Novel bukan salah hujan merupakan karya dari penulis keren dengan nama pena Ummuchan. Novel ini mengisahkan tentang perjuangan, bangkit, kepercayaan , keluarga dan tentu saja tentang hati.
Penasaran dengan buku ini kamu bisa baca terlebih dahulu resensi novel bukan salah hujan pada artikel ini.
Akan dibahas lengkap mulai dari identitas novel hingga pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut. Yuk simak!
Judul Novel | Bukan Salah Hujan |
Penulis | Ummuchan |
Jumlah halaman | 226 halaman |
Ukuran buku | 13×19 cm |
Penerbit | PT. Grasindo |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2017 |
Harga novel | Rp. 45.000 |
Buku novel buka salah hujan ini merupakan buku best seller dari penulis dengan nama pena Ummuchan. Novel ini mulai dterbitkan apda tahun 2018 oleh PT. Grasindo.
Novel yang memiliki ketebalan 226 halaman ini mengisahkan banyak hal. Tentang perjuangan, bangkit, kepercayaan, keluarga dan tentu saja tentang hati dan juga perasaan.
Novel ini mengisahkan tentang banyak rasa. Tentang rasa terpuruk, perjuangan, kepercayaan, cinta dan keluarga. Lewat Nadi, Pak Tua juga Yoga, Randu belajar banyak hal.
Nadi atau nama lengkapnya Nadila Adara Ibrahim memutuskan untuk kembali ke Yogyakarta setelah berkuliah dan bekerja di Ibukota. Ia menerima pekerjaan sebagai editor di sebuah penerbitan.
Meskipun tidak tinggal di rumah setidaknya ia akan lebih dekat mengunjungi Pak Tua. Lelaki tua yang membesarkannya.
Di sebelah kantor Nadi ada sebuah kios yang menjual hotdog. Kios itu dikelola oleh pasangan kekasih yaitu Randu dan Rindu.
Kios itu selalu ramai karena hotdog yang dijual berbeda dari yang lain, rasanya juga sangat enak. Sama seperti pelanggan lainnya Nadila jatuh cinta pada makanan itu saat gigitan pertamanya.
Namun, tiba-tiba semuanya berubah. Kios tiba-tiba tutup. Baik Randu, Rindu maupun Yoga, yang membantu melayani pembeli di kios itu benar-benar menghilang.
Nadi seolah kehilangan nyawanya, tidak ada lagi hotdog terenak yang pernah ia makan, tidak ada lagi kios yang dianggap kantor keduanya.
Setelah sekian lamanya, Nadi kembali bertemu dengan Randu. Laki-laki itu berubah, tidak seperti Randu yang dulu.
“Kehilangan selalu bisa memberi dua hal, jika tidak mengajarimu menjadi lebih baik, maka kau akan terus terpuruk” (halaman 132).
Padahal tidak semua yang terjadi saat hujan turun adalah salah hujan. Ada beberapa hal yang terjadi saat hujan turun sebenarnya murni kesalahan manusia itu sendiri.
Namun, terkadang kita memiliki menjadikan hujan sebagai alasan untuk sebagai pemakluman. Setidaknya itu yang Rindu pikirkan.
Dulu, sebelum sebuah kejadian mengambil salah satu hal yang paling berharga dalam hidupnya dan itu terjadi karena hujan menurutnya.
Berhasilkah Nadi mengembalikan Randu yang dulu? Saat jiwanya mulai patah dan menyalahkan hujan atas kepergian kekasihnya Rindu? Yuk, baca novel ini keren banget pokoknya.
Dalam resensi novel bukan salah hujan ini terdapat unsur intrinsik di dalamnya yang mungkin belum ketahui, diantaranya adalah:
Tema yang diangkat dalam novel yaitu tentang keterpurukan, kehilangan, perjuangan juga tentang keluarga dan cinta.
Berikut beberapa tokoh dalam novel bukan salah hujan, diantaranya yaitu:
Alur yang digunakan dalam novel bukan salah hujan ini menggunakan alur campuran dimana terdapat alur maju dan alur mundur di dalam novel tersebut.
Latar waktu yang digunakan dalam novel bukan salah hujan yaitu saat hujan, pagi, siang dan malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel bukan salah hujan yaitu di Kota Yogyakarta, kantor, kios hotdog dan rumah Pak Tua.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel bukan salah hujan ini menggunakan sudut pandang campuran.
Ada sudut pandang berbagai POV tokoh dan sudut pandang orang ketiga yaitu penulis itu sendiri.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini menggunakan gaya bahasa yang indah namun memiliki banyak makna yang menyentuh.
Amanat yang terkandung dalam novel yaitu satu-satunya cara terlepas dari masa lalu adalah dengan menghadapinya, sesakit apapun itu.
Karena tanpa menghadapinya kamu tak akan pernah bisa melanjutkan hidupmu dan merasa bahagia.
Berikut merupakan unsur ekstrinsik dari novel, yaitu:
Nilai sosial Nadi yang ingin dekat dengan ayahnya dan memutuskan untuk pulang kampung dan lebih memilih kerja dekat rumah.
Sikap Randu yang terpuruk lalu bangkit dan menyadari bahwa hal yang berharga bukan hanya Rindu saja tapi masih banyak yang lainnya. Mengingatkan kita akan bangkit dari masa lalu yang pahit.
Terakhir dari resensi novel bukan salah hujan terdapat pesan moral yang terkandung di dalam novel tersebut yaitu:
Satu-satunya cara terlepas dari masa lalu adalah dengan menghadapinya, sesakit apapun itu.
Karena tanpa menghadapinya kamu tak akan pernah bisa melanjutkan hidupmu dan merasa bahagia.
Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.