungan tersenut.

Karena karismanya tersebut pula kakaknya Aldo yaitu Adam mulai menaruh hati kepada Bu Guru cantik tersebut. Sehingga kedatangan bu Alia kerumahnya membuat hati Adam senang.

Namun, pada suatu waktu ada sebuah insiden yang mengakibatkan orang tua Rara meninggal dunia. Karena terjadi kebakaran hebat yang melanda kampung kumuh tersebut. Sehingga membuat orang tua Rara meninggal dunia.

Dengan kejadian tersebut akankah Rara terus menginginkan mimpinya yang sederhana itu namun sulit untuk diwujudkan ?

Impiannya yang sederhana ternyata harus dibayar mahal dengan kepergian orang terkasihnya. dan itu semua diluar dari perkiraan Rara.

Ini merupakan kisah Rara dan juga orang-orang di perkampungan kumuh yang rumahnya tanpa jendela.

Lalu akankah persahabatan Aldo dan Rara akan terus berlanjut setelah kejadian tersebut? Lalu bagaimana kisah kelanjutan dari Adam dan bu guru Alia?

Baca juga: Resensi Novel Pesantren Impian Lengkap

Kelebihan & Kekurangan Novel Rumah Tanpa Jendela

Sama halnya dengan novel-novel yang lainnya, tentunya novel rumah tanpa jendela ini pun juga memiliki kelebihan dan kekurangan. B

erikut akan saya rangkum beberapa kelebihan dan juga kekurangan dari novel rumah tanpa jendela karya Asma Nadia ini.

1. Kelebihan Novel Rumah Tanpa Jendela

Kelebihan dari novel rumah tanpa jendela adalah sebagai berikut:

  • Bagian awal yang menarik perhatian dari novel ini yaitu adanya kalimat-kalimat pembuka yang manis, khas narasi kanak-kanak, dan bermakna mendalam.
  • • Narasi prolog yang menyentuh membuat para pembaca larut dalam emosi.
  • Konflik-konflik yang diambil dari kehidupan nyata keseharian kita di dunia nyata sehingga kita menjadi memahami betul apa yang mereka rasakan.
  • Banyak kalimat-kalimat yang menginspirasi dan bernilai dakwah.
  • Banyak pesan moral yang dapat kita ambil dalam kisah Rara tersebut.

2. Kekurangan Novel Rumah Tanpa Jendela

Kekurangan dari novel rumah tanpa jendela adalah yaitu adanya tokoh bude Asih. Tokoh ini tidaklah begitu penting dalam jalinan keseluruhan cerita.

Kehadirannya justru cukup mengganggu namun memasukan toko ini dengan predikat lonte, jablay dll pemilihan kata-katanya menjadikan novel ini kurang pas untuk di baca remaja padahal cerita kisah Rara ini sangat cocok di baca oleh seluruh kalangan.

Namun, dilihat dari kelebihan-kelebihannya kekurangan tersebut tidaklah cukup berarti. Keseluruhan novel ini cukup recomende untuk bacaanmu di waktu santai.

Unsur Intrinsik Novel Rumah Tanpa Jendela

Setelah kita mengetahui kelebihan dan kekurangannya kita akan membahas mengenai unsur intrinsik yang terdapat dalam novel tersebut, diantaranya:

1. Tema

Tema dalam novel ini yaitu seorang anak yang menginginkan sebuah jedela di rumahnya.

2. Tokoh dan Penokohan

Tokoh utama adalah Rara yaitu seorang gadis yang berusia 8 tahun yang berwajh manis dan dan memiliki kulit sawo matang.

Tokoh tambahan : Aldo, nenek Aisyah, ayah Rara, pak Syahri, Nyonya Ratna, Adam, Bu Alya, Andini, si mbok, Asih, Adhwara, Aldy, Nurul, Dava, Akbar, Salma, Feby, Dinda, Amanda, fazhar, Boim, Ade, Rio, Roy, Deni, Siti, Teddy.

3. Alur

Dalam novel rumah tanpa jendela ini memiliki alur maju.

4. Latar Tempat

Di jakarta, sebuah perkampuangan kumuh di gang sempit, rumah Pak Syahri, gedung, rumah sakit, jalan raya, tempat sampah.

5. Latar Waktu

Pagi hari, malam hari, sore hari, siang hari.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam novel rumah tanpa jendela adalah sudut pandang pesona pertama dan ketiga dengan dominasi lebih banyak sudut pandang pesona ketiga.

7. Amanat

Novel ini memiliki banyak amanat yang pertama yaitu mengajarkan kita arti bersyukur dalam menjalani kehidupan. Banyak kehidupan yang tak seberuntung kita.

Coba bersabar dengan tidak dikabulkannya keinginan dan do’a doa’ kita bukan berarti Allah tidak mengabulkannya namun ada do’a yang lebih dahulu Allah kabulkan karena itu merupakan sesuatu yang penting dalam menyangkut kehidupan kita.

Bersabar ketika mendapat ujian yakinlah di balik ujian itu tersimpan hikmah yang tidak kita duga.

Baca juga: Kumpulan Cerpen Asma Nadia Islami

Unsur Ekstrinsik Novel Rumah Tanpa Jendela

Berikut ini adalah beberapa unsur intrinsik Novel Rumah Tanpa Jendela:

1. Nilai Agama

Dalam novel rumah tanpa jendela memiliki unsur ekstrinsik yaitu nilai agama yakni tentang tuntunan agama islam banyak terdapat dalam narasi dan dialog dari kisah Rara ini.

Contoh: “Al Fatihah itu jembatan rindu, yang mengantarkan cinta dan semua kerinduannya kepada orang-orang tercinta di alam sana” (halaman 80).

2. Nilai Pendidikan

Nilai pendidikan dalam novel ini menyinggung tentang pendidikan anak contoh alih-alih mencoba menelusuri sumber keaktifan anak mungkin bisa membantu menuntun orang tua hiferaktif atau autis.

Dalam menggali potensi anak tersebut sayangnya lebih banyak orang tua yang tidak sabar mengikuti anaknya yang kesana kemari. Padahal rata-rata anak autis dan hiperaktif memilki kecerdasan yang luar biasa. (halaman 127)

3. Nilai Sosial

Nilai sosial yang terkandung dalam novel rumah tanpa jendela yaitu dilihat dari bagaimana Rara bersahabat, bersosialisasi saling membantu, dan menerima berteman dengan anak yang ABK.

4. Nilai Moral

Nilai moral yang terkadung dalam novel ini adalah bagaimana Rara bersabar ketika di timpa musibah, bersabar dengan berbagai ujian kehidupan di tinggal sang ibu ketika kecil, dan juga menghargai sesama.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: