Resensi Novel Si Sekar Panggung: Sinopsis & Intrinsiknya

resensi novel si sekar panggung

Novel ini merupakan sebuah karya dari Tatang Sumarsono yang mengisahkan Entom dan seekor kuda bernama Si Sekar panggung. Novel remaja ini banyak menyimpan pesan moral bagi pembacanya.

Kamu boleh baca resensi novel si sekar panggung terlebih dahulu agar kamu mengetahui seberapa penting kamu harus membeli buku ini.

Yuk, simak penjelasan lengkapnya mengenai unsur penting novel di bawah ini.

Identitas Novel

Judul NovelSi Sekar Panggung
PenulisTatang Sumarsono
Jumlah Halaman60 halaman
Ukuran Buku15×21 cm
PenerbitPT. Kiblat Buku Utam
KategoriFiksi Remaja
Tahun Terbit2020
Harga BukuRp. 21.000

Buku si sekar panggung ini merupakan sebuah karya dari Tatang Sumarsono yang mulai diterbitkan pada tahun 2020 oleh PT. Kiblat Buku Utama.

Buku ini juga memiliki ketebalan mencapai 60 halaman dengan ukuran 15×21 cm.

Sinopsis Novel Si Sekar Panggung

Novel si sekar panggung ini mengisahkan seorang remaja bernama Ahmad Hutomi dan sering di panggil dengan sebutan Entom.

Bapak Entom bekerja sebagai pengurus kuda yang dititipkan oleh Pak Haji Tantowi.

Pak haji ini juga sering di sebut Pak Haji SPBU karena memiliki usaha pom bensin juga. Pak Haji ini memiliki 2 putra dan juga satu putri yang bernama Neng Dinar dan usianya sama dengan Entom.

Neng Dinar sangat menyukai kuda sehingga apabila Pak Haji menengok ke Istal Neng Dinar selalu ikut dan Entom juga sangat akrab dengan anak bungsu Pak Haji itu.

Neng Dinar selalu naik salah satu kuda dan Entom selalu memeganginya. Meski selalu di larang untuk di pegang tapi entom takut nanti Neng Dinar jatuh dan ia di salahkan.

Entom sekarang sudah kelas 3 SMP, ia merupakan salah satu siswa yang sangat cerdas. Setelah pulang sekolah ia selalu membantu ayahnya untuk merawat kuda di Istal.

Kuda yang selalu di rawat oleh Entom bernama si sekar panggung. Di sebut seperti itu karena kakinya putih tapi si sekar panggung mempunyai watak yang susah di atur.

Hanya kepada Entomlah ia menurut karena sejak lahir Entom yang selalu merawatnya.

Saat induknya si sekar panggung mati setelah 4 hari melahirkan Entomlah yang selalu memberikan dot susu kepada si sekar panggung.

Maka tak heran jika hanya akan menurut kepada Entom bahkan kepada Pak haji pun si sekar panggung tak mau menurut.

Saat ada perlombaan pacuan kuda akan di laksanakan Entom melatih kudanya tersebut bersama dengan Um Yance ia adalah salah satu pelatih kuda.

Dan akhirnya si sekar panggung mendapatkan juara pertama di pacuan kuda.

Hal tersebut membuat Entom sangat senang. Karena ia berharap bisa mendapatkan uang lebih untuk biaya melanjutkan ke SMA.

Namun, tiada di sangka ternyata Pak haji telah mengetahui bahwa Entom merupakan siswa yang cerdas jadi dengan senang hati Pak Haji membiayai Entom hingga ia lulus SMA.

Unsur Intrinsik Novel

Dalam resensi novel si sekar panggung terdapat unsur intrinsik di dalamnya yang mungkin belum kamu ketahui, yaitu:

1. Tema

Tema yang diangkat yaitu kisah Entom dan seekor kuda si sekar panggung yang susah di atur.

2. Tokoh dan Penokohan

  1. Ahmad Hutomi, ia merupakan seorang remaja yang pekerja keras, baik hati, suka menolong dan juga cerdas
  2. Neng Dinar, ia seorang gadis yang ramah, tidak pilih-pilih teman dan mudah akrab
  3. Pak Haji, ia seorang yang baik hati dan suka membantu
  4. Si sekar panggung, ia seekor kuda yang susah di atur dan hanya mau menurut kepada Entom
  5. Dan masih banyak lagi lainnya

3. Alur

Alur yang digunakan dalam novel si sekar panggung ini yaitu menggunakan alur maju atau progresif.

4. Latar Tempat

Latar tempat yang digunakan dalam novel yaitu di Istal, pacuan kuda, rumah Entom dan masih banyak lagi latar tempat lainnya.

5. Latar Waktu

Latar waktu yang digunakan dalam novel si sekar panggung yaitu menggunakan waktu pagi hari (isuk-isuk), siang hari (beurang), dan malam hari (peuting).

6. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam novel si sekar panggung ini menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel yaitu menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami oleh semua kalangan karena menggunakan gaya bahasa loma.

Atau gaya bahasa sunda sehari-hari.

8. Amanat

Jika kita berbuat baik pada mahluk maka ia pun akan membalasnya. Teruslah bekerja keras karena Tuhan akan memberikan jalan bagi mereka yang terus bersungguh-sungguh dalam keinginannya.

Meski dengan keterbatasan yang ada.

Unsur Ekstrinsik Novel

Berikut merupakan unsur ekstrinsik novel yaitu:

1. Nilai Sosial

Nilai sosial dari Entom yang memegangi kuda Neng Dinar meski di larang tapi Entom takut Neng Dinar Jatuh. Itu sikap yang sangat baik dan perhatian

2. Nilai Moral

Nilai moral yang terdapat dalam novel yaitu meskipun Neng dinar adalah anak orang kaya raya tapi Neng Dinar tidak memilih-milih teman dalam bergaul dan mudah akrab dengan siapa saja.

Kelebihan Novel

  • Ada beberapa gamabr ilustrasi di dalam novel sehingga menyempurnakan isi novelnya
  • Ada banyak pesan moral
  • Bahasa yang ringan dan mudah dipahami

Kekurangan Novel

  • Tidak di cantumkan beberapa kalimat yang kurang dipahami
  • Terlalu sederhana endingnya mudah ketebak

Pesan Moral Novel Si Sekar Panggung

Terakhir dari resensi novel si sekar panggung yaitu pesan moralnya adalah:

Jika kita berbuat baik pada mahluk maka ia pun akan membalasnya. Teruslah bekerja keras karena Tuhan akan memberikan jalan bagi mereka yang terus bersungguh-sungguh dalam keinginannya.

Meski dengan keterbatasan yang ada.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: