Resensi Novel Jejak Langkah Karya Pramoedya Ananta Toer

Resensi Novel Jejak Langkah

Resensi novel Jejak Langkah karya Pramoedya Ananta Toer menceritakan kisah perjuangan Minke dalam berjuang untuk melawan penjajahan Belanda.

Diceritakan pula kehidupan Minke saat sekolah menjadi dokter, dan kehidupannya dengan istrinya yang bernama Mei.

Lalu, apakah yang menarik dari kisah hidup Minke? adakah nilai kehidupan dalam novel tersebut? artikel ini akan memberikan penjelasannya untuk kamu. Baca sampai selesai ya.

Identitas Novel

Judul NovelJejak Langkah
PenulisPramoedya Ananta Toer
Jumlah halaman724 Halaman
Ukuran buku21 cm x 14 cm
Penerbit Lentera Dipantara
KategoriFiksi
Tahun TerbitCetakan 9;2012
Harga novelRp. 85.000,-

Novel Jejak Langkah karya Pramoedya Ananta Toer berjumlah 724 halaman. Buku ini diterbitkan oleh Lentera Dipantara sebagai kategori buku fiksi.

Novel cetakan ke 9 Jejak Langkah diterbitkan pada tahun 2012. Harganya yaitu Rp. 85.000,-.

Sinopsis Novel Jejak Langkah

Minke, merupakan anak dari bupati provinsi Jawa timur dia seorang pribumi yang banyak mengecap pendidikan Eropa.

Itu sebabnya membuat pandangannya berbeda daripada pandangan kaum pribumi yang lainnya.

Dia merupakan seorang pekerja keras cerdas, dan pantang menyerah. Tidak sama seperti kebanyakan pribumi yang bisa disebut sedikit-sedikit asal terlaksana dan menerima apa adanya.

Minke memasuki sekolah yang bernama STOVIA, sekolah dokter yang ada di Jawa.

Dia baru saja sehari di asrama, tetapi sudah membuat ulah. Pelecehan yang telah dilakukan oleh para seniornya membuat minke marah.

Minke ditelanjangi tanpa pakaian di dalam kamar, lalu dijadikan bahan Bullyan.

Minke sudah tidak bisa lagi mengendalikan amarahnya, dia meninju salah satu seniornya sampai dua giginya lepas.

Namun bisa membuat mereka sadar setelah Minke mengatakan jika tidak pantas seorang intelek berbuat begitu.

Hari-hari pun dilalui oleh Minke di dalam asrama. Minke juga sering mendapatkan teguran dari direktur asrama karena tidak disiplin.

Saat remaja Minke sudah aktif mengikuti kegiatan dan pertemuan-pertemuan. Dia juga suka menulis. Sampai suatu hari, dia diundang untuk menghadiri sebuah acara gubernur jenderal Hindia Belanda.

Undangan ini tentunya membuat direktur asrama segan dan Minke sering diberikan dispensasi.

Suatu hari nanti dititipi surat oleh sahabatnya yang berasal dari Tionghoa.

Sahabatnya itu pernah ditolong oleh Minke saat menghadapi kesulitan untuk perjuangkan nasionalisme di Cina.

Lewat surat itu terjadilah perkenalan antara Minke dan Ang Sang Mei, seorang wanita Tionghoa yang mengabadikan dirinya untuk nasionalisme Cina.

Pertemuan pun sering mereka berdua lakukan. Sampai di suatu hari Ang Sang Mei sakit dan dirawat oleh Minke sampai sembuh.

Seiring waktu mereka berdua jatuh hati. Akhirnya dia melamar Ang Sang Mei.

Kesibukannya dalam merawat istri dia sering sekali ketinggalan pelajaran, dan mendapatkan nilai jelek.

Dia pun dikeluarkan dari STOVIA. Dan wajib mengganti semua biaya asrama serta biaya belajarnya selama ini.

Penyakit yang diderita Mei semakin hari malah semakin parah. Mei akhirnya meninggal saat usianya masih cukup muda.

Sebelum meninggalkan suaminya Mei sudah berpesan supaya minke merealisasikan perjuangan bangsanya dengan cara membangun organisasi.

Akhirnya minke pun mendirikan organisasi yang bernama syarikat dagang Islam. Organisasi ini tumbuh menjadi organisasi yang besar.

Sebelum adanya serikat dagang Islam ini didirikan, organisasi ini yang pertama kali ada di Indonesia.

Di masa kependudukan Belanda yaitu organisasi-organisasi bangsa Eropa kemudian disusul oleh organisasi-organisasi bangsa Tionghoa, dan setelah itu organisasi pribumi.

Di tengah-tengah kesibukan yang dialami ke dalam menjalankan syariat dagang Islam, dia pun mendirikan sebuah penerbitan bulanan untuk menyurahkan semua apirasinya.

Minke telah mendirikan penerbitan Medan. Semakin lama pembaca pun semakin banyak. Dan penerbitan Medan ini akhirnya diubah menjadi koran harian.

Unsur Intrinsik Novel

Adapun unsur intrinsik novel Jejak Langkah karya Pramoedya Ananta Toer yang menarik untuk dibahas, yaitu:

1. Tema

Tema dalam novel Jejak Langkah yaitu membahas tentang perjuangan Minke memperjuangkan bangsa Indonesia saat penjajahan Belanda.

2. Tokoh

Tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel Jejak langkah, yaitu:

  • Minke, pintar dan pemberani
  • Mei, pemberani dan keras kepala
  • Nyai Ontosoroh, suka menolong
  • Partotenejo, penakut dan selalu ingin tahu.

3. Latar Tempat

Latar tempat kejadian dalam novel Jejak Langkah yaitu:

  • Jakarta
  • Sekolah STOVIA
  • Medan

4. Latar Waktu

Latar waktu dalam novel Jejak Langkah yaitu adanya situasi pagi hari, siang hari, dan malam hari.

5. Alur

Alur dalam novel Jejak Langkah yaitu menggunakan alur maju. Karena novel ini diceritakan dengan runtut dari cerita sebelumnya.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan penulis untuk menggambarkan karakter tokoh yaitu sudut pandang orang ketiga. Dimana penulis novel Jejak Langkah menggunakan penggambaran nama para tokohnya.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang ditemukan dalam novel Jejak Langkah yaitu adanya penggunaan majas  pleonasme, paradoks, dan hiperbola.

8. Amanat

Bagi para generasi penerus bangsa untuk memiliki semangat nasionalisme yang tinggi. Sehingga dapat memajukan bangsa Indonesia.

Unsur Ekstrinsik Novel

Adapun unsur ekstrinsik dalam novel Jejak Langkah, yaitu:

1. Nilai Sejarah

Terdapat penggambaran cerita penjajahan Belanda sehingga pembaca dapat merasakan kehidupan di era penjajahan secara realitas.

2. Nilai Sosial

Nilai sosial dalam novel Jejak Langkah yaitu sikap menolong tokoh Minke yang sangat perlu untuk diteladani.

3. Nilai Moral

Nilai moral dari novel Jejak Langkah adanya perilaku bullying yang mengharuskan kita untuk melawannya. Seperti yang dilakukan oleh tokoh Minke.

Kelebihan Novel

Kelebihan novel Jejak Langkah yaitu mempunyai konflik cerita yang benar-benar seperti nyata. Sehingga pembaca dapat merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh di dalam novel.

Kekurangan Novel

Kekurangan dalam novel Jejak Langkah yaitu adanya penggunaan bahasa jaman dahulu yang kadang sulit untuk dipahami oleh pembaca.

Pesa Moral Novel Jejak Langkah

Pesan moral dalam novel Jejak Langkah yaitu jadilah pribadi yang mempunyai rasa percaya diri. Ketika kamu dihina atau dibully tetaplah semangat, tunjukan kemampuan yang kamu miliki.

Seorang guru Bahasa Indonesia yang kebetulan suka membaca novel dan mencurahkannya ke dalam tulisan.

Artikel Menarik Lainnya: