Resensi Novel Memang Jodoh Karya Marah Rusli [Lengkap]

Novel memang jodoh ini merupakan hasil karya dari sang pujangga Balai Pustaka yaitu Marah Rusli. Novel ini mengisahkan perjuangan cinta dari seorang tokoh Hamli demi menjaga hati istrinya.

Penasaran dengan isi dari buku ini? Kamu bisa baca dulu resensi novel memang jodoh di artikel ini. Di bawah ini akan dibahas lengkap mulai dari identitas novel hingga pesan moral yang terkandung dalam novel. Simak yuk!

Identitas Novel

Novel memang jodoh ini merupakan karya dari Marah Rusli yang diterbitkan pada tahun 2013 oleh PT. Qanita dan novel ini memiliki ketebalan 535 halaman.

Novel ini mengisahkan perjuangan cinta yang bumbui dengan adat istiadat minang dan juga sunda.

Sinopsis Novel Memang Jodoh

Novel ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang bernama Marah Hamli. Ia merupakan seorang bangsawan di Padang.

Ayahnya merupakan bangsawan Padang yang terpandang beserta keluarga besarnya dan ibunya adalah bangsawan Jawa yang telah memilih untuk patuh pada adat bangsawan Melayu.

Setamat sekolah Raja di Bukit Tinggi, Hamli berencana melanjutkan sekolahnya ke Belanda dengan mendapatkan beasiswa dari pemerintah Hindia Belanda.

Namun, niatnya terhalang oleh restu dari ibunya. Akhirnya Hamli memilih untuk melanjutkan kuliah di ilmu pertanian Bogor. Dan di temani sang nenek Kahtijah.

Baru pertama sekolah dan ada di tingkat dua ia mengalami sakit yang hebat.
Tetapi ketika ia bertemu gadis bangsawan sunda yang bernama Nyai Radin Asmawati penyakitnya pun sirna.

Dan melihat hal itu bibi Hamli dan nenek Kahtijah bermaksud ingin menikahkan mereka berdua. Banyak sekali keluarga Din Wati yang tidak percaya dengan Hamli karena orang jauh.

Tapi sungguh di luar perkiraan akhirnya orang tua din Wati pun menyetujuinya begitu pun dengan ayah Hamli yang sedang di medan menyetujuinya.

Beberapa waktu kemudina kabar pernikahan Hamli tersebar juga di Padang hingga terjadi perseteruan di antara keluarganya. Ibunda Hamli pun menjadi bulan-bulanan di salahkan oleh keluarga.

Karena Hamli sudah dijodohkan dengan putri baginda Raja saudaranya. Setelah beberapa lama Hamli dan istrinya di undang ke Medan oleh ayah dan ibu tirinya. Setelah sampai mereka pun di sambut secara meriah.

Dan sari sinilah ujian kian berganti mulai dari adat istiadat keluarga Hamli yang mengatakan bahwa keturunan Padang tidak boleh menikah dengan selain keturunan Padang.

Dan Hamli di paksa menikah dengan keturunan minang asli. Atau di paksa poligami dengan perempuan Minang.

Tak hanya itu keluarga Din Wati juga mulai mempropokasi cerita-cerita tentang lelaki Padang sehingga din Wati mulai gamang.

Akankah mereka tetap bersama? Bisakah Hamli memiliki tekad untuk mencintai Din Wati seorang yuk baca novel Memang Jodoh ya!

Unsur Intrinsik Novel

Dalam resensi novel memang jodoh terdapat unsur intrinsik di dalamnya, yaitu adalah:

1. Tema

Tema yang diangkat dalam novel ini yaitu tentang perjuangan cinta seorang Hamli yang menghilangkan adat Padang demi membahagiakan istrinya.

2. Tokoh dan Penokohan

Berikut merupakan beberapa tokoh yang terdapat dalam novel memang jodoh, diantaranya adalah:

• Marah Hamli, ia merupakan seorang pemuda cerdas, bertanggung jawab, menepati janji dan baik hati
• Din Wati, ia merupakan gadis cantik yang baik, suka menolong dan penurut
• Ayah Hamli, seorang bangsawan di Padang yang bijaksana dan baik
• Ibu Hamli, seorang wanita yang patuh terhadap suami dan sangat mencintai suami dan anaknya
• Nenek Khatijah, nenek yang berwibawa, baik dan bijaksana
• Dan masih banyak lagi tokoh lainnya

3. Alur

Alur yang digunakan dalam novel memang jodoh ini merupakan alur campuran dimana terdapat alur maju dan alur mundur dalam novel tersebut.

4. Latar Waktu

Latar waktu dalam novel yaitu pagi, siang, dan malam hari.

5. Latar Tempat

Latar tempat yang digunakan dalam novel yaitu di Padang, Medan, Bukit Tinggi, Bogor dan masih banyak lagi latar tempat lainnya.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam novel memang jodoh ini menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan gaya bahasa yangs angat menarik dan familiar. Sehingga mampu memaparkan isi novel secara utuh. Kata puitisnya juga apik dan estetis.

8. Amanat

Novel ini mengajarkan kita tentang tanggungjawab sebagai seorang lelaki terhadap istrinya ia senantiasa mempertahankan rumah tangganya walaupun berbagai rintangan menghadang.

Selain itu, penulis juga mencoba menolak habis-habisan budaya Minang yang memperbolehkan lelaki berpoligami dan ia rela di buang dan diusir untuk mempertahankan cintanya.

Unsur Ekstrinsik Novel

Berikut merupakan unsur ekstrinsik novel, diantaranya adalah:

1. Nilai Sosial

Sikap Hamli yang bertanggung jawab terhadap istrinya dan mempertahankan rumah tangga itu patut di contoh dalam kehidupan nyata.

2. Nilai Moral

Sikap Hamli menolak habis-habisan budaya Minang yang memperbolehkan lelaki berpoligami dan ia rela di buang dan diusir untuk mempertahankan cintanya. Itu juga sangat baik.

3. Nilai Budaya

Budaya Minang yang membolehkan berpoligami bagi laki-laki dengan memaksa itu sangat tidak dianjurkan baik secara hukum maupun agama.

Kelebihan Novel

• Bahasa yang ringan mudah di pahami
• Banyak kata-kata puitis yang indah dan apik
• Banyak menyimpan pesan moral

Kekurangan Novel

• Cover buku kurang menarik
• Terdapat kisah yang terlalu mengada-ngada seperti tentang mempercayai reinkarnasi di agama islam tidak mengenal itu

Pesan Moral Novel Memang Jodoh

Terakhir dari resensi novel memang jodoh yaitu pesan moralnya adalah:

Mengajarkan kita tentang tanggungjawab sebagai seorang lelaki terhadap istrinya ia senantiasa mempertahankan rumah tangganya walaupun berbagai rintangan menghadang.