Resensi Novel Cinta Pertama, Novel Cinta Paling Seru!

Resensi novel cinta pertama yang menceritakan kisah cinta pertama tokoh Vladimir dengan gadis bernama Zinaida yang sangat cantik. Cukup sulit untuk mendapatkan balasan rasa cinta dari Zinaida.

Hal yang paling menariknya adalah Zinaida ternyata sudah mempunyai kekasih lain yaitu ayahnya Vladimir. Dari hal itu, konflik dalam novel memang sangat seru untuk dibaca.

Tertarik untuk mengetahui kelanjutan kisah cinta Vladimir selanjutnya? baca artikel ini sampai selesai.

Identitas Novel

Novel Cinta Pertama karya Ivan Turgenev pertama kali diterbitkan pada tahun 1860. Buku ini merupakan fiksi romance, harganya kini berkisar mulai dari Rp. 60.000,00.

Sinopsis Novel Cinta Pertama

Kisah ini diawali dengan perbincangan lelaki paruh baya saat selesai makan malam.

Mereka bercerita tentang kisah-kisah cinta pertama mereka. Tidak ada hal yang istimewa dari kisah cinta pertama 2 lelaki yang lebih dulu bercerita.

Ceritanya sangat sederhana dan tidak terlalu panjang. Tersisa satu orang lelaki, yaitu Vladimir.

Dia mengatakan, Jika dia tidak pandai bercerita, akan sangat menyebalkan dan membosankan. Jika dia memaksa dirinya untuk melakukan itu.

Vladimir meminta sedikit waktu kepada temanya untuk menceritakan kisah Cinta pertamanya lewat tulisan.

Semuanya pun setuju. Dua minggu setelah perbincangan di malam itu, ketiganya pun berkumpul kembali. Vladimir mulai membacakan apa yang sudah dia tulis.

Kisah itu dimulai saat Vladimir berusia 16 tahun. Dia dengan keluarganya menghabiskan musim panas di Moskow, menyewa rumah di desa.

Sementara, di saat yang sama Vladimir muda sedang bersiap-siap untuk ikut serta dalam ujian masuk universitas, walaupun dia tidak terlalu menginginkannya.

Vladimir muda tidak merasakan kasih sayang yang cukup dari keluarganya, walaupun dia merupakan satu-satunya anak yang dimiliki keluarganya.

Ayahnya tertutup, cuek, tetapi dia ramah, sedangkan ibunya selalu sibuk.

Karena itu Vladimir muda cukup berjarak dengan keluarganya. Tetapi, dia menikmati kesendiriannya.

Rumah yang disewa oleh keluarganya mempunyai dua pondok kecil di setiap sisinya.

Pada suatu saat, seorang nyonya bangsawan yang kurang beruntung menempati sisi kanan pondokan rumah keluarga Vladimir muda yang memang kosong.

Nyonya bangsawan yang kurang beruntung itu datang dengan putrinya, yang bernama Zinaida.

Saat sore, Vladimir muda berjalan di sekitar kebun, dengan membawa senapan untuk membasmi gagak yang telah mengganggu kebun ayahnya.

Dia terkesiap saat melihat putri cantik yang dikaguminya sedang bermain-main bersama empat lelaki. Vladimir muda pun semakin berhasrat untuk mengenal Zinaida lebih jauh.

Vladimir muda segera mengenal Zinaida lebih dekat lewat ibunya, si nyonya bangsawan yang kurang beruntung.

Dia adalah nyonya yang tamak dan haus akan harta. Sangat mudah, Zinaida menjadi magnet yang menarik orang-orang untuk sekedar bertandang ke rumahnya sambil membawa bingkisan kepada Zinaida.

Vladimir muda sangat terpesona dengan zinaida. Sulit untuk Vladimir muda dalam mengendalikan perasaannya. Zinaida juga benar benar wanita yang susah ditebak.

Pada Akhirnya kisah ini berakhir dengan tragis.

Vladimir muda akhirnya mengetahui jika lelaki yang diinginkan oleh Zinaida adalah ayahnya sendiri yang bernama Pyotr Vasilevich.

Tatapan terakhirnya untuk Zinaida terjadi saat wanita yang disukainya itu akan meninggalkan kota.

Di jendela, Vladimir muda melihat ayahnya yang bertemu dengan Zinaida.

Dan kabar terakhir yang dia dengar adalah Zinaida sudah menikah, tetapi akhirnya dia merenggang nyawanya saat melahirkan anaknya.

Unsur Intrinsik Novel

Adapun unsur intrinsik novel Cinta Pertama karya Ivan Turgenev yang menarik untuk diketahui, yaitu:

1. Tema

Sesuai dengan judulnya, cinta pertama yang berarti novel ini membahas tentang percintaan. Khususnya cinta pertama tokoh Vladimir dan tiga orang sahabatnya.

2. Tokoh

Tokoh utama dalam novel yaitu Vladimir, Pyotr Vasilevich, Zinaida, ibu Zianida, ibu Vladimir, dan tiga sahabat Vladimir.

3. Latar Tempat

Latar tempat dalam novel Cinta Pertama yaitu di Moscow, di kebun, pondok kecil, dan rumah Zinaida.

4. Latar Waktu

Latar waktu yang mengkisahkan cerita novel Cinta Pertama yaitu pada waktu pagi hari, siang hari, dan malam hari.

5. Alur

Alur yang digunakan dalam menceritakan kisah cerita novel Cinta Pertama yaitu alur mundur. Dimana Vladimir dan teman-temannya menceritakan kisah cinta di masa lalu.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan penulis untuk menggambarkan karakter para tokohnya yaitu sudut pandang orang ketiga.

Karena penulis menggambarkan karakter para tokoh dengan nama-nama tokohnya.

7. Gaya Bahasa

Novel ini merupakan novel terjemahan sehingga gaya bahasanya memuat bahasa terjemahan. Sehingga ada bagian-bagian bahasa yang sulit untuk dipahami dan dimengerti.

8. Amanat

Amanat yang ada di dalam novel yaitu untuk mendapatkan sesuatu, kita memang harus berusaha. Tetapi, ketika tidak berhasil, janganlah putus asa.

Unsur Ekstrinsik Novel

Selain unsur intrinsiknya yang menarik untuk diketahui. Unsur ekstrinsik novel Cinta Pertama karya Ivan Turgenev juga menarik untuk dibahas.

1. Nilai Sosial

Terdapat nilai sosial dalam novel Cinta Pertama karya Ivan Turgenev yaitu dimana ibunya Zinaida yang membedakan antara orang kaya dan miskin yang mendekati anaknya.

2. Nilai Moral

Sikap Vladimir yang tidak memusuhi dan dendam terhadap Zinaida dan ayahnya yang ternyata menjalin suatu hubungan.

3. Nilai Ekonomi

Terdapat nilai ekonomi dari sikap ibunya Zinaida yang mengizinkan siapapun orang kaya dan membawa banyak buah tangan kepadanya untuk mendekati Zinaida.

Kelebihan Novel

Dari segi covernya saja, novel Cinta Pertama memang sudah menarik untuk dibaca. Selain itu, ceritanya memang memiliki konflik yang rumit. Sehingga menarik untuk diketahui sampai akhir cerita.

Kekurangan Novel

Kekurangan novel Cinta Pertama yaitu dari segi bahasa terjemahannya yang terkadang ada bahasa yang sulit dipahami.

Pesan Moral Novel Cinta Pertama

Pesan moral novel Cinta Pertama karya Ivan Turgenev adalah tidak mempunyai sikap balas dendam atas hal yang terjadi, meskipun untuk menghadapi kenyataan begitu menyakitkan.