√ Resensi Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Resensi novel daun yang jatuh tak pernah membenci angin ini akan menjelaskan seluk beluk novel tersebut secara lengkap. Kamu akan lihat sinopsis, kelebihan dan kekurangan hingga unsur intrinsik dan ekstrinsik pada novel tersebut.
Resensi Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Berikut merupakan resensi novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, diantaranya adalah:
1. Identitas Novel l Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Judul Novel | Daun Yang Tak Pernah Membenci Angin |
Penulis | Tere Liye |
Penerbit | PT Gramedia Pustaka Utama |
Kategori | Novel Roman |
Tahun Terbit | 2010 |
2. Sinopsis Novel l Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Novel ini menceritakan kehidupan Tania dan Dede adiknya, Danar dan perasaan Tania terhadap orang yang menolongnya dengan tulus tanpa imbalan apapun.
Tania yang cerdas berhasil melanjutkan SMP ke luar negeri. Dan di biayai oleh Danar yang telah Tania anggap sebagai malaikatnya.
Tania berjanji akan membanggakan orang tuanya yang telah tiada dengan berbagai prestasinya. Dan menceritakan tentang teka teki perasaan Tania terhadap Danar selama ini sebenarnya seperti apa.
3. Kelebihan Novel l Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Berikut merupakan kelebihan dari novel Daun Yang Tak Pernah Membenci Angin, diantaranya adalah:
- Isi dari buku ini membawa pembaca merasakan apa yang dirasakan si tokoh utama.
- Penulis mengemas tulisannya dengan sangat menarik karena menambahkan beberapa teks chatting antara tokoh utama dan tokoh lainnya.
- Ada banyak kesan humor dan romantis.
- Gaya bahasanya bagus dan sangat mudah dipahami. Bahasa nya enak di baca tapi juga syarat akan makna.
- Sangat menguras emosi pembaca perasaan campur aduk memberikan sensasi tersendiri ketika merasakan jadi tokoh utama tersebut.
4. Kekurangan Novel l Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Sama halnya dengan novel pada umumnya bahwa setiap novel memiliki kekurangan. Seperti pada novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin ini diantaranya adalah:
- Alur yang terlalu berputar-putar membuat pembaca harus benar-benar fokus saat membaca. Dari awal cerita hingga akhir cerita.
- Cinta yang kurang masuk akal sebenarnya dimana wanita sang tokoh utama jatuh cinta kepada lelaki yang jauh lebih dewasa dari segi usia.
- Gadis usia sebelas jatuh cinta kepada lelaki yang berusia 25 tahun ini tidak begitu cocok di baca oleh anak di bawah umur.
- Ada beberapa istilah yang kurang di mengerti.
- Masih ada EYD yang kurang sesuai.
5. Unsur Intrinsik Novel l Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Berikut merupakan unsur intrinsik dari novel Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, diantaranya adalah:
5.1. Tema
Tema dalam novel ini adalah tentang cinta tak harus memiliki dan ikhlas terhadap apa yang menjadi takdir dari tuhan.
5.2. Tokoh dan Penokohan
Berikut merupakan tokoh dan penokohan dari novel Daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Diantaranya adalah:
- Tania (tokoh utama)
Tania adalah gadis yang cantik, cerdas, dewasa, bertanggung jawab, menepati janji, tulus, setia, membanggakan dan juga berlapang dada.
- Om Danar
Danar adalah sosok lelaki yang tampan, baik, penyayang, murah hati, dan menyukai anak-anak ia juga pandai menulis. Sehingga novel-novelnya sangat laku keras di pasaran. - Dede
Dede adalah seorang pemuda yang baik, menyayangi keluarga, cerdas, tampan serta tidak bisa diam. - Ratna
Ratna adalah seorang perempuan yang berperawakan cantik bak artis. Sifatnya yang baik, menyenangkan, pengertian, penyabar, dan tulus. Ia begitu menyayangi Danar dengan tulus.
5.3. Alur
Alur yang terdapat dalam novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin adalah alur campuran. Dimana ada alur maju dan alur mundur didalamnya.
5.4. Latar Waktu
Berikut merupakan latar waktu yang terdapat dalam novel Daun Yang Tak Pernah Membenci Angin diantaranya adalah pagi, siang, sore dan malam hari.
5.5. Latar Tempat
Berikut merupakan latar tempat yang terdapat dalam novel Daun Yang Tak Pernah Membenci Angin diantaranya adalah :
• Rumah kardus Tania
• Lingkungan rumah kardus Tania
• Toko buku favorit Danar
• Rumah sakit
• Pusara ibu
• Kontrakan Danar
• Bandara
• NUS
• Toko buku terbesar di Singapura.
5.6. Sudut Pandang
Sudut pandang yang terdapat dalam novel Daun Yang Tak Pernah Membenci Angin adalah menggunakan sudut pandang orang pertama. Cerita novel ini dikisahkan dari sudut pandang tokoh utama yaitu Tania.
5.7. Gaya Bahasa
Berikut merupakan gaya bahasa yang terdapat dalam novel Daun Yang Tak Pernah Membenci Angin, diantaranya adalah:
- Simile
Terlihat dalam kutipan “seseorang yang bagai malaikat hadir dalam kehidupan keluarga kami…” (hal:128) - Asosiasi
Seperti dalam kutipan “mobil beringsut seperti keong” (halaman 65). - Hiperbola
“seseorang yang membuatku rela menukar semua kehidupan ini dengan dirinya.” (hal:129) - Personifikasi
“angin malam memainkan anak rambut.” (hal:63).
5.8. Amanat
Amanat yang terkandung dalam novel Daun Yang Tak Pernah Membenci Angin ialah:
- Terkadang hal apa yang terbaik adalah tentang menerima. Apa yang terjadi tidak selalu seperti yang kita inginkan.
- Karena apa yang terbaik menurut kita belum tentu yang terbaik menurut kehendak tuhan.
- Kita harus tetap tegar dan sabat ketika menghadapi kesedihan, suatu masalah atau musibah atau apapun hal negatif.
- Karena seyogiyanya cinta yang suci itu tidak harus memiliki.
6. Unsur Ekstrinsik l Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Berikut merupakan unsur ekstrinsik dari novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin diantaranya adalah:
6.1. Nilai Sosial
Nilai sosial yang terkandung dalam novel ini adalah mengenai menolong orang dengan tidak memandang siapa yang ia tolong. Karena menolong dengan ikhlas seperti yang dilakukan Danar terhadap Tania.
6.2. Nilai Moral
Nilai moral yang terkandung dalam novel ini adalah memberi pengetahuan terhadap kita. Bahwa sesuatu yang terlihat sulit nyatanya tidak sulit ketika kita bersungguh-sungguh mencapainya.
Seperti tokoh Tania yang pantang menyerah dengan keadaannya yang banyak ujian dan rintangan.
6.3. Nilai Ekonomi
Kisah Tania menggambarkan kemiskinan yang terlihat di ibu kota. Tania yang tak melanjutkan sekolah hanya karena tak punya biaya dan lebih memilih bekerja demi membantu orang tua.
7. Pesan Moral Novel l Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Bagian terakhir Resensi Novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin adalah Pesan moral.
Dan pesan moral yang terdapat dalam novel ini adalah tentang bagaimana pasrah menerima takdir dan tetap semangat menjalani hidup meski banyak rintangan.
Tetap sabar dan gapai semua impian dengan tekad yang kuat karena jika bersungguh-sungguh pasti cita-citamu akan terwujud. Jangan menyerah dengan keadaan. Maksimalkan semua kekuatan dan lakukan.
Dan apa yang kita inginkan belum tentu yang terbaik namun yang Allah takdirkan itulah yang terbaik untukmu. Jangan kecewa ketika itu belum menjadi milikmu.