Urutan Langkah-Langkah Menulis Berita Yang Benar [Pemula]

Urutan Langkah-Langkah Menulis Berita yang Benar [Pemula]

Urutan Langkah-Langkah Menulis Berita yang Benar

Langkah-langkah menulis berita yang benar bagi pemula dimulai dari menentukan peristiwa yang akan diungkap, melakukan pencarian sumber berita, melakukan wawancara, menulis kerangka berita, menulis isi berita, dan terakhir melakukan penyuntingan berita.

Menulis berita memang bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan keahlian khusus dalam menyampaikan isi berita dengan baik dan benar. Berikut ini langkah-langkah menulis berita yang tepat.

Urutan yang Tepat Dari Langkah-Langkah Menulis Berita

Adapun urutan langkah-langkah menulis berita yang baik dan benar, yaitu:

1. Menentukan Peristiwa

Langkah-langkah menulis berita yang pertama yaitu menentukan peristiwa ataupun kejadian yang akan diungkap dalam teks berita. Tentu saja, peristiwa atau kejadian tersebut harus yang bersifat aktual dan faktual.

Dalam kata lain, berita yang kamu buat memang harus benar-benar sedang terjadi dan dibuat berdasarkan fakta yang ada.

Contoh peristiwa yang diungkap dalam berita yaitu kejadian kecelakaan, bencana alam, kehidupan artis, dan berita viral lainnya.

Selain itu, penulis berita juga dapat mengangkat informasi berita tentang suatu kegiatan atau kejadian yang sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat.

Jika kamu mampu mengangkat berita suatu peristiwa yang sedang viral atau ramai dibicarakan maka akan membuat pembaca tertarik untuk membaca beritamu.

2. Melakukan Pencarian Sumber Berita

Berikutnya, setelah kamu menemukan peristiwa untuk dijadikan berita maka penulis harus mulai melakukan pencarian sumber berita. Pastikan, harus menemukan narasumber yang tepat dan akurat.

Dengan demikian maka kamu dapat menemukan informasi yang real sesuai dengan kenyataan. Hal tersebut dikarenakan menulis berita memang harus berdasarkan fakta yang ada.

Contohnya, kamu akan mengangkat berita tentang kasus pencurian maka penulis dapat mengumpulkan data dari narasumber orang yang menjadi korban pencurian, tetangga, dan saksi lainnya.

3. Melakukan Wawancara, Observari, dan Dokumentasi

Selanjutnya, penulis berita juga disarankan untuk melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi setelah mendapatkan informasi mengenai peristiwa atau kejadian yang diangkat menjadi berita.

Tujuannya yaitu agar penulis berita mendapatkan data lapangan sebanyak mungkin. Tentu saja, data yang dimuat tersebut memang semakin dipercaya oleh pembaca.

Jadi, penulis berita memang tidak menulis berdasarkan opini saja tetapi memang harus berdasarkan data wawancara, observasi, dan dokumentasi yang nyata dan real sesuai fakta di lapangan.

4. Mencatat Hal-Hal Penting

Selanjutnya, langkah-langkah menulis berita yaitu mencatat hal-hal penting. Seorang penulis berita yang sudah melakukan wawancara, dokumentasi, dan observasi maka sangat disarankan untuk mencatat hasil berupa hal-hal penting di selembar kertas.

Tujuannya yaitu penulis dapat mengembangkan ringkasan hal-hal penting tersebut menjadi sebuah isi berita yang memang dikembangkan dari fakta-fakta yang ada.

Hal-hal penting yang dimaksud disini yaitu isi berita mengandung jawaban dari unsur 5W+1H. Jadi, pembaca dapat memperoleh informasi selengkap mungkin dari apa yang sudah ditulis di dalam berita.

5. Membuat Kerangka Berita

Apabila semua informasi sudah terkumpul dari data yang ada maka langkah dalam menulis berita selanjutnya yaitu membuat kerangka berita.

Di bagian ini, penulis dapat membuat kerangka yang isinya berupa gambaran mengenai bagaimana informasi tersebut sudah mempunyai isi yang lengkap.

Tentu saja, di bagian kerangka berita ini memuat unsur bagian kepala berita, teras berita atau isi berita, dan bagian ekor berita. Tentu di bagian kerangka ini memang harus memuat jawaban dari pertanyaan 5W+1H.

Dengan adanya kerangka berita maka akan lebih memudahkanmu untuk mengembangkan isi beirta di bagian selanjutnya.

6. Menulis Berita

Jika, susunan kerangka beritanya sudah lengkap maka kamu dapat langsung membuat beritanya. Dimulai dari mengembangkan bagian teras berita, isi berita, dan bagian kesimpulan berita.

Tentu saja, saat menulis berita pastikan kamu menyusunnya dengan bahasa yang mudah dimengerti. Dengan begitu maka pembaca dapat mengetahui informasi dari berita yang sudah ditulis.

Disarankan untuk menulis berita dengan susunan paragraf, minimal setiap paragrafnya memuat 3 kalimat, maksimal memuat 5 kalimat.

Setiap paragraf umumnya memuat ide pokok yang dapat mendorong pembaca untuk melanjutkan membaca ke paragraf selanjutnya.

7. Menyunting Berita

Di langkah terakhir menulis berita, penulis harus melakukan penyuntingan penulisan sebelum menerbitkannya. Jadi, pastikan hasil tulisan berita kamu sudah menggunakan EYD yang baik dan benar.

Selain itu, pastikan juga sudah memuat penggunaan tanda baca yang tepat. Dalam menulis berita memang tidak boleh melanggar kode etik yang sudah diterapkan oleh berbagai media.

Oleh karena itu, kamu harus menaati setiap kode etik penulisan berita yang berlaku.

Struktur Teks Berita yang Benar

Setelah mengetahui langkah-langkah menulis berita yang baik dan benar. Adapun struktur teks berita yang baik dan benar untuk kamu ketahui yaitu:

1. Kepala Berita

Di bagian pertama struktur teks berita yaitu memuat kepala berita yang merupakan bagian awal. Di bagian ini, penulis menyampaikan hal-hal penting mengenai apa yang akan disampaikan oleh penulis.

Terdapat sedikit gambaran mengenai berita apa yang disampaikan oleh penulis di bagian kepala berita.

Umumnya, kepala berita ini juga dikenal dengan istilah teras berita, lite, atau orientasi.

2. Tubuh Berita

Kemudian, struktur berita selanjutnya yaitu terdapat tubuh berita yang berisi mengenai penjelasan dari jawaban 5W+1H. Di bagian berita ini, juga memuat latar belakang dan penyebab peristiwa itu terjadi.

Jadi, uraian data dan fakta-fakta lengkap terdapat dalam bagian tubuh berita yang memuat informasi sangat jelas kepada para pembacanya.

3. Ekor Berita

Terakhir, struktur berita terdapat bagian ekor berita yang mengakhiri penyampaian informasi. Di bagian ini, penulis juga dapat menyampaikan informasi tambahan.

Tetapi, ekor berita juga sifatnya opsional, boleh ada, boleh tidak. Jika tidak ada ekor berita pun, pembaca tetap sudah mengetahui isi atau pokok berita yang disampaikan oleh penulis.

Seorang guru Bahasa Indonesia yang kebetulan suka membaca novel dan mencurahkannya ke dalam tulisan.

Artikel Menarik Lainnya: