
Resensi novel Catatan Juang karya Fiersa Besari mengkisahkan lika-liku kehidupan tokoh Suar. Dimana, kehidupannya yang cukup berat karena ia harus menjadi seorang Sales asuransi bank.
Padahal, Suar mempunyai cita-cita menjadi Sineas. Ada banyak masalah dalam kehidupannya. Tetapi, catatan juang yang ditemukannya itu menjadi penguatnya.
Seperti apa catatan juang yang dimaksud? baca artikel ini sampai selesai.
Judul Novel | Catatan Juang |
Penulis | Fiersa Besari |
Jumlah halaman | 306 halaman |
Ukuran buku | 13 x 19 cm |
Penerbit | Mediakita |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2017 |
Harga novel | Rp. 75.000,00 |
Novel Catatan Juang karya Fiersa Besari berjumlah 306 halaman. Buku ini diterbitkan oleh Mediakita pada tahun 2017 sebagai buku fiksi. Harga buku ini yaitu Rp. 75.000,00.
Tidak sengaja suar menemukan sebuah buku dengan sampul merah ketika ingin turun dari angkutan umum.
Buku catatan yang kelihatan lusuh. Suar menanyakan siapa pemilik buku tersebut, namun tidak ada yang tahu.
Sakit kepala yang dia rasakan sejak tadi, membuatnya bergegas untuk memasukkan buku tersebut ke dalam tas jinjing dan melangkah menuju rumah indekosnya untuk beristirahat.
Suar merupakan seorang gadis yang sedang terjebak dalam rutinitas kehidupan.
Dia bekerja menjadi sales asuransi di sebuah bank besar. Impian menjadi sineas harus berhenti sebab masalah ekonomi.
Setelah beristirahat suar membuka buku itu, mengamati sebuah kalimat yang menjadi pembukanya.
Yaitu, seorang yang selalu menemani langkahmu dengan satu kebaikan kecil setiap hari. Tertanda Juang.
Suar sangat penasaran dengan pemilik buku tersebut dia mencari lewat sosial media tetapi tidak berhasil juga.
Sebelum akhirnya suar membaca halaman pertama bukunya. Untuk ibu (di mana segalanya berawal) hati suar bergetar membaca kalimat yang disusun sedemikian rupa. Suar menutup buku tersebut dan berniat untuk segera mengembalikannya.
Tetapi alih-alih untuk mendapatkan informasi tentang Juang, Suar malah ketagihan membaca buku itu. Terlebih tulisan-tulisan juang dapat menenangkan pikirannya tentang masalah kantor.
Di kantor Suar mempunyai konflik dengan Bu Ida, atasannya yang suka sekali marah-marah.
Akhir-akhir ini dia sering ditegur karena kinerjanya yang menurun. Suar yang merasa kelelahan semakin bosan dengan pekerjaan itu.
Apalagi suar sedang konflik asmara dengan sang kekasih di kantor karena lelaki itu lebih memilih kembali dengan mantannya.
Hal itu yang memperburuk keadaan suar, sales asuransi yang sebelumnya sering memenangkan hati para nasabahnya. Aset berharga perusahaan sekarang menjadi orang yang selalu dimaki – maki.
Suar yang bingung tiba-tiba semakin penasaran dengan si juang, karena setiap tulisannya merupakan obat dari hatinya.
Apalagi adanya kalimat-kalimat yang menyebut sebagai lelaki jingga. Setiap hari, suar tidak bisa berhenti membaca catatan itu.
Semakin jauh dalam membaca, suar ingin melepaskan kelelahannya dari penjara pekerjaan.
Walaupun ada hal yang menghalangi dirinya yaitu orang tua sendiri. Suar khawatir tidak dapat membantu ekonomi keluarga Karena ayahnya yang terkena penyakit stroke.
Namun dengan bekal keyakinan yang kuat, buku bersampul merah tersebut suku pembantunya untuk lepas dari rasa ketakutan. Dan Suar pada akhirnya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan.
Setelah keluar dari pekerjaannya, Suar pun pulang menemui keluarganya.
Rasa bahagia muncul di hatinya. Kondisi kesehatan keluarganya yang lumayan membaik dan Albi, adiknya yang sudah mempunyai penghasilan dari usaha clothing-an.
Dan dengan itu, Suar teguh mengutarakan apabila dia sudah keluar dari pekerjaannya di kantor dan berniat untuk mengejar impiannya menjadi sineas.
Suar meminta restu kepada orang tuanya agar hal yang diharapkan selama ini dapat tercapai.
Adapun unsur intrinsik novel Catatan Juang karya Fiersa Besari yang harus kamu ketahui, yaitu:
Tema dalam novel Catatan Juang karya Fiersa Besari yaitu membahas tentang perjuangan tokoh Suar dalam menjalani kehidupan.
Ia bekerja sebagai seorang Sales Asuransi di sebuah bank untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Padahal, ia sangat tidak menyukai pekerjaan tersebut.
Tokoh yang terdapat dalam novel Juang, yaitu:
Latar tempat kejadian dalam novel Catatan Juang yaitu berada di angkutan umum, tempat kerja, dan rumah Suar.
Latar waktu yang diceritakan dalam novel yaitu pada situasi waktu pagi hari, siang hari, dan malam hari.
Alur yang digunakan pengarang untuk menggambarkan cerita dalam novel yaitu alur maju dan mundur atau alur campuran.
Sudut pandang yang digunakan penulis untuk menggambarkan karakter para tokohnya yaitu sudut pandang orang ketiga.
Ada banyak majas yang digunakan pengarang dalam catatan juang. Tetapi, meskipun menggunakan banyak majas. Makna dari setiap kata-katanya mudah untuk dipahami.
Tetap berjuang dalam kehidupan, meski kondisi kita sangat sulit. Karena semuanya akan indah pada waktunya.
Adapun unsur ekstrinsik novel Catatan Juang yang menarik untuk dibahas, yaitu:
Terdapat nilai sosial antara atasan dan bawahan dalam situasi kerja. Dimana, pihak atasan selalu lebih berkuasa dibandingkan bawahannya.
Suar selalu berjuang dalam hal ekonomi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Ia tidak pernah menyerah. Bahkan, ia mengabaikan cita-citanya.
Nilai ekonomi yang tersirat dalam novel yaitu menjadi seorang pegawai bank dianggap penghasilannya lebih banyak dibandingkan menjadi sineas.
Penggunaan bahasa dalam novel Catatan Juang sangatlah indah disusun dari berbagai perumpaan kata kiasan. Sehingga kata-katanya akan langsung sampai ke hati para pembacanya.
Penggunaan gaya bahasa bermajas terkadang membuat pembaca yang masih awam tidak memahami maknanya.
Pesan moral novel Catatan Juang yaitu jadilah perempuan yang hebat dan kuat, tidak pantang menyerah dalam keadaan apapun.
Seorang guru Bahasa Indonesia yang kebetulan suka membaca novel dan mencurahkannya ke dalam tulisan.