Cara Transfer Bahan Bakar Kapal [Penjelasan Sistem]

Cara Transfer Bahan Bakar Kapal [Penjelasan Sistem]

Cara Transfer Bahan Bakar Kapal

Mungkin banyak dari kamu yang sempat berpikir bagaimana cara transfer bahan bakar kapal dilakukan? Kapal dengan muatan besar seperti kapal laut cargo memiliki cara transfer bahan bakar tersendiri.

Yang mana pada proses transfer bahan bakar kapal ini memiliki cukup banyak sistem yang harus dijalankan. Jika tertarik mengetahuinya, kamu bisa simak atau perhatikan pembahasan lengkapnya berikut ini.

Sistem Bahan Bakar Kapal Adalah…

Sistem bahan bakar kapal atau lebih dikenal dengan istilah Fuel Oil System merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk menyalurkan bahan bakan dari tangki peenyimpanan ke mesin induk suatu kapal.

Yang secara umum, terdapat beberapa pembagian jenis bahan bakar yang digunakan. Yaitu mulai dari jenis bahan bakar Heavy Fuel Oil (HFO), Marine Diesel Oil (MDO) dan terakhir High Speed Diesel (HSD).

Daftar Property Bahan Bakar Kapal & Penjelasannya

Bahan bakar pada kapal ini merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam sistem permesinan kapal. Karena semakin maju atau berkembangnya zaman, maka semakin banyak variasi kapal laut.

Dengan begitu, jadi banyak pilihan bagi shipowner dalam menentukan jenis bahan bakar kapal yang dapat digunakan. Berikut ini terdapat beberapa daftar properti bahan bakar kapal beserta penjelasannya:

1. Viskositas Kinematik

Yang pertama adalah properti viskositas kinematik yang merupakan suatu perbandingan viskositas dinamik terhadap masa jenis. Dan merupakan suatu rasio antara kepadatan (densitas) dengan fluida.

Atau dapat diartikan sebagai m2/s yang sering digunakan satuan Stroke (St), 104 Stoke = 1 m2/s [4]. Nilai yang juga menentukan pergerakan suatu zat cair atau fluida dalam suatu kondisi tertentu.

2. Titik Nyala

Kemudian ada juga titik nyala pada bahan bakar adalah suatu suhu terendah dimana pembakaran dimulai ketika sumber pengapian (sumber api dan listrik statis) didekatkan dengan permukaan cairan.

Dan sebaliknya, apabila cairan tidak mencapai titik nyala maka tidak akan menyala. Walaupun sumber pengapian tersebut telah didekatkan seberapapun jaraknya ke permukaan cairan tersebut.

3. Titik Tuang

Titik tuang yang merupakan suatu titik suhu dimana minyak kehilangan karakteristik alirannya. Yaitu titik terendah dimana minyak teksturnya akan menjadi terlalu kental dan juga akan kehilangan alirannya.

Bisa disebutnya juga dengan temperatur terendah dimana fuel oil ataupun minyak bahan bakar tersebut akan dapat mengalir. Dan hitungan atau satuannya adalah menggunakan satuan Celcius.

4. Residu Karbon

Selanjutnya terdapat residu karbon yang diartikan sebagai residu yang berbentuk karbon atau asap sebagai bentuk sisa pembakaran bahan bakar yang cair oleh oksigen yang hitungan satuannya adalah %m/m.

Kadar residu karbon yang menunjukan suatu kadar fraksi hidrokarbon yang tentunya memiliki titik didih lebih tinggi dari range atau jarak bahan bakar yang telah terbakar tersebut.

5. Kandungan Abu

Kandungan abu atau abu yang merupakan bagian dari sisa suatu proses pembakaran yang sudah tidak memiliki lagi unsur karbon. Sisa anorganik yang tidak dapat terbakar lagi dengan satuan %m/m.

Ada juga bahan bakar yang memiliki kadar abu briket arang jika menggunakan bahan bakar berupa benda padat. Yang dipengaruhi kandungan abu silika bahan baku serbuk dan perekat yang digunakan.

6. Sedimen Total

Sedimen total atau biasa dikenal dengan suatu proses penilaian dan indikasi stabilitas dan juga kebersihan bahan bakar yang perlu diuji. Satuan yang digunakan dalam hitungannya adalah %m/m.

7. Kandungan Air

Kandungan air ini harus ditentukan dan juga dicek secara mendetail, karena terdapat 3 jenis bahan bakar kapal yang tentunya berbeda untuk kandungan kadar airnya yang dihitung dengan satuan %v/v.

Pada jenis bahan bakar Marine Fuel Oil (MFO) memiliki tingkat kekentalan yang tinggi 180 mm2/dt. Untuk Marine Diesel Oil (MDO) kekentalan rendah 24 mm2/dt, HSO kekentalan rendah 4,5 mm2/dt.

8. Berat Jenis

Dan yang terakhir adalah berat jenis yang merupakan perbandingan antara berat minyak bahan bakar atau fuel oil dengan volumenya. Yang mana satuan pada hitungan berat jenis ini adalah Kg/m3.

Daftar Komponen Bahan Bakar Kapal

Sebelum masuk ke pembahasan inti yaitu cara transfer bahan bakar kapal. Ada baiknya untuk kamu agar mengetahui terlebih dulu daftar komponen apa saja yang terdapat pada bahan bakar kapal tersebut.

Berikut ini terdapat beberapa komponen yang terdapat pada sistem bahan bakar kapal. Hal ini dilakukan agar mesin kapal tersebut bisa mendapatkan suplai bahan bakarnya untuk menggerakan propulsinya.

  • Tangki Penyimpanan
  • Filter atau Penyaringan Bahan Bakar
  • FO transfer Pump
  • Purifier
  • Service Tank
  • Booster Pum atau Circulating Pump
  • Fuel Oil Heater
  • Injector
  • Settling Tank

Cara Transfer Bahan Bakar Kapal

Setelah kamu mengetahui seluruh daftar properti dan juga beberapa daftar komponen pada sistem bahan bakar kapal. Maka selanjutnya informasi dari cara atau langkah transfer bahan bakar kapal tersebut.

  • Pompa transfer pump digunakan untuk mentransfer bahan bakar yang berada dalam storage tank pada double bottom dipompa menuju Settling Tank untuk diendapkan terlebih dulu
  • Kemudian pada Settling Tank yang memiliki pemanas yang akan menaikan suhu sebelum dipindahkan pada tangki harian. Proses pengendapan dilakukan untuk mengurangi partikel kotoran dan air
  • Kemudian bahan bakar pada Settling Tank tersebut akan dipindahkan ke tangki harian dan akan dimurnikan oleh Centrifuge dan berfungsi menurunkan visikositas bahan bakar kapal tersebut
  • Setelah diendapkan dan juga dimurnikan oleh Centrifuge, maka bahan bakar akan dipindahkan ke dalam tangki harian menggunakan pompa tipe sentrifugal
  • Bahan bakar pada tangki harian inilah yang akan digunakan pada mesin dengan volume tangki yang disesuaikan dengan kebutuhan motor atau mesin induk kapal antara 8 hingga 12 jam operasional

Kesimpulan

Dengan pembahasan mengenai cara transfer bahan bakar kapal di atas tadi maka dapat ditarik kesimpulan. Bahwa proses transfer bahan bakar ini membutuhkan waktu yang cukup rumit untuk bisa digunakan.

Semoga pembahasan tersebut bisa dengan mudah untuk dipelajari dan juga mudah dipahami. Mohon maaf jika terdapat sedikit salah dalam penulisan terimakasih dan sampai jumpa.

Penulis bayangan yang suka mengaspal di sepanjang jalan pantura.

Artikel Menarik Lainnya: