Novel air mata Tuhan ini merupakan sebuah karya dari Aguk Irawan M.N. novel ini mengisahkan lika-liku percintaan segitiga antara Fisha, Fikri dan hamzah yang banyak mengundang perhatian.
Simak selengkapnya resensi novel air mata Tuhan akan di bahas unsur penting novel yang mungkin belum kamu ketahui.
Mulai dari identitas, sinopsis, intrinsik hingga pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut. Simak yuk!
Judul Novel | Air Mata Tuhan |
Penulis | Aguk Irawan M.N |
Jumlah halaman | 358 halaman |
Ukuran buku | 13×19 cm |
Penerbit | PT. Imania |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2014 |
Harga novel | Rp.60.000,- |
Novel air mata Tuhan ini merupakan sebuah novel karya dari Aguk Irawan M.N yang mulai diterbitkan pada tahun 2014 oleh PT. Imania. Novel ini memiliki ketebalan mencapai 353 halaman.
Iwa Fisha melayang-layang. Hatinya pun menjerit-jerit. Rasa kesakitan karena kanker rahim itu semakin memuncak, seiring jiwanya yang terkapar dalam ketidakberdayaan.
Dengan tangan gemetar, ia usap air matanya dengan ujung jarinya.
Ia tidak menyangka bahwa hinaan dan kebencian itu akan menghadapkannya pada pilihan yang sangat tidak ia bayangkan, bercerai atau di madu?
Ya, Allah… untuk inikah aku membangun rumah tanggaku? Setelah kau angkat calon bayi dan rahimku? Setelah kau buat dua kali aku keguguran?
Setelah kujaga terus cinta dan sayangku kepada suamiku? Setelah kau beri aku kesakitan dengan penyakit ini? setelah kau ambil ayahku? O, inikah tujuan-Mu sesungguhnya, ya Rabb?
Novel ini mengisahkan kehidupan Fisha berasal dari keluarga sederhana yang patuh dan taat kepada suaminya yaitu Fikri. Fisha awalnya sangat menyukai Hamzah. Namun Fikri terlebih dahulu melamar dan akhirnya mereka menikah.
Namun, Ibu Fikri tidak begitu setuju sehingga ia memiliki hubungan yang renggang dengan ibu mertuanya. Tak hanya itu dulu ia yang seorang aktivis kampus dan sempat menjadi dosen pembimbing Fikri.
Kini ia menjadi ibu rumah tangga biasa yang patuh kepada suaminya. Setelah mereka menikah Fisha mengalami keguguran 2 kali dan ia harus menerima kenyataan bahwa ia mengidap penyakit serius.
Yaitu kanker rahim dimana anak dan rahimnya harus di angkat. Hal tersebut menjadi celah bagi mertuanya untuk mencarikan Fikri madu.
Dan bertambah beratlah bebannya ketika ia mengetahui bahwa ayahnya telah meninggal dunia. Ujian demi ujian terus ia hadapi dengan sabar meski tak bisa dipungkiri tangis menjadi salah satu pelipur laranya.
Fikri yang begitu mencintai Fisha tak bisa menentang kehendak orang tuanya sehingga ada dua pilihan untuk Fisha yang ia berikan bercerai atau rela di poligami. Bagaimana kelanjutan kisah mereka?
Dalam resensi novel air mata Tuhan terdapat unsur intrinsik di dalamnya, yaitu:
Tema yang diangkat dalam novel ini yaitu kesabaran dan kesetiaan seorang istri bernama Fisha.
Alur yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan alur campuran dimana terdapat alur maju dan alur mundur di dalamnya.
Latar waktu yang digunakan dalam novel ini yaitu pagi hari, siang hari dan juga malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel yaitu menggunakan latar di Yogyakarta dan Aceh, di tempat di kampus, di rumah Fisha, rumah Fikri dan masih banyak latar tempat lainnya.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel air mata Tuhan yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel yaitu menggunakan gaya bahasa yang indah dan penuh makna. Namun ada beberapa yang memerlukan pemahaman yang lebih dalam pemaknaannya.
Amanat ayng terkandung dalam novel yaitu novel ini mengajarkan kita untuk menjadi muslim yang selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan setiap cobaan yang kita terima merupakan bentuk perhatian Tuhan kepada kita.
Kesabaran tertinggi seseorang adalah ketika di uji oleh berbagai cobaan yang begitu menyakitkan namun tetap tabah dan menerima takdir Tuhan.
Berikut merupakan unsur ekstrinsik novel yaitu:
Sikap fikri pada saat awal menikah begitu perhatian dan sangat baik dalam menghadapi istrinya. Seperti suami idaman lainnya.
Namun ketika di hadapkan dengan ujian Fisha yang tidak bisa mengandung kembali ia mulai goyah dalam kesetiaannya.
Terakhir dari resensi novel air mata Tuhan terdapat pesan moral di dalamnya yaitu:
Mengajarkan kita untuk menjadi muslim yang selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan setiap cobaan yang kita terima merupakan bentuk perhatian Tuhan kepada kita.
Kesabaran tertinggi seseorang adalah ketika di uji oleh berbagai cobaan yang begitu menyakitkan namun tetap tabah dan menerima takdir Tuhan.
Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.