Resensi novel Air Mata Kasih berkisah tentang pencarian cinta oleh tokoh Ibrahim. Tidak hanya kisah cinta untuk lawan jenisnya, tetapi juga cinta untuk Tuhan-Nya, cinta untuk orangtuanya, dan cinta untuk Kyai atau gurunya.
Menarik sekali perjalanan hidup Ibrahim yang akhirnya ia mengetahui rasa cinta yang sebenarnya ada di dalam dirinya. Tetapi, di akhir cerita ia tak dapat bersatu dengan kekasihnya.
Penasaran dengan isi lengkap novel Air Mata Kasih? baca artikel ini sampai selesai ya.
Judul Novel | Air Mata Kasih |
Penulis | Taufiqurrahman Al-Azizy |
Jumlah halaman | 352 Halaman |
Ukuran buku | 17 x 11 cm |
Penerbit | Kartini Publishing, Jakarta |
Kategori | Fiksi Religi |
Tahun Terbit | 2008 |
Harga novel | Rp.25.000,- |
Novel Air Mata Kasih karya Taufiqurrahman Al Azizy berjumlah 352 halaman. Buku ini diterbitkan oleh Kartini Publishing sebagai buku fiksi religi pada tahun 2008. Harga bukunya yaitu Rp.25.000,-.
Di dalam novel ini ada tokoh Ibrahim yang merupakan sang tokoh utama. Dan tokoh yang lainnya adalah Kaka dari Ibrahim yang bernama Yusuf, orang tua dari Ibrahim, Nayla, Sarah, dan juga kiai Ahmad.
Cerita ini berawal dari sebuah perkampungan yang bernama kampung dukuh sewora yang mempunyai sebuah surau tua punya kiai Ahmad.
Ibrahim dan Sarah yang masih menempati bangsu SMA (sekolah menengah atas) sering sekali mengunjungi surau itu untuk melakukan ibadah.
Sampai membuat Sarah, gadis cantik atau kembang desa mempunyai rasa suka kepada Ibrahim dan tidak diketahui oleh Ibrahim.
Tetapi, suatu saat teman mereka yang bernama Nayla ingin bunuh diri, karena tidak ingin menjadi TKI dan telah diselamatkan oleh Ibrahim.
Konflik demi konflik pun dialami oleh Ibrahim. Dimulai dari dia harus merelakan Nayla untuk kakanya. Yusuf kakanya yang memang lebih tampan dari dirinya.
Dan meninggalnya sang Kiai Ahmad yang sangat menyisakan duka untuk Ibrahim.
Sampai diusir dari rumah oleh ayahnya sendiri. Sepeninggal kiai Ahmad masalah rumit juga menimpa Ibrahim yang berseteru dengan kampung sebelah, kampung Dukuh Bolo.
Masalah tentang sengketa tanah milik kyai Ahmad. Cuma Sarah yang selalu setia menemani Ibrahim karena pada akhirnya mereka berdua saling mencintai.
Namun kedua orang tua Sarah memisahkan mereka berdua karena tidak menyetujuinya.
Pada akhirnya, Ibrahim merantau ke kota karena warga kampung dukuh seworan juga ikut mengusirnya.
Nayla juga pada akhirnya meninggalkan kampung dukuh untuk menjadi seorang TKI seperti yang diinginkan ibunya.
Suatu saat Ibrahim sudah sukses di kota, dia kembali ke kampung dukuh seworan.
Ibrahim tidak sabar ingin menemui sang pujaan hati yaitu Sarah. Tetapi karena cinta melanda Ibrahim.
Sesuatu hal terjadi pada Sarah yang tidak pernah diduga-duga oleh Ibrahim sendiri.
Keadaan Sarah membuat Ibrahim sangat sedih dan terus mengurung dirinya di dalam kamar.
Hal tersebut mengundang simpati dari para warga dukuh seworan, terutama Nayla yang baru saja pulang dari Hongkong.
Adapun unsur intrinsik novel Air Mata Kasih yang menarik untuk diketahui, diantaranya yaitu:
Tema dalam novel Air Mata Kasih yaitu tentang religi. Dimana diceritakan dalam novel, seorang tokoh Ibrahim yang sedang mencari makna cinta.
Bukan tentang makna cinta untuk lawan jenisnya saja. Tetapi, tentang cinta kepada Tuhan-Nya.
Tokoh-tokoh utama yang diceritakan pada novel yaitu Ibrahim, Yusuf, Nayla, Sarah, dan Kyai Ahmad.
Latar tempat yang diceritakan dalam novel Air Mata Kasih yaitu di Dukuh Seworan, di rumah Ibrahim, dan di kota.
Latar waktu yang diceritakan dalam novel yaitu dalam situasi pagi hari, siang hari, dan malam hari.
Alur yang digunakan penulis untuk menceritakan peristiwa dalam novel Air Mata Kasih yaitu alur maju.
Sudut pandang yang digunakan penulis novel Air Mata Kasih yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga, pelaku utama.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Air Mata Kasih sangatlah santun dan sopan.
Tentu saja, bahasanya sangat ringan dan mudah dipahami dalam kehidupan sehari-hari.
Amanat yang terdapat di dalam novel Air Mata Kasih yaitu cintailah Tuhan-Mu sepenuhnya. Tetapi cintailah makhluk ciptaan Tuhan-Mu dalam batas sewajarnya saja.
Adapun unsur ekstrinsik novel Air Mata Kasih karya Taufiqurrahman Al-Azizy yang harus kamu ketahui yaitu:
Di dalam kehidupan di desa kehidupan dalam cerita novel Air Mata Kasih masih sangat kental dengan hidup saling tolong-menolong.
Selain itu, penggambaran tokoh Kyai Ahmad yang begitu dihormati oleh warga sekitar. Terutama oleh Ibrahim. Jadi, di dalam Islam tokoh Kyai memang mempunyai derajat sosial yang cukup tinggi.
Terdapat nilai religi dalam novel Air Mata Kasih yaitu pencarian cinta sejati adalah pada Tuhan-Mu sendiri. Mencintai makhluknya hanya dalam batas sewajarnya saja.
Jika kamu merasa hidupmu begitu berat, janganlah salah mengambil langkah. Bunuh diri bukanlah cara yang tepat untuk membuat hidupmu baik-baik saja.
Kelebihan novel Air Mata Kasih yaitu mempunyai konflik cerita yang sangat runtut sehingga sangat menarik untuk diikuti sampai akhir.
Kekurangan dari novel Air Mata Kasih yaitu halaman sampul cover buku yang kurang adanya gambar ilustrasi menarik.
Pesan moral dari novel Air Mata Kasih yaitu cintailah manusia dalam batas sewajarnya saja. Sehingga kamu tidak akan terlalu kecewa saat ditinggalkannya, bahkan sampai bunuh diri.