Resensi Novel Titip Rindu Untuk Ibu Dari Eidelweis Almira

resensi novel titip rindu untuk ibu

Novel titip rindu untuk ibu ini merupakan kumpulan cerpen karya dari Eidelweis Almira. Novel ini banyak memberikan inspiratif dan juga pesan moral. Novel pertama kali diterbitkan pada tahun 2015.

Penasaran dengan isi bukunya kamu bisa membaca terlebih dahulu resensi novel titip rindu untuk ibu di artikel ini.

Kamu akan menemukan unsur-unsur penting pembangun novel di dalamnya agar kamu mengetahui novel ini lebih dalam. Yuk simak penjelasannya!

Identitas Novel

Judul NovelTitip Rindu Untuk Ibu
PenulisEidelweis Almira
Jumlah halaman165 halaman
Ukuran buku13×19 cm
PenerbitPT. Euthenia
KategoriFiksi
Tahun Terbit2015
Harga novelRp. 25.000

Buku ini merupakan karya dari penulis muda bernama Eidelweis Almira. Novel ini mulai diterbitkan pada tahun 2015 dengan ketebalan buku 165 halaman.

Novel ini memiliki empat cerpen di dalamnya yang menceritakan perjuangan seorang ibu yang cukup mengharukan.

Sinopsis Novel Titip Rindu Untuk Ibu

Novel ini memiliki empat cerpen di dalamnya yaitu “Ibu malaikat kecil”, “Ibuku Pahlawanku”, “ Cintailah Ibu”, dan “Dia Juga Ibumu”.

Di cerpen pertama yaitu Ibu Malaikat Kecil adalah tentang perjuangan seorang ibu bernama Sriyani yang membesarkan seorang diri kedua anak perempuannya yaitu Rina dan tanti.

Dia menjadi singgle mom saat Tanti berusia 6 tahun dia sosok wanita yang hebat dan tidak pernah lelah dalam menghadapi segala cobaan hidup.

Hingga Rina dewasa dan berhasil lulus perkuliahan dengan jurusan psikologi.

Konplik mulai terjadi saat Rina mulai ingin mengajar di SLB karena hatinya tergerak anak-anak SLB kerap dipandang sebelah mata.

Itu jawabannya ada di novel ya! Novel ini juga berlatar di sebuah kota tepatnya di Jakarta Kerawang.

Cerita kedua yaitu Ibuku Pahlawanku, mengisahkan penyesalan perempuan karena kekhilapan pada masa muda yang menyia-nyiakan ibu kandungnya yang tidak mau mngajui ibunya yang cacat.

Cerpen ini memiliki alur mundur dengan toko Rini Astuti, Ibu, Bima dan Pak Amir. Dengan latar sebuah rumah di pinggiran Jakarta Timur.

Selanjutnya cerpen Cintailah Ibu cerpen ini mengisahkan seorang perempuan yang merantau ke Jakarta yang selalu mendapat desakan dari ibunya untuk segera menikah karena ia sudah berumur.

Cerpen ini memiliki tokoh ibu, Vi, Wiwin dan Bimo. Cerpen ini berlatar tempat di daerah Cibubur Jakarta.

Terakhir yaitu cerpen Dia Juga Ibumu, mengisahkan tentang perselisihan tokoh utama yaitu Heni dengan ibu mertuanya dan di sisi lain Soni suaminya juga membela ibunya.

Latar tempat di cerpen ini yaitu di sebuah kantor di perkotaan Jakarta. Agar lebih detailnya kamu bisa baca bukunya langsung ya!

Unsur Intrinsik

Dalam resensi novel titip rindu untuk ibu terdapat unsur intrinsik di dalamnya yaitu:

1. Tema

Tema yang diangakat dalam novel ini yaitu tentang perjuangan seorang ibu dalam membesarkan anak-anaknya dan menggapai cita-cita anaknya.

2. Tokoh dan Penokohan

  • Rina, ia merupakan sosok yang pekerja keras dan suka menolong serta memiliki hati yang baik
  • Sriyani, ibu Rina yang tegas, bijaksana dan sangat menyayangi anak-anaknya juga pekerja keras
  • Rini, ia merupakan tokoh yang tidak mengakui ibunya karena ibunya cacat dan setelah dewasa ia sadar telah menyia-nyiakan ibunya tersebut
  • Vi, yang selalu di desak oleh ibunya karena harus segera mnikah karena usianya yang sudah mulai memasuki usia pernikahan
  • Heni, ia merupakan tokoh yang sering kali cekcok dengan ibu mertuanya
  • Dan masih banyak tokoh lainnya

3. Alur

Alur yang digunakan dalam novel secara keseluruhan yaitu menggunakan alur campuran. Karena ada cerpen yang menggunakan alur maju dan ada juga yang menggunakan alur mundur.

4. Latar Tempat

Latar tempat yang digunakan dalam novel ini secara keseluruhan yaitu kota-kota yang ada di Jakarta seperti Karawang, Cibubur, pinggiran Jakarta Timur dan perkantoran.

5. latar Waktu

Latar waktu yang digunakan yaitu pagi, siang dan malam hari.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel yaitu menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami dan ringan untuk semua kalangan.

8. Amanat

Amanat yang terkandung adalah sebagai seorang ibu kita harus memberikan contoh yang baik dalam kehidupan terlepas itu ibu kandung atau ibu mertua.

Sebagai anak pula kita harus mencintai ibu kita dengan tulus terlepas beberapa kekurangan yang melekat pada mereka. Mereka tetap ibu yang telah memperjuangkan kehidupan kita di dunia ini.

Unsur Ekstrinsik

Berikut merupakan unsur ekstrinsik dalam novel, yaitu:

1. Nilai Sosial

Sikap Rina yang mau mengajar karena terketuk hatinya melihat anak SLB yang selalu di pandang sebelah mata.

2. Nilai Moral

Sikap Rini yang malu dengan keadaan ibunya itu tidaklah patut di contoh. Kekurangan ibu kita itu harus kita terima. Sikap ibu Soni yang memperlakukan Heni kurang baik juga tidak patut di contoh

Kelebihan Novel

  • Memiliki banyak pesan moral
  • Bahasa yang mudah dipahami dan ringan serta bahasa-bahasa yang indah
  • Alur yang enak diikuti

Kekurangan Novel

  • Terdapat beberapa tyfo
  • Covernya kurang menarik menurutku

Pesan Moral Novel Titip Rindu Untuk Ibu

Terakhir dari resensi novel titip rindu untuk ibu yaitu pesan moral yang terkandung dalam novel yaitu:

Sebagai seorang ibu kita harus memberikan contoh yang baik dalam kehidupan terlepas itu ibu kandung atau ibu mertua.

Sebagai anak pula kita harus mencintai ibu kita dengan tulus terlepas beberapa kekurangan yang melekat pada mereka. Mereka tetap ibu yang telah memperjuangkan kehidupan kita di dunia ini.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: