Cara Menghitung Transfer Pricing: Metode & Penjelasannya

cara menghitung transfer pricing

Ada banyak perusaahan besar yang melakukan transfer pricing atau praktik keuangan yang bertujuan meminimalisasi pembayaran pajak.

Ada banyak metode atau cara menghitung transfer pricing yang bisa dilakukan oleh setiap perusahaan meminimalkan besaran pajaknya.

Dengan demikian, apa sebenarnya definisi dari transfer pricing sendiri? Yang katanya sering dilakukan oleh beberapa perusahaan besar.

Nah, untuk lebih jelasnya kamu bisa perhatikan atau simak artikel berikut ini yang akan membahas secara lengkap mulai dari berbagai metode transfer pricing beserta cara perhitungannya.

Apa Itu Transfer Pricing?

Transfer pricing ini merupakan penentuan harga transfer dan memiliki definisi penentuan harga yang sesuai kewajaran dan kelaziman usaha dalam transaksi antara perusahaan yang memiliki hubungan istimewa.

Transaksi ini pun bervariasi mulai dari transaksi jasa, barang, dan juga transaksi pinjaman. Lalu pengertian secara singkat dan umumnya, transfer pricing ini merupakan praktik keuangan di ranah perpajakan.

Pada umumnya transfer pricing ini banyak dilakukan oleh perusahaan multinasional dan saling memiliki hubungan kerjasama yang istimewa.

Metode Transfer Pricing

Seperti yang sudah dikatakan di atas bahwa praktik transfer pricing ini merupakan praktik keuangan di ranah perpajakan suatu perusahaan. Sebagaimana yang tercantum pada peratuan perundang-undangan.

Pasal 18 No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (UU PPh). Pasal 18 ayat (3) UU PPh menyebutkan bahwa Direktorat Jenderal Pajak (DJP) ini berwenang menentukan kembali Penghasilan Kena Pajak perusahaan.

1. Metode Perbandingan Harga

Metode ini memberlakukan perbandingan antara transaksi dari pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan harga transaksi barang yang sejenis dengan pihak yang tidak memiliki hubungan istimewa.

Dapat dikatakan metode yang satu ini paling akurat, namun masih menjadi permasalah karena sulitnya mencari data barang sejenis.

2. Metode Harga Penjualan Kembali

Produk yang dibeli dari pihak yang memiliki hubungan istimewa akan dijual kembali ke pihak lain yang tidak memiliki hubungan istimewa di antara keduanya.

Harga tersebut akan dikurangi laba kotor sehingga didapatkan harga beli wajar dari pihak yang memiliki hubungan istimewa.

3. Metode Biaya Plus

Dilakukan dengan menambah tingkat laba kotor yang didapatkan dari perusahaan yang sama namun tidak memiliki hubungan istimewa.

4. Metode Pembagian Laba

Dapat mengidentifikasi laba yang digabungkan dari transaksi afiliasi yang akan dibagikan oleh pihak yang memiliki hubungan istimewa. Dengan meperkirakan laba yang selayaknya dari suatu kesepakatan.

5. Metode Laba Bersih Transaksional

Dan yang terakhir yaitu membandingkan persentase laba bersih operasional dari biaya, penjualan, aktiva dan lainnya. Atas transaksi dari beberapa pihak perusahaan yang memiliki hubungan istimewa.

Dengan persentase laba bersih yang diperoleh dari transaksi sebanding dengan pihak lain yang tidak memiliki hubungan istimewa.

Cara Menghitung Transfer Pricing

Jika di atas tadi sudah memberikan uraian atau penjelasan dari setiap metode transfer pricing. Maka berikutnya saya akan memberikan cara menghitung transfer pricing dari masing-masing metodenya.

Tentu lengkap dengan contoh dan perumpamaannya, agar kamu bisa lebih memahami cara menghitung praktik pada transfer pricing ini. Yuk, langsung perhatikan beberapa poin cara menghitungnya di bawah ini.

1. Cara Hitung Metode CUP

PT. A menyerahkan penjualan barang mentah Z kepada afiliasinya yaitu PT. B dengan harga franco tujuan Rp.50 Juta. Di waktu yang sama PT. A juga menjual barang yang sama ke pihak ketiga yaitu PT. C.

Dengan harga franco pabrik Rp.50 Juta serta biaya pengangkutan dan juga adanya biaya asuransi sebesar Rp.500 Ribu.

Nah, dengan metode perbandingan ini maka harga jual barang mentah Z dari PT. A ke PT. B seharusnya menjadi Rp. 50.500.000,-.

2. Cara Hitung Metode RPM

PT. A dan PT. B memiliki hubungan yang istimewa melakukan transaksi barang sebesar Rp. 30 Juta. Kemudian PT. B menjual barang tersebut ke PT. C yang tidak memiliki hubungan istimewa sebesar Rp. 40 Juta.

Namun ada transaksi barang serupa antara PT. AA dan PT. BB yang tidak memiliki hubungan istimewa dengan harga mark up 20%.

Maka nilai kewajaran dari transaksi PT. A dan PT. B yang sebesar Rp. 40 Juta – (20%- Rp. 40 Juta= maka nilainya Rp.32.000.000,-.

3. Cara Hitung Metode Biaya Plus

PT. A memproduksi barang dengan biaya Rp.500 Ribu dan dijual ke PT. B sebagai rekan istimewa sebesar Rp.900 Ribu. Lalu PT. C juga membuat barang yang sama dan dijual ke PT. D yang bukan rekan istimewanya.

Dengan harga Rp.900 Ribu, jika dilihat dari rasio laba kotor penjualan PT. C maka didapatkan 50% (30:60). Dengan analisis biaya plus sebesar Rp.500 Ribu + (50% x Rp.500 Ribu) dan hasilnya Rp.750.000,-.

Yang artinya transfer pricing dari PT. A ke PT. B terlalu mahal dan wajib untuk dilakukan audit dari kantor pajak.

4. Cara Hitung Metode Laba Kontribusi

PT. A memiliki Rp.200 Juta dan PT. B Rp.100 Juta dan kedua perusahaan tersebut berafiliasi. Jika digabungkan seluruh total labanya Rp.300 Juta.

Namun ketika dianalisis didasarkan kontribusi profit, kedua perusahaan ini memiliki profit split 60%. Untuk PT. A dan PT. B yaitu sebesar 40%.

Rp.100 Juta – (40% x Rp.300 Juta) yang hasilnya Rp.20 Juta. Maka wajib koreksi bahwa laba PT. A sebesar Rp.20 Juta.

5. Cara Hitung Metode Laba Bersih Transaksional

PT. AB merupakan produsen obat dan menjual ke perusahaan afiliasi yang berada di negara Vietnam dan menggunakan merek AB Pharma. Namun diketahui PT. DC menjual produk yang sama dengan laba 10%.

Diasumsikan bahwa harga pokok produksi obat sebesar Rp.50 Juta dan biaya operasionalnya sebesar Rp. 15 Juta dan totalnya Rp. 65 Juta.

Maka sesuai margin laba PT. DC sebesar 10% didapatkan harga transfer yang wajar sebesar Rp.71,5 Juta berdasarkan perhitungan total biaya dari PT. AB yaitu sebesar Rp.65 Juta.

Akhir Kata

Dengan begitu itulah beberapa cara menghitung transfer pricing serta definisi dari kelima jenis metode transfer pricing yang bisa diketahui. Semoga informasi ini dapat membantu dan tentunya bisa bermanfaat.

Penulis bayangan yang suka mengaspal di sepanjang jalan pantura.

Artikel Menarik Lainnya: