Aturan Cara Membaca Tasydid Yang Baik & Benar + Contohnya

Aturan Cara Membaca Tasydid yang Baik & Benar + Contohnya

Aturan Cara Membaca Tasydid yang Baik

Ada banyak aturan yang perlu dipahami ketika belajar membaca Alquran, salah satunya “membaca tasydid”. Cara membaca tasydid harus dilakukan dengan baik dan benar.

Buat kamu yang belum tahu cara baca tasydid dengan baik dan benar, ini adalah artikel yang tepat kamu baca.

Di sini akan saya jelaskan tata cara membaca tasydid sesuai dengan aturan yang benar. Yuk lanjut baca!

Apa Itu Tasydid?

Secara harfiah, Tasydid itu merupakan tanda atau harakat dalam yang digunakan dalam penulisan ayat Alquran dengan bentuk seperi hurup “W”.

Harakat Tasydid ditulis di atas huruf hijaiyah di bawah syakal (tanda baca) dan dibaca dengan ditekan. Sehingga jika ditulis kedalaman latih, ditulis ganda huruf yang diberi Tasydid ini.

Dalam proses membaca Tasydid ini dibagi menjadi 2. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut di bawah.

Cara Membaca Tasydid yang Benar

Cara membaca Tasydid ini berdasarkan hukum bacaan Alquran dibagi menjadi 2, yaitu dibaca dengan gunnah (dengung) dan tanpa gunnah, serta memanjangkan bacaan sebanyak 2 harakat.

1. Dibaca Gunnah (Dengung)

Tasydid dibaca gunnah, jika Tasydid ada di atas hurup nun dan mim. Jika huruf nun dan mim memiliki Tasydid, maka wajib dibaca dengung dan dipanjangkan sebanyak 2 harakat.

Contoh bacaan Tasydid dengan dengung, yaitu:

  • وَّاَنَّ = Waanna
  • انااليه = Inna ilaihi
  • كُنَّ = Kunna
  • وَمِمَّا = Wamimma
  • اٰمَنَّا =Amannu

2. Dibaca Tanpa Gunnah (Tanpa dengung)

Tasydid dibaca tanpa gunnah jika tanda tasydid tersebut ada di atas huruf selain mim dan nun. Cara membaca tasydid ini tidak disertai dengung serta dipanjangkan sebanyak 2 harakat.

Contoh bacaan tasydid tanpa dengung, di antaranya yaitu:

  • اَشَدُّ = Assyaddu
  • لشَّدِيد = Assaydiid
  • وَتَبّ = Watabb
  • تَبَّتْ = Tabbat
  • لِّلْمُتَّقِيْنَۙ = Lil muttaqiin
  • الَّذِ = Alladzi
  • الصَّلٰوةَ = Assholaa

Jenis Bacaan Tasydid dalam Alquran

Dan dilihat dari jenis bacaannya, tasydid itu dibagi menjadi 2 juga, yaitu dibaca washal dan dibaca waqaf.

Hal ini dilihat dari posisi tempat penulisan tasydid itu sendiri. Berikut penjelasannya:

1. Tasydid Dibaca Washal

Jika tasydid ada di tengah kata, maka harus dibaca washal dan dipanjangkan 2 harakat.

Contoh tasydid dibaca washal:

  • اِنَّ الَّذِيْنَ = Innalladziina
  • خَتَمَ اللّٰهُ = Khatamallahu
  • وَمِنَ النَّاسِ = Waninannasi
  • مَنْ يَّقُوْلُ = Mayyaquulu
  • اٰمَنَّا = Amanna
  • وَالَّذِيْنَ = Walladzina

2. Tasydid Dibaca Waqaf

Jika tasydid ada di akhir kata atau kalimat dibaca waqaf. Contohnya, yaitu:

  • وَتَبّ = Watabb
  • عَدُوٌّ = Aduwwun
  • الْحَقَّ = Haqqa

Jadi, Cara Membaca Tasydid Adalah

Cara membaca tasydid yang benar adalah dengan cara ditekan dan ditahan sepanjang 2 harakat. Serta dibaca dengung apabila tasydid ada di huruf mim dan nun.

Tasydid juga harus dibaca washal jika ada di tengah kata dan dibaca waqaf jika ada di akhir kata.

Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.

Artikel Menarik Lainnya: